mi chat my love | part 9

3 0 0
                                    

Pada pagi hari. Atau lebih tepatnya pukul 06.10 wib pagi, seorang gadis sudah berdiri gerbang kos-kosannya dengan sebuah jaket army yang terbalut ditubuhnya serta celana jeans hitam dikaki jenjangnya. Kemaren malam Riana sudah kembali  ke kosan sudah 3 hari ia sudah ia tinggali karna ayahnya yang sedang sakit kalau pun ia pergi kosan cuman mengambil pakaian dan keperluan lainnya lalu kembali lagi ke rumah sakit untuk menjaga ayahnya itu.

Teman-teman kosan Riana atau teman kerja Riana pun sudah datang menjenguk ayahnya itu. Pada kemaren siangnya itu ayahnya bolah dipulangkan oleh dokter karna melihat kondisi ayahnya yang sudah membaik. Tapi dokter tetap mengingatkan untuk rutin melakukan cek-up sekali dalam sebulan untuk memastikan kondisi ayahnya kembali.

"Jangan lamun pagi-pagi seperti ini Sayang"

Riana tersadar dari lamunan ketika seorang Adhitama sudah sampai dihadapan senaya menyerahkan helmnya kepada gadis itu. Pria itu mengenakan jaket merah yang terbalut ditubuhnya serta celana jeans warna hitam panjang di pinggangnya

"Ga. Aku ga lamun" ucap Riana mengeleng-geleng kepalanya senaya menerima helm itu lalu dipakainya ke kepalanya dan naik ke motor adhitama "kenapa kamu ngajak kita jalan-jalan pagi sih?"

Tadi pagi tempat pukul 05.00 pagi adhitmata menghubunginya untuk segera bersiap-siap karna pria itu mengajaknya pergi jalan-jalan pagi dan Riana sempat bertanya ingin mengajaknya kemana lalu pria itu malah menjawab kalau pergi ke sudah tempat tapi tidak menyebutkan tempatnya dimana

"Yaa kamu kan tahu kalau aku mulai kerja jam 1, kamu jam 10 pagi. Libur kita juga jarang, kamu aja  sekali dalam sebulan aku, kadang-kadang lima hari dalam sebulan, nah kayak itu kita harus pintar membagi waktu kita say walau hanya sebentar, yaa begilah di pagi hari"

"Iya sayang. Kamu benar, kita harus pintar membagi waktu untuk kita bersama, ga kerja terus kan"

"Iya sayang"

Adhitama tersenyum senaya mengacak rambut Riana dari belakang membuat Riana ikut tersenyum karenanya. Yang dikatakan Adhitama memang benar, walaupun mereka sama-sama sibuk bekerja atau hal apapun mereka harus tetap membagi waktu untuk orang tersayang meskipun hanya sebentar karna waktu sangat berharga bagi kita sendiri.

Mengingat itu, membuat Riana mengingat ayahnya kandungnya sendiri, semenjak ia tamat sekolah lalu bekerja ia sangat jarang menemui ayahnya karna kesibukan ia bekerja dan juga waktu liburnya yang singkat. Dan mungkin saja dirinya menyebabkan ayah masuk rumah sakit karna terlalu memikirkan dirinya atau lebih tepatnya merindukan Riana sehingga apapun yang berada sekitarnya ayahnya itu pun terabaikan. Melihat itu membuat Riana lantas bertekad akan sering mengunjungi ayahnya dan memastikan keadaannya baik-baik saja

"Lalu sekarang kita mau kemana?" tanya Riana mengenyit menatap jalanan disamping yakni pantai

"Ada deh" ucap Adhitama tersenyum membuat Riana mendengus jengkel
"Tapi kita makan dulu yaa"

"Oke. Baiklah"

Adhitama pun menghentikan motornya di tepi jalan atau lebih tetapnya samping di tepi pantai, Pria itu lantas menuju ke tempat ke sebuah gerobak sate bersama Riana disampingnya dan memesan 2 porsi sate disana. Setelah sate mereka berdua jadi mereka lantas menyatap sate mereka senaya menikmati suasana laut yang cerah, debaran ombak yang tinggi serta burung-burung yang berkicauan di langit

"Saus Satenya berlepotan tuh" ucap Adhitama mengelap sisa saus sate di tepi bibir riana

Riana terdiam membeku. Darahnya berdesihnya merasakan sentuhan lembut tangan Adhitama menyentuh di sudut bibirnya, ia lantas tersenyum lalu berucap terima kasih dan Adhitama pun membalas menganggukkan kepala dan tersenyum. Setelah makanan mereka berdua habis Adhitama langsung membayarnya lalu pergi ke tempat tujuan mereka, menyelusuri jalanan tepi pantai

mi chat my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang