Bab1 : curahan hati

46 8 2
                                    

📌rara fanny

Sekolah adalah tempat dimana ingin pulang ke rumah,  rumah ialah tempat untuk menangis ketika ingatan hinaan dari teman-teman, membuat saya memendan sendiri

  SD tempat saya mengenal dunia kekerasan, dunia hinaan, rasa di asingkan, di jauhi teman, gerah rasanya berada di lingkungan masa lampau, membuat saya ingin cepat-cepat masuk smp agar bisa membuka lembaran yang baru, memulai hidup baru

SMP niat untuk membuka lembaran baru tiba-tiba ada teman dari SD yang satu sekolah membuat saya tidak bisa berbuat seenaknya melakukan hal yang baru, dia menghasut teman terdekat dan satu kelas menjadi orang yang sama pada waktu sd di asingkan,   namun itu tidak terlalu lama karena kebenaran selalu menang, mulailah dari smp saya belajar membangun kepercayadirian

SMA dimana sekarang  harus memulai hal yang baru dimana sekarang saya melihat pantulan wajah di cermin di dalam kamar, memberi penyemangat sendiri agar mampu menghadapi semua ujian kedepan

"uraa??  Cepet kebawah, sarapan sebentar lagi kamu harus ke sekolah "teriak seorang bunda dari belakang pintu namun rara masih menatap cermin menatap dirinya dan memikirkan nasib kedepan? Apa dia masih layak memiliki teman tanpa bully an

Dor

Dor

Dor

Dengan langkah sempoyah naura menggambil tas yang sudah terisi buku ,hari ini adalah hari pertama naura berangkat sekolah ia harus mengikuti MOS di sekolahnya dengan malas naura membukakan pintu terdapat bunda di depan matanya

"waw??  Kamu sudah siap siap,,  ko penampilan nya agak beda yah?? " komentar bunda terhadap anaknya itu tak biasanya ia memakai lipbam dan bedak tipis dengan baju seragam smp yang rapih dan rambut yang di gerai panjang se punggung, poni di atas alis terlihat cantik beda ketika smp dan sd rambut yang selalu di ikat kuda dan muka yang dekil, yang di puji hanya diam tidak senyum atau menjawab

"yasudah yuk kebawah mau di gimana gimanain juga kamu tetep anak mamah yang cantik dan tegar"tanggan sang bunda merangkul anak tertua dari  3bersodara ,namun rara tetap dengan tampang dinginnya sedangkan bunda agak kikuk ketika melihat respon sikap anak nya yang kadang berubah ubah,

Tidak ada pembicaraan di antara rara dan bunda hanya langkah kaki yang menjadi suara diantara mereka berdua

"kamu makan yah bunda udah siapin roti sama susu buat kmu" setiba di meja makan bunda mengangkat kursi kebelakang agar rara bisa sarapan, namun rara tidak menjawab dan masih diam menatap sarapan dan bunda nya secara bergantian

"ayah mana?" hanya itu yang terlonantar di mulut rara bertanya pada sang bunda,membuat bunda nya agak kecewa karena makanan yang ia buat untuk rara seperti tidak selera

"ayah kamu mengantar adik-adik kamu pergi kesekolah "jawab bunda rara agak sedikit hawatir takut menyinggung rara Karena sudah di tinggalkan,  tapi rara tetap dengan wajah dingin dan posisi berdiri belum bergerak dari tadik

"aku berangkat dulu"tiba tiba rara merebut tanggan bundanya namun di tahan, itu membuat rara menatap bingung dan mengembalikan posisinya yang tadik agak membungkuk

"bentar ibu kekamar dulu ambil uang buat kamu,"dengan semangat bunda nya berlari menuju kamar atas untuk membawa uang,terdengar suara kaki yang terburu buru dari atas langit rumah, sedang kan rara pergi ke dapur menggambil makanan dan memasukan kedalam wadah makanan dan mengambil botol minuman, ia masukan kedalam tas, setelah selesai ia kembali ke meja makan terlihat ibunya menatap kecewa

"kenapa kamu bikin sendiri?  Kenapa ga diambil yang disini? "bunda menunjukan makanan yang di atas meja,  tapi rara tidak menjawab ia hanya menatap dengan dingin dan menggambil tanggan bunda nya agar ia bisa berngkat sekolah,baru berapa langkah namanya sudah di panggill lagi

"UURRAA???  Ini uang jajan kamu"sambil menyodorkan uang berwarna biru(50ribu),namun rara hanya menoleh  menatap uang dan bunda secara bergantian tak lama kemudian ia lanjutkan langkah kaki nya menuju keluar rumah berjalan menuju sekolah SMA swasta yang dekat dengan rumahnya, sedangkan bundanya di rumah menatap kepergian anak nya dengan cucuran air mata karena di perlakukan anak nya seperti  orang lain bukan seorang ibu

Rara masih berjalan menuju sekolah baru pikiran nya entah kemana banyak yang menatap nya karena selalu menunduk di perjalanan

"neng ati ati takut ada batu entar jaatoh" ujar tukang ojeg  berteriak kepada raea yang terus berjalan lurus dan tidak memperdulikan ocehan bapak² atau ibu ibu yang sedang berbelanja sayur gerobak keliling

"liat bu cewe itu dari kemarin mau sekolah tuh jarang mandi" sambil menunjuk ke arah rara yang sedang berjalan

"iya yah mungkin dia baru bangun tidur" suara ibu ibu gosip menertawakan rara yang berjalan terus menunduk, mukanya tertutup oleh rambut yang panjng namun meskipun menunduk rara masih bisa lihat jalan untuk pergi kesekolah,  sedangkan rara yang di bully hnya biasa, karena sudah terbiasa ia hanya memenjam kan matanya agar meredam rasa sakit di hatinya

Awal masuk sekolah, pagi hari pula? Di sambut dengan cacian yang sering ia dengar di smp namun hanya batin tidak separah di SD

📌📌📌📌

Yehh makasih udah baca yah tunggu up nya..  Jangan lupa foloww  dulu

Ig:@nurahmwt

Kalo mau folback dm aja.  😊😂❤

Air Mata RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang