pratt5 para cowo tampan

19 7 0
                                    

Mata rara di buka perlahan,pertama yang ia lihat atap ruangan yang berwana putih dan dinding berwana biru muda dan aroma obat obatan tapi ini bukan di rumah sakit melain kan di UKS

"de? Udah bangun yah?" ada wanita memakai pakaian warna putih lebih tepatnya pdu pmr,  menyampiri dirinya dan tanggannya memegang gelas berisi air hangat dan di tangan satunya lagi obat,sedangkan rara hanya senyum melihat anggota pmr senyum ramah padanya

"udah makan belum?" tanya anggota pmr, dengan bawaan di tanganya di simpan di naskah meja di sebelah ranjang uks, dengan seketika rara berfikir bahwa dirinya dari pagi belum makan apa apa, dari sebelum di hukum pun ia blm minum apalagi makan, dengn cepat  rara menggelengkan kepala karena ia masih setengah sadar dan masih agak setengah sadar

"tuh pantesan kamu blm mkn apa apa, nih makan roti setelah itu minum obat " ia mengeluarkan roti di laci naskah meja dan memberikan roti untuk di makab setelah dimakan oleh rara,pmr itu memberi obat dan air minum

"makasih yaa kaa............SILVIA" senyum manis rara ia keluarkan

"sama sama eh ko km tau nama kaka?" tanya anggota pmr itu

"aku liat di buku pahala malaikat" timpal rara dengan wajah polosnya

"hahaha,, emang kamu bisa liat gitu?"tanya ka silvia di tengah tawa kepada rara

"yalah aku kan punya mata kucing bisa melihat di kegelapan" jawab rara sambil meletakan tanggan nya berbentuk O di depan 2matanya

"hahaha ...... apa samanya malaikat dan kegelapan..haha ganyambung" ketwa ka silvi yang belum berhenti, namun rara tidak tertawa ia berkata seolah yang ia katan benar dan serius

"nyambung lah ka,, malaikat kan  diciptakan oleh cahaya, kucing kan bisa liat di kegelapan oleh matanya yang bisa nyala, apalagi liat cahaya, kucing pasti bisa liat, kalo ga bisa liat blarti kucingnya lagi tdur" timpal rara dengan wajah polos nya itu,namun ka silvi hanya membalas dengan ketawa yang bludakk

"hahhahaha.." ketawa ka silvia karena pasien uks ini meskipun ia dalam keadaan sakit ia tetep menghibur semua orang

"ka makasih yah udah mau jaga rara" rara menatap wajah cntik ka silvia di depan itu, sesekali ia menclingak clinguk mencari seseorang

Ceklek

Pintu uks di buka oleh seseorang yang sedang menenteng tas, dua wanita yang sedang berada di pinggir ranjangpun menatap ke arah pintu, yang berkedatangan pria tampan dan menyebalkan itu menghampiri rara dengan kondisi tetap cuek

"yu pulang bareng gue" setiba di pinggir ranjang uks, dengan ajakan yang dingin tapi dimata rara dia bukan mengajak tapi dia akan di jebak, dengan cuek nya ia menggambil tas dan keluar uks sebelum itu ia mensun tangan ka silvia dan berkata

"sampai jumpa di lain waktu"senyum tulus dan hangat itu rara pancarkan kepada ka silvia tidak dengan pria yang di samping nya setelah itu berlari keluar uks, sedangkan pria di dalam uks terpana akan senyum wanita yang buat ia pingsan di lapang meskipun senyum nya bukan untuk dirinya namun ia merasakan ketulusan dan kesopanan, segera ia menyadarkan diri dan logikanya segera mungkin ia keluar membuntuti wanita yang tadik baru keluar uks takut terjadi apa apa

Namun setelah di luar uks tidak ada wanita yang di cari segera ia cari ke gerbang keluar dengan berlari takut ia sudah pergi, setelag smpai di gerbang ia clingak clinguk mencari wanita yang ia cari namun belum ketemu karena sekarang jam bubaran mos, dan yang di cari pun ada di sana wanita berponi dan pipi yang lucu putih cantik itu segera ia hampiri

"heh lu pulang bareng gue" segera ia tarik tangannya dan menyeret ke parkiran

"aww sakit woyy, lu dari pagi nyeret gue aja, sakit woyy tolot"teriakan rara membuat para peserta mos yang lain menatapnya jengkel karena melihat pemandangan 3kali nya, karena malu tiba tiba ia memjambak rambut kepala ketos itu dengan tangan

"awss" suara kesakitan ketos dan memegang kepalanya dan mengusap ngusap namun tangan rara pun terlepas dengan cepat rara berlari karena ada kesempatan

Setelah tak lama rara berlari ,ketos pun tersadar kan rara dan ia langsung segera melihat kesekitar suasana sudah mulai sepi

"dasar cewe sinting, mau di anterin bukanya makasih malah gengsi" jengkel ketos itu masih mengusap kepala yang sakit karena jamakan rara tadik sangat kencang dengan cepat ia memakai helm dan menaiki motor besar nya itu dan melajukan ke luar area sekolah untuk mencari rara di jalan trotoar

Namun ketika tak jauh dari area sekolah ia melihat wanita memakai baju smp sedang berjalan kaki dan di hampiri oleh pria berhelm bermotor ninja merah berbaju celana sma,

Namun di sebrang sana rara hanya menatap aneh dengan pria bermotor besar berwarna merah  itu tiba tiba berhenti di depannya

"ayo bareng gue, aja"kata pria bermotor merah itu namun rara tidak menjawab karena pusing takut om om yang mau culik perawan, namun karena pria tersebut peka akan situasi ia langsung membuka helm nya dan menampakan wajah pria yang tampan,halis yang rapih,bulu mata yang lentik dan agaktebal,mata yang indah,idung seperti orang india membuat hati rara berdetk dan sangat jelas ia bukan om om karena celana yang ia pakai celana sma

"rumah ,......aku
. deket ko,gausah di anterin ........aku udah biasa jalan ......kaki" rara berusaha menstabilkan ucapannya sekarang ia sedang mengkontrol logika dari pada rasa,sesekali ia mengaruk kepala yang tidak gatal

"yaudah cepetan naik aja,aku tau kamu sakit" tangan rara pun di tarik dengan lembut untuk di arahkan ke jok belakang dan memberikan ia helm cadangan , karena rara tak ingin munafik sesegera mungkin ia menaiki motor di depannya ini dan motor merah pun melaju dengan standar

Sedangkan cowo yang melihat mereka berdua hanya menatap tanda tanya

Itu kaya si zeka,ngapain dia nganyerin cewe tengil gitu"batin ketos

Setelah melihat wanita yang anggap ia tengil sudah menghilang dengan pria temannya itu, ia tak peduli yang penting ia tak akan pinsan lagi toh udah ada yang anterin dengan sesegera mungkin ia melajukan motor nya itu dengan secepat mungkin agar ia dapat sampe di rumah dan tidur toh tadi dia tak berniat mengantrnya pulang, karena itu paksaan anggota osis yang lain dan pembina osis ,karena itu ulh dirinya salah dalam memberi hukuman

"rumah kamu di mana"tanya pria yang mirip india itu kepada rara

"komplek depan, no 112 ka" rara sambil menunjukan ke arah masuk komplek cukup elit

Ketika di perjalanan tidak ada yang memulai obrolan hanya suara motor, tidak terasa mereka sudah tepi di rumah serba putih dan gerbang menjulang dan tertera no.112 rara pun turun

"makasih yah kaa..?emm" sesekali ia mengigit bibir nya karena malu,sedangkan pria di depannya menyampaikan tanggan nya untuk berkenalan

"panggil aja zeka senior kamu di sekolah" sambil tersenyum di balik helm ,rara sudah menduga bahwa ia senior dia karena ia tau bhwa rara sedang sakit karena tadik pingsan pasti banyak yang liat dan tau karena posisinya ia pingsan pada saat bubaran peserta mos atau osis keluar kelas lokal

"panggil aku rara " dengan senyum mengembang kan menyambut tangan zeka

"makasih ya ka zeka senior aku di sekolah"  zeka yang mendengar hanya terkekeh melihat tingkah wanita di depannya itu

"ehheheheh sama sama , panggil zeka aja " timbal zeka di selasela tawa nya

"ia zeka aja" jawab rara dengan wajah serius nya itu

"hhahaa panggil zeka" ketawa zeka membludak karena kocak liat wajah serius wanita di depanya itu

"zeka aku ke rumah dulu yah, dahh ati ati pulangnya" segera ia melambaikan tangannya pada zeka,sedangkan zeka hanya menarik afas kecewa karena padahal ia masih ingin bercanda gurau dengn rara tapi apa boleh buat dengan semangat zeka melambaikan tangan juga

"sampai ketemu lain waktu"teriakan zeka,hanya di jawab senyuman dan tangn berbentuk 👌dari rara,setelah masuk gerbang dan tak terlihat lagi rara sesegera ia melanju kan motornya dan meninggalkan kawasan perumaham rara

Air Mata RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang