prolog

32 0 0
                                    

Di dalam sebuah kamar terdapat seorang gadis yang tertidur di malam hari yang memiliki wajah bulat dengan manik mata coklat yang tertutup, wajah sayu dan lembut, bibir mungil, hidung yang mancung, ditambah rambut yang hitam serta tubuh yang tinggi dan sedikit berisi.
Kedua tangan riana bergerak pelan untuk mengambil sebuah bantal lalu menutupi kedua telinga karna ada suara berisik yang menganggu tidur nyenyak

"Aisshhh...bisakah kalian tidak berisik di kamar gue, gue mau tidur tahu ga" ucap Riana bangun cepat dengan kedua mata terbuka, menatap kesal kedua wanita yang menganggu tidurnya

Wanita yang berambut pendek yang bernama narla yang sedang duduk di depan meja hias sambil memegang pensil alis di tangan kanannya pun berhenti lalu menoleh dan mendengus "yaelah. Biasa aja kali, ini kamar kita juga, santai aja knp? Inikan belum terlalu malam. Belum waktunya tidur"

Salah satu cewek yang bernama Wulan yang sedang menyisir rambutnya di depan cermin pakaian melirik sekilas "iya nih. Dari pada Lo tidur, mending Lo ikut kita, malam mingguan"

Riana memutar bola matanya
"Tidak. Gue mau tidur"

"Dasar cedijom, Lo ngusir kita?" Ledek narla membuat Riana melotot

"Apa itu nar?" Kekeh Wulan

"Cewek jutek jomblo" ucap narla santai

"Apa Lo bilang" pekik Riana kesal

Wulan dan narla tertawa bersama membuat Riana makin kesal lalu melempar dua bantal ke arah mereka berdua tapi dengan cepat mereka menghindar dari serangan maut Riana itu dan makin meledak tawanya

"Udahlah. Mendingan Lo ikut aplikasi itu lagi, siapa tahu dapat cowok lagi lalu malam mingguan bareng kita. Yaa ga?" Ucap Wulan menatap Risna

"Iya nih. Dari pada sendirian Mulu,
Kan enak ada cowok, menemani kita setiap saat....."

"Bodoh ahh....ngapain gue ikutan aplikasi itu segala, emang kalian pikir gue ga laku apa. Kalau jodoh kan bisa datang sendiri. Ga perlu di cari kali" ucap Riana mendengus

Gadis itu pun malah mengambil sebuah guling untuk memompa kepalanya senaya menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal lalu memejamkan matanya seakan tidak ingin menanggapi ledekan teman-temannya lagi karna semakin dia menanggapi maka temannya itu makin menjadi mengledekkan yang akan membuatnya naik darah

Wulan dan narla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran melihat teman sekamarnya itu yang terlihat sangat cuek lalu melanjutkan kerjaan mereka kembali. Setelah selesai  bersiap-siap mereka berdua lantas pamit kepada Riana yang terlihat sudah tertidur pulas dan tak lupa mengunci pintu kamar kos agar tidak masuk orang maling pada tengah malam

Seolah merasa tidak mendengar suara apapun lagi. Riana yang sebenarnya berpura-pura tidur pun membuka kedua matanya lalu menghela nafas kasar, gadis itu pun bangun lalu menyandarkan punggungnya ke kepala kasur senaya sebelah tangan kanan meraih ponselnya yang berada di atas nakas di samping tempat tidur

Kedua tangan riana sibuk mengotak-atik ponselnya hingga tangannya berhenti di sebuah aplikasi yang begitu menarik perhatiannya dengan  kening berkerut dalam seakan sedang berpikir keras lalu jari telunjuknya pun mengetuk-ngetuk pinggiran ponselnya seolah menimbang-nimbang apa yang dipikirannya

Riana pun menghela nafas kasar setelah memutuskan apa yang di pikirannya lalu tanpa pikir panjang tangannya menekan dan mendowload sebuah aplikasi yang begitu menarik perhatiannya yaitu aplikasi "MI CHAT". Riana mengikuti semua langkah-langkahnya, membuat akun, memasang foto profil, mencari teman dan lainnya. Tangan riana terus saja menekan setiap tombol dalam pencarian teman hingga berhenti pada sebuah nama dan foto profil seseorang

"Adhitama" guman riana

mi chat my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang