Nb. Area boleh ngakak.Aku ditemukan oleh armada kebakaran dan kini langsung dilarikan kerumahsakit. Untung gak sampe terbakar ini tubuhku cuma ada beberapa luka percikan api tadi. Dan juga sayatan syahdu menghiasi perutku.
Levin kini menemaniku disepanjang perjalanan kerumahsakit, sedangkan Pavel langsung menuju kerumahasakit setelah diberitahu Levin.
Saat pertolongan pertama aku diberi oksigen, akupun tersadar dan sesekali merintih sakit dan petugas medis kini membantu menahan darah yang keluar deras dari bagian tusukan.
"Kakak....."Panggilku dan aku mulai mengingat bahwasanya Levin memanglah kakakku.
"Dome kamu mengenaliku."Levin terlihat senang akhirnya aku mengenalinya.
"Sakit....."Rintihku lagi. Aku meremas perutku dan disana masih terlihat kucuran darah segar.
"Sebentar lagi sampai, tahan eoh"Levin memegang tanganku erat tapi aku terus kesakitan dan darahnya terus keluar membuatku lemah.
"Dirumah dibalik lemari ada ruangan pengap dan gelap. Disana ada yang menangis."Pintaku agar Levin memeriksa apa yang ada disana, aku mengingat banyak yang menangis dan menjerit dari balik ruangan itu.
"Apa?"Levin tak mengerti.
"Tolong periksa kak, disana ada banyak anak.....aw....."Aku kesakitan kembali karena gak kuat nahan sakitnya akupun pingsan kembali.
"Dome......"
.......
Aku pun masuk ruang UGD dan akan mendaptkan beberapa operasi karena memang luka tusukan itu gak kira kira menghiasi tubuhku. Sedangkan Levin yang kini mengerti akan permintaaku tadi langsung berkoordinasi dengan polisi dan mendatangi rumah dimana aku dulu ditemukan.
........
Garis polisi masih terbentang usang dan rumahnya memang masih terbengkalai tidak ada yang membeli atau bahkan digusur untuk dijadikan lahan kosong.
Para polisi mencari ruangan yang kusebutkan .
"Aku menemukannya."Teriak salah seorang polisi yang berhasil menemukan ruangan tersembunyi itu.
"Gila...."Levin ikutan lemas melihat isi dalam ruangan itu.
Banyak tengkorak anak anak yang berserakan. Yaps, disanalah si tante lampir itu membantai anak anak untuk diambil organnya.
Setelah mengetahuinya Levin kini bergegas kembali kerumahsakit untuk menungguku selesai dioperasi dan berharap operasinya berjalan lancar.
....
"Gimana?"Tanya Levin kepada Pavel, Levin masih terlihat kacau dengan baju yang penuh darah karena memelukku tadi.
"Mereka belum keluar dan ini sudah lima jam. "Pavel panik karena tadi melihat beberapa dokter bergegas masuk untuk membantu proses operasi.
"Oh ya ampun Dome, maafkan kakak"Levin pun kini duduk dikursi ruang tunggu dan terus berdoa aku baik baik saja sedangkan Pavel masih setia mondar mandir didepan ruang UGD.
.....
Ting
Lampu hijau pun menyala tanda operasinya sudah selesai.
"Dok...."Pavel langsung mendekat dan Levin yang mendegarnya juga bergegas mendekat.
"......"Ekspresi dokternya tegang bikin keduanya sedih.
Apakah aku baik baik saja?
Bagaimana dengan bayinya?
"Yang sabar ya....."Dokternya memberi jawaban yang ambigu, bikin prustasi kuadrat.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm pregnant (bxb) Tamat
FanfictionPapi yang mual, papi yang ngidam, papi juga yang bawa kamu kemana mana selama sembilan bulan. Tapi saat kamu lahir kenapa malah mirip Papa. Pavel x Dome & Nai x Chen LoL