"Bun!!, Dasi ayah dimana?"
"Bunda!!! Kaos kaki Yura dimana?"
"Buunn, denger gak sih"
"Bunda!!!"
"Ih ribut banget, bunda mau mandi aja gabisa tenang, cari aja sendiri dulu, kalau gak tunggu bunda siap mandi!!" - teriak min jee dari dalam kamar mandi.
Dengar min jee ngomong gitu, ayah dan anak itu langsung diam. Ga teriak-teriak lagi.
"Ayaahhh, kaos kaki Yura dimana" - tanya Yura ke Jeno
"Liat di laci baju kamu, di kamar kamu, kok nyari nya di kamar bunda sama ayah sih" - Jeno
Yura langsung berjalan ke kamarnya, cari kaos kaki nya.
Jeno, masih sibuk cari dasi yang dipakai nya. Sebenarnya dasinya banyak, cuma untuk hari ini pakai dasi warna merah, dan cuma 1 yang warna merah.
Jeno udah mengotak atik lemari nya, tempat yang biasa di letaknya dasi, tapi tetep aja ga ketemu.
Ayah dan anak itu masih sibuk mencari.
Min jee keluar kamar mandi, masih menggunakan bathrobe.
"Buunnn, dasi ayah dimana?" - tanya Jeno
"Dimana ayah letak terakhir?" - min jee
"Di lemari" - Jeno
"Yakin di lemari? Itu yang di sandaran kasur apa?" - ucap min jee
"Hehehe" - Jeno
Tiba-tiba Yura kembali lagi ke kamar ayah bunda nya itu.
"Bundaaa, kaos kaki Yura ga ketemu" - Yura
"Coba liat di jemuran belakang" - min jee
Yura langsung berlari ke belakang, dan liat ada kaos kaki nya disitu, semua kaos kaki Yura udah cuci.
"Udah? Udah selesai masalahnya kan yah?" - tanya min jee ke Jeno dengan muka datar masih memakai bathrobe.
"Masih ada yang kurang Bun" - jawab Jeno
"Apalagi?" - min jee
"Morning kiss" - Jeno
Min jee mendekati Jeno dan mengecup pipi nya.
"Eh kok di pipi, disini dong" - ucap Jeno nunjuk bibir nya.
Min jee mengecup bibir Jeno sekilas
"Kok bentar banget Bun, lamain dong" - Jeno
"Gak gak, nanti Yura telat" - ucap min jee berbalik badan membelakangi Jeno
Tiba-tiba Jeno narik tangan min jee, memegang tengkuk min Jee dan mencium bibir min jee. Sejujurnya min jee kaget, tapi dia tetap memejam matanya.
Tidak ada balasan dari min jee ciumannya itu. Jeno menggigit bibir bawah min jee, dan akhirnya Jeno bisa leluasa melahap bibir min jee.
"Ayaahhh!! Ayo berangkat nanti—ups" - Yura membuka pintu kamar orang tua nya itu dan melihat adegan tak senonoh dari kedua orang tua nya itu, dan dia langsung menutup pintu kamar itu.
Min jee yang merasa ada Yura tadi, sontak dia mendorong Jeno.
"Udah, Yura nanti terlambat" - ucap min jee canggung.
Min jee masih dalam keadaan memakai bathrobe, selesai adegan itu dia langsung duduk di meja rias dan memakai skin care nya.
Jeno merapikan seragamnya dan memakai dasinya.
Lalu berjalan ke tempat min jee.
"Bun, ayah pergi ya" - ucap Jeno dan mencium puncak kepala sang istri.
Jeno membuka pintu kamar dan keluar dari kamar.
Min jee mengikuti Jeno dari belakang. Dan mengantar nya sampai depan pintu rumah, sampai akhirnya mereka berdua berangkat.
Di dalam mobil
"Yah tadi ayah ngapain sama bunda di kamar?" - tanya Yura dengan polosnya.
"Ngobrol aja sama bunda, kenapa?" - jawab Jeno
"Ga ada apa apa" - Yura
Fyi, Yura udah kelas 3 SD, tetapi min jee belum kepingin memberi adik untuk Yura, katanya harus persetujuan Yura dulu.
"Nak, kamu mau ga punya adek?" - tanya Jeno ke Yura.
"Mau yah, biar ada temen Yura nanti dirumah" - jawab Yura
Jeno tersenyum dengan bangga nya, hahahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Young marriage || Jeno.L✅ (Proses Revisi)
FanfictionREVISI [Completed] "Jen, kok mau sih lo dijodohin sama gue?" - Min Jee "Gue mah ngikut orang tua gue aja" - Jeno (Gue udah suka sama lo dari dulu Jee) "Ah elu Jen, gaasik, kita ini masih SMA loh Jen" - Min Jee "Ya mau gimana lagi, tuhan takdir kan k...