2

1.2K 129 8
                                    

Dimalam yang sama dan waktu yang sama.
Putri Park Chaeyoung tertidur pulas. Park Chaeyoung terkenal sebagai putri yang paling cantik di daerahnya.

Tidak ada yang bisa menandingi kecantikan dan keanggunannya.

Gadis polos dan berhenti lembut itu berbaring diatas matras lantainya.
Selimut hangat menutupi tubuhnya.

Rambutnya terurai panjang membuat kesan mirip seperti kisah dongeng putri tidur.

Namun tidurnya terusik oleh suara dari luar kamarnya.

Park Chaeyoung yang masih mengantuk langsung terbangun, matanya menyesuaikan dengan penerangan di kamarnya.

Matanya langsung membulat.

Ketika seorang berjubah hitam masuk kedalam kamarnya.
Orang itu menutupi sebagian wajahnya dengan masker hitam, serta orang itu membawah busur panah.

Mata Chaeyoung terbelalak melihat anak panah yang siap ditembak kearahnya.

"n... Nuguseyo? Beraninya kau masuk kekamar putri seperti ini" kata Chaeyoung yang berusaha menahan getaran pada suaranya.

Orang itu tidak menjawab melainkan menembakkan panahnya pada vas bunga mewah di meja sudut kamar Chaeyoung.

Membuat Chaeyoung memekik sembari menutup telinganya ketakutan.

Jantungnya berdegub cepat, tubuhnya bergetar. Kakinya lemas.

"seseorang tolong aku" teriaknya.

Namun setelah ia berteriak seperti itu, anak panah sudah menancap di dadanya.

Secepat kilat, tanpa ia sadari panah itu sudah benar-benar menancap membuat darah segar mengalir sehingga Hanbok mewahnya ternodai.

Chaeyoung terjatuh sambil memegangi batang anak panah itu.
Pandangannya memudar setelah kepalanya terbentur oleh meja kecil tepat didepannya.

Dan sudah dipastikan nyawanya tidak tertolong karna tubuhnya sama sekali tidak bergerak lagi.

~~~

Putri Lisa mempercepat langkahnya yang tergesa-gesa.
Tangannya mengepal didalam lengan Hanbok mewahnya.

Langkahnya yang buru-buru itu tidak lepas dari jangkauan pelayan setia yang selalu mengikutinya.

Sebuah surat yang membuatnya terpaksa keluar selarut ini.
Surat yang mengabarkan bahwa mantan kekasihnya ingin bertemu dengannya.

Bukan karena Lisa masih berharap oleh mantanya.
Justru Lisa ingin menegaskan kembali bahwa hubungan mereka sudah berakhir.

Lisa menarik nafas panjang lalu menghembuskannya kasar setelah melihat mantan kekasihnya sudah berdiri didepan sana.

"bukankah sudah ku bilang hubungan kita sudah berakhir?" ucap Lisa langsung ke intinya.

Pelayannya diam sembari mengawasi keadaan.

Mantan kekasihnya tersenyum, seperti menantang.
"aku tidak terima keputusan itu"
Lalu mantan kekasihnya itu menoleh seperti memberi isyarat.

Lisa memicingkan matanya karena curiga dengan sikapnya itu.

Dan saat itu juga pelayan setianya sudah terjatuh dengan panah yang menancap di punggungnya.

Lisa tersentak, matanya membulat tidak percaya.

Ini bahaya.

Lisa harus lari menjauh.

Namun langkahnya tertahan setelah sayatan pedang mengikis punggungnya, menembus hanbok yang ia kenakan.

Tubuh lisa tersungkur kedepan, matanya langsung tertutup begitu darah mengalir dari punggungnya.

Tubuh lisa diangkat oleh mantan kekasihnya itu.
Membawanya menuju sungai yang mengalir sangat deras.

Mantan kekasihnya itu membuang tubuh lisa di sungai itu dengan senyuman bangga yang ia sungging puas karna sudah berhasil membalas dendamnya.

Keempat putri yang sangat cantik di era Joseon sudah tewas dimalam yang sama dan waktu yang sama. Secara bersamaan namun dengan kisah kematian yang berbeda keempat putri bangsawan mati secara tragis.
.
.
.
.
.
To be continue

Your GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang