Sebelas Jari

54 4 0
                                    

Hari beranjak petang. Kuhampiri murid perempuan yang sedari tadi hanya menghitung sepuluh jarinya sendiri. Kembali ke angka satu karena ia sendiri kaget kenapa bisa berhenti di angka sebelas

"delapan ... sembilan ... sepuluh ... sebelas ...."

Kamu belum pulang?
Belum dijemput? tanyaku dengan bahasa isyarat

Anak itu menunjukkan kedua tangannya kepadaku dan bicara, "saya dihukum Bu Guru harus berhitung hingga angka lima belas, tapi jari saya cuma ada sebelas, hihihi."

Seluruh tenagaku luruh seperti istana pasir yang disiram air. Tidak bisa lari, kakiku terasa berat seperti tertahan oleh bola besi milik tahanan perang. Aku baru sadar siapa yang aku tanya. Murid tunawicara yang sudah dua tahun tinggal kelas!

Bagaimana bisa di sekolah yang sepi pada petang hari aku bicara pada murid bisu dan dijawab dengan suara yang sama sekali bukan miliknya.

Suara nenek-nenek!

Dan dia benar-benar menunjukkan sebelas jarinya tepat di depan mukaku, dengan tiga buah jempol!

120919

CREEPY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang