Histeria (2)

26 2 0
                                    

"Ini bukan hayalan semata, semua tampak nyata. Senyumnya, nada bicaranya, binar matanya. Ah, semesta tolong seperti ini selalu"
-Raiden-

Play mulmed diatas🤩

-----

"HUAAAAAA!!!! GUE HEPI BANGET!" teriakan membahana Rainey membuat Aksa maupun Aiden terlonjak. Kedua lelaki itu menggeleng pelan, kenapa spesies seperti Rainey harus hadir diantara keduanya?

Mereka lebih memilih menghiraukan Rainey yang terus histeris ketika melihat hewan-hewan yang telah dilewatinya. Raut wajah Rainey sedikit kecewa, ketika tour melihat hewan sudah selesai. Bus yang sudah dipesan oleh Aiden mulai memasuki kawasan khusus parkir bus.

"Ayo Rain kita turun disini aja... Biarin si Aksa tidur di bus" Aiden segera menarik Rainey agar keluar  dari bus. Rainey menurut saja, dia percaya bahwa Aiden akan selalu membawanya ke dalam kebahagiaan.

Aksa terbangun ketika tidak merasa mobil itu berjalan, dia tidak melihat tanda tanda kedua anak yang harus dia jaga. Aksa mutar matanya malas, pasti sengaja mereka meninggalkan Aksa sendirian di  bus. Untung dia sudah menyiasati agar kedua orang tuanya datang.

Dengan siasat kecilnya itu pasti Aksa akan menemukan keduanya.

"EL! ADA PANDA! MAU KE PANDA ISH!" teriak Rainey ketika melihat rute Panda Island.

Aksa menggeleng heran, bukannya tidak ingin memenuhi keinginan gadisnya. Tetapi mereka belum memakan makanan apapun, kecuali snack di bus tadi. "Kita makan dulu, baru ke panda"

Keputusan Aiden membuat Rainey
mengerucutkan bibirnya kesal. Padahal dia ingin bertemu dengan binatang paling gemas di dunia. Dengan langkah ogah-ogahan Rainey mengikuti Aiden yang sudah berada di depannya.

"Nah! Udah habis kan? Ayo El!!" ucap Rainey segera menarik tangan Aiden. Aiden menggeleng pelan, ketika sikap kekanakan Rainey kembali.

Langkah Rainey terhenti ketika dia melihat siluet seseorang yang dia kenal. Rainey menggelengkan kepalanya pelan, mana mungkin kedua orangtuanya ada disini.

"Heh, malah berhenti. Ayo, katanya lo mau ke panda island" Aiden segera menarik Rainey agar mendapatkan kereta yang akan mebawanya ke panda island. "Salah siapa tadi pas gue excaited lo kayak yang ogah-ogahan."

Aiden menggeleng pelan, gadisnya kembali mencebikkan bibir. Aiden menarik hidung Rainey agar dia berhenti melakukan hal yang membuat Aiden gemas. Rainey yang tidak terima, menarik telinga Aiden sampai memerah. Diperjalanan menuju panda island kedua terus beragumen yang tidak penting, sampai penumpang di kereta itu tertawa melihat keduanya.

Setelah sampai di temapt khusus bus yang akan membawa pengunjung ke panda island, Rainey segera menarik lengan Aiden agar cepat sampai. Rainey speccles ketika melihat panda island didepan mata. Rasanya, Rainey ingin menangis ketika dia tahu bahwa akan melihat panda asli.

"Sini Rain... Kita abadikan satu gambar."

Dengan kesenangan, Rainey mendekat kearah Aiden. Dengan santai Aiden merangkul Rainey agar lebih dekat dengannya. Ah, semesta sedang berbaik hati agar mereka tetap tersenyum.

🌷🌷🌷

Aiden terkekeh ketika melihat Rainey yang bersemangat memotret dirinya ditempat yang memang bagus untuk diabadikan. Aiden hanya melihat Rainey yang sangat gembira ketika bisa melihat binatang kesukaannya secara langsung. Namun tatapan Aiden berubah sendu, setelah hari ini mungkin akan ada yang berubah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang