5. Menikmati Hidup Baru

9.5K 1.5K 21
                                    

Daya menikmati pekerjaannya sebagai pengasuh Troy. Anak manis itu tidaklah rewel atau nakal seperti anak – anak yang biasanya hampir tak tersentuh pengawasan orangtua setiap hari. Troy anak yang riang dan suka mengobrol. Setiap dirinya sedang berkendara menuju atau pulang sekolah, Troy akan menanyakan apa saja yang dilihatnya sepanjang jalan.

Daya menikmati itu semua.

Troy juga sering bertanya pada Daya. Apa kesukaannya? Film kartun favorit Daya. Dan sebagainya.

Seperti yang pernah dikatakan Ezra, Troy kini menanyakan tentang orangtua Daya.

"Kak Daya, mamanya di mana? Papanya kerja juga enggak?" Mata polos Troy membuat Daya gemas dan mencubit pipinya.

"Kak Daya tidak punya mama dan papa, Troy."

"Masa sih? Ayah saja enggak punya?" Tanya Troy yang tampak tertarik, Daya menggeleng. "Kenapa enggak punya ayah?"

Daya berpikir keras untuk menjawab pertanyaan sederhana Troy.

"Uhm, Kak Daya disulap untuk tidak punya mama dan ayah." Jawab Daya yang terkikik geli karena pemikirannya sendiri.

Troy tertawa. "Aku juga disulap enggak punya mama."

Daya memandangi wajah Troy dengan sendu, namun wajah ceria anak itu membuat mendung di wajahnya terusir.

"Tapi kata ayah aku, enggak apa – apa kalau enggak punya mama. Aku hebat."

Daya terkekeh, "iya dong! Troy kan anak hebat."

"Iya. Aku mau jadi Iron Man lho kalau sudah besar."

"Hehehe. Nanti Kak Daya jadi apa?"

"Ehm—" Troy tampak berpikir keras dengan jari telunjuk di dagu dan dahi yang berkerut. "Karena Kak Daya tidak punya mama dan ayah, Kak Daya jadi temannya Iron Man saja! Kita kan sama enggak punya mama. Kita berteman." Jawab Troy polos dan mengacungkan jari kelingkingnya meminta Daya mengaitkan jari yang sama. "Kalau berteman kita harus saling bantu!"

"Iya, Troy!" Jawab Daya seraya mengelus rambut Troy.

"Aku suka Baymax ini Kak!" Troy meraih action figure Baymax miliknya dan memamerkannya pada Daya dengan bangga. "Baymax hebat lho! Tapi dia bukan manusia kata ayah. Dia robot. Aku enggak suka jadi robot."

"Memang kenapa? Robot kan hebat, enggak pernah capek."

"Ih enggak enak. Robot enggak hidup. Kalau disiram air nanti mati. Aku enggak bisa mandi dong."

Daya tertawa mendengar penuturan Troy yang polos.

"Ya kalau jadi robot, enggak boleh mandi."

"Iya. Padahal aku suka main air. Aku juga suka berenang. Kak Daya suka berenang enggak?"

Daya mengangguk semangat. "Suka. Kak Daya suka banget berenang."

"Nanti aku bilang ayah aku kalau kita boleh berenang atau enggak. Nanti aku ajakkin ke tempat berenang yang bagus."

Daya mengangguk – angguk menyetujui, Troy kembali meletakkan Baymaxnya dan mulai menyusun mobil – mobilan.

***

Troy terlelap setelah lelah bermain kemah – kemahan dengan Daya. Mereka membuat kemah menggunakan seprai yang disusun antara sofa dan meja ruang tamu. Daya memindahkan tubuh kecil Troy ke dalam kamar dan hanya menyalakan lampu tidur di kamar anak asuhannya sebelum menutup pintu kamar Troy.

"Troy sudah tidur, Daya?" Perempuan itu sedikit terlonjak kaget karena Ezra yang baru dilihatnya sedang duduk di ruang meja makan saat dirinya menutup pintu kamar Troy. 

Sepasang Sayap [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang