Awal

1.2K 94 12
                                    

****••••••••****
Di Chapter ini berfokus hanya Enkidu, MC,dan tentu saja Ceritanya. Dan Servantku lainnya tidak masuk(Mungkin Sedikit saja bagian)
****••••••••****

------------------------------
Seihai Sensō dimulai.!
------------------------------

Aku yang telah tiba ditempat pusat Seihai Sensō bersama Enkidu, aku berencana untuk membuat markas sementara untuk Seihai Sensō.

Tempat Seihai Sensō seperti biasa dikota Fuyuki, dan juga seperti biasa selalu mulai dimalam hari.

Aku tiba disiang hari dan membeli rumah kecil untuk markas sementara, terus rumah tersebut kumodifikasi didalamnya.

Didalamnya ada ruang bawah tanah yang luas sekali, dengan teknologi dan rune kuno sihir, aku dan Enkidu tinggal didalam rumah tersebut selama Seihai Sensō.

Sesudah selesai semuanya, aku bertanya kepada Enkidu.

Shwazer: "ne Enkidu, ada sesuatu yang ingin kau temui.?" Ucapku menanyakan ke Enkidu, Enkidu menjawab.

Enkidu: "hm.. tidak ada Masutā." Ucap Enkidu mengelengkan kepalanya.

[*Masutā adalah Master dalam bahasa Jepang.*]

Shwazer: "um... yasudahlah jika maumu seperti itu." Ucapku menatap Enkidu dengan curiga.

Aku pergi dari ruang tamu menuju kamar mandi, kamar mandinya ada dua, satu untuk pria dan satu lagi untuk perempuan.

Aku menikmati pemandian ini dengan santai sambil menunggu malam tiba, saat aku mau memejam mata ada suara pintu terbuka.

Aku melihat siapa itu, ternyata Enkidu masuk ke pemandian Pria dengan membawa handuk dan timbak berbentuk lingkaran yang terbuat dari kayu. Aku bertanya kepada Enkidu.

Shwazer: "Enkidu... kenapa kau masuk ke ruang pemandian pria.?" Tanyaku kepada Enkidu.

Enkidu yang mendengarku langsung berekspresi malu malu, dan menjawab dengan pelan.

Enkidu: "Masutā, tidak bolehkah.?" Ucap Enkidu yang membalas tanya dengan tanya.

Shwazer: "Hahhh.... Haik Haik." Ucapku dengan pasrah saja.

Saat diam beberapa menit sesudah Enkidu masuk kekolam pemandian air panas bersamaku, tiba tiba Enkidu berkata.

Enkidu: "Ma... Masutā... pertanyaan tadi, aku hanya ingin dekat dengan Masutā." Ucap Enkidu dengan wajah sangat memerah.

Aku yang mendengar itu langsung dari mulut Enkidu, aku langsung menuju ke arah Enkidu dan memeluknya dan aku berbisik kepadanya 'Enkidu, tidak apa apa jika kau mau dekat denganku, tapi kau seharusnya jangan memaksakan dirimu. Kau harus rileks tidak boleh kaku seperti itu lho.' Ucapku yang berbisik kepada Enkidu.

Dan aku melanjutkan kataku kepada Enkidu 'lagi pula kau sudah dekat denganku Enkidu.' Ucapku dan aku merangkul kedua bahu tangan Enkidu dan mendorongnya kedepan secara tiba tiba, langsung saja aku menciumnya.

Aku menciumnya Enkidu, lidah Enkidu dan aku saling menarik satu sama lain, setelah 4 menit aku menarik keluar dan berkata kepada Enkidu.

Shwazer: "na.. Enkidu, jangan terlalu kaku dan rilekslah.' Ucapku kepada Enkidu.

Enkidu langsung berkata kepadaku dengan menundukkan kepalanya kebawah.

Enkidu: "Ma... Masutā, apa itu tadi ciuman pertama.?" Tanya Enkidu dengan penasaran dan tetap menundukkan kepalanya kebawah.

Aku yang melihat Enkidu masih menundukkan kepalanya kebawah, aku langsung saja memegang kepala Enkidu dan memaksanya melihat kedepan dan aku menjawab pertanyaan Enkidu tadi.

Shwazer is Born: The ObserverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang