Servant VS Servant (3)

1.3K 113 3
                                    

Sekarang sisa Arjuna dan Meltlilith yang bertarung bersungguh sungguh seakan akan ingin membunuh, tidak mereka sungguh ingin membunuh satu sama lain.

Arjuna dengan cepat menembakan Anak panahnya kearah Meltlilith di berbagai arah, entah itu arah depan, belakang, kiri, kanan, atas atau bawah.

Anak panah sekilas berpindah dengan cepat seperti berpindah dimensi dan muncul di dimensi yang berbeda dengan letak yang berbeda.

Meltlilith terpukul mundur karena serangan Arjuna, dan sebaliknya Arjuna maju dengan sihir berpindah dimensi atau disebut •Teleportion• sambil menyerang Meltlilith dengan Panahnya.

Meltlilith yang terus terdesak oleh Arjuna merasa kesal dan akhirnya Meltlilith memilih untuk-

--------------------------

Meltlilith yang terus terdesak oleh Arjuna merasa kesal dan akhirnya, Meltlilith memilih untuk mundur dan bersembunyi untuk sementara.

Setelah 1 menit bersembunyi sekalian berpikir untuk melakukan pada serangan Arjuna, Meltlilith tiba tiba mendapatkan ide untuk mencegah serangan Arjuna tersebut.

Sesudah berpikir, tiba tiba Meltlilith mendengar suara Arjuna yang suaranya keras meminta Meltlilith keluar.

Arjuna: "Oi.. Oi.., jangan jangan kau itu pengecut ya Alter Ego. Jangan bersembunyi terus keluarlah, bersembunyi itu kemampuan Archer dan Assasin lho." Ucap Arjuna yang melanjutkan katanya.

Arjuna: "cepat atau lambat.. tidak, dengan cepat aku akan menemukanmu Alter Ego, Meltlilith." Ucap Arjuna yang bicara penuh ejekkan.

Tiba tiba, Meltlilith membalas ucapan Arjuna dengan penuh marah atau tetap tenang.

Meltlilith: "Ara, jika kemampuan bersembunyi itu kemampuan Archer, kenapa tidak bisa dengan cepat menemukanku ya? Jangan jangan kau Archer palsu?." Ucap Meltlilith membalas perkataan Arjuna dengan penuh ejekkan juga.

Arjuna: "ehhh... berani juga kau mengatakannya yah.. baiklah jika itu maumu akan kuhadapi kau Alter Ego dengan sepenuhnya yang kumilikki." Ucap Arjuna yang marah tapi tetap tenang.

Arjuna: "Lovó mou, katastrépste tous echthroús mou, ypakoúte tis entolés mou, kai sti synécheia ypakoúste se ména. Burūmūn'arō no Ame!." Ucap Arjuna membaca mantra perintah untuk mengeluarkan serangan terkuat selain Noble Phantasm.

Setelah membaca mantra, Arjuna menembakkan satu Anak Panah yang diujungnya ada Api berwarna biru, setelah menembakkannya keatas langit.

Anak panah yang satu itu ditembak oleh Arjuna turun dengan jumlah tak terhitung dengan cepat mendarat ke tanah.

Dan menyebabkan ledakan seperti 'Meteor' jatuh ke tanah dengan jumlah yang banyak.

Setelah menembakkannya anak panah itu, Arjuna berdiam diri ditempat untuk merasakan apakah Meltlilith sudah kalah atau selamat.

Saat sudah diperiksa, Meltlilith keluar dengan selamat tapi dengan keadaan yang parah karena serangan Arjuna yang tadi.

Dengan cepat saat Meltlilith keluar, langsung menyerang Arjuna, Arjuna yang dapat serangan tiba tiba. Langsung mundur secara reflek, setelah menghindar. Arjuna menembakkan lagi serangan ke arah Meltlilith dengan segalah arah dengan kecepatan yang luar biasa seperti kecepatan cahaya bulan.

Setelah menembakkan serangan ke Meltlilith, Arjuna kembali ke tempat titik awalnya menyerang, Meltlilith yang semakin terpojok saat diserang Arjuna dengan panahnya yang turun dari langit tak henti hentinya.

Meltlilith mengerti jika ingin menghentikan hujan panah tak henti henti ini, harus mengalahkan penggunanya dulu. Yang berarti mengalahkan Arjuna, tapi Meltlilith tidak bisa maju karena terhalang oleh hujan panah tak henti henti dari langit.

Shwazer is Born: The ObserverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang