Hai aku up lagi yeahh!!! Ini part yang keduanya ya. Selamat menikmatinya.
Vote dan coment sebanyak-banyaknya.
***
Mereka berempat menatap takut dengan empat pria yang sekarang menatapnya dengan tatapan yang dingin namun juga terlihat menahan amarah.
"Farrel aku bisa jelaskan." Farrel menghembuskan nafasnya kasar berusaha menetralisir amarahnya kepada gadis ini.
"Pulang!." Satu kata itu berhasil membuat Freya terdiam. Karena pertama kalinya Farrel membentaknya seperti itu.
"I-iya." Farrel langsung meraih tangan gadisnya posesif.
Demian melangkah kakinya kearah seorang gadis yang memakai pakaian yang benar-benar minim malam ini. Sebenarnya dari dulu ia ingin melarang gadis ini untuk bekerja profesi ini, tapi ia belum berhak. Tapi sekarang ia tidak akan biarkan gadis ini untuk bekerja ditempat seperti ini.
"Lo berhenti bekerja sekarang." Ujar Demian dengan nada ketus. Adelia sempat kaget ketika Demian mengatakan hal itu kepadanya.
" Gue nggak mau." Tegas Adelia.
"Lo berhenti atau gue buat tempat ini tutup malam ini juga." Adelia dibuat bungkam sekarang, tidak mustahil bagi Demian untuk menutup tempat ini, melihat bagaimana koneksi dan kekayaan keluarga Demian yang berasal dari perusahaan batu bara dan minyak.
"Lo nggak berhak larang gue."
"Gue berhak! Karena sekarang lo milik gue."
Deg
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Tubuh Adelia menegang seketika mendengar apa yang dikatakan Demian barusan tak terkecuali dengan semua sahabatnya yang dibuat langsung cengo.
" Dan coba aja lo langgar peringatan gue tadi. Lo akan lihat bagaimana kegilaan gue malam ini." Adelia tidak bisa berkata apa-apa lagi, ya tuhan benarkan ini Demian yang selama ini yang ia kenal dan ia sukai? Kenapa wajah yang selalu terlihat tenang ini sekarang terlihat menyeramkan.
"Lo pulang sama gue." Ujar Andra tiba-tiba meraih tangan Fani. Kalian penasaran kan, setelah mereka berdua berbicara ditaman apa yang terjadi? Ya setalah kejadian ditaman itu Andra mengungkapkan perasaannya kepada Fani. Dan Fanipun juga mengungkapkan perasaannya selama ini ke Andra. Tapi bedanya mereka tetap memakai panggilan lo gue, biar beda katanya.
"Dan lo pulang sama gue." Ujar Kenan kepada Nadine.
"Tapi Rani." Ujar Nadine.
"Biar Sani yang ngurus." Jawab Kenan.
Sungguh Rani sekarang benar-benar takut, kenapa Sani membawanya kesini? Sani tidak akan berniat buruk kan?." Sani kita ngapain kesini?." Tapi Sani tidak menjawab sama sekali.
Setelah Sani menutup pintu kamar itu, Sani langsung menyudutkan Rani dibalik pintu dengan tatapan yang benar-benar tajam.
" Pertama berbohong, kedua sudah mulai berani ketempat ini, dan ketiga." Ucapan Sani terpotong memperhatikan penampilan gadis ini dari ujung kaki sampai atas. Rani bersusah payah meneguk salivanya ketika Sani menetapkan intens seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANI DAN RANI ( Sudah Terbit )
Teen Fiction#rank 1 kategori fiksi remaja ( 5sep2019) #rank 1 kategori remaja (7sep 2019) # rank 1 kategori school (26 Novr 19) Sani delva adhitama, lelaki yang bisa dibilang sempurna dengan bentuk fisik yang sangat mengagumkan, tampan, tinggi, kaya dan yang...