77

5.1K 288 7
                                    

Pagi telah tiba..

Seperti biasa, semenjak sudah menikah min jee bangun nya pagi. Ia membangunkan Jeno untuk pergi kerja.

Min jee ke kamar sebelah, kamar khusus untuk anak nya, semenjak Yura udah mulai besar, min jee udah bisa melepas Yura untuk tidur di kamar sebelah.

Pas min jee sampai ke kamar Yura, ternyata dia masih tidur. Min jee kembali lagi ke kamar nya, dan lihat Jeno masih tidur.

"Ayah nya Yura, bangun, udah pagi ini ga kerja?" - ucap min jee membangunkan Jeno

Semenjak sudah memiliki anak mereka berdua memutuskan untuk panggil dengan sebutan ayah bunda di depan Yura, jika tidak ada Yura, senyaman mereka aja mau panggil apa.

Jeno membuka mata nya dan merenggangkan tubuhnya. Jeno menatap min jee lalu ngomong "morning kiss?"

"No" - jawab min jee lalu menggeleng

Jeno duduk, posisi min jee berdiri di depan Jeno

"Kalau gitu biar aku aja yang cium kamu" - ucap Jeno langsung berdiri dan nahan kepala min jee lalu di cium nya di bagian bibir.

Sontak min Jee melotot. Jeno mencium min jee bukan hanya sekedar kecup ternyata, tapi melebihi itu, min jee merasa nafas nya mulai habis, dia memukul dada Jeno, dan Jeno melepas ciuman nya, lalu memegang bahu min jee. Ntah kenapa min jee seketika diam ditempat.

"Kita udah jarang berduaan semenjak ada Yura" - ucap Jeno ke min jee

"Kamu pengen punya anak, tapi cemburu sama dia" - min jee

"Iya, aku kepengen punya anak, tapi jangan duain aku dong" - Jeno

"Baru punya anak satu udah kek gini, ini ni yang katanya mau nambah lagi?" - ucap min jee lalu tertawa.

Jeno diam aja

"Sayang" - ucap min jee menangkup kedua pipi Jeno

"Aku bukannya menduain kamu, melayani kamu itu tugas aku, merawat Yura juga tugas aku, dan itu juga tugas kamu, Yura masih kecil, jadi dia masih butuh waktu sama kita, nanti kalo dia udah besar, pasti ada lelaki lain yang disukai nya selain ayah nya, selagi dia masih kecil inilah, usahain dekat sama dia, gitu maksud aku, bukan aku duain kamu, kamu nya juga ga pernah minta, yaudah aku diam aja, lagi kepengen pun enggak" - ucap min jee lalu nunduk

"Oke nanti malam kita tempur" - ucap Jeno langsung berjalan mau ke kamar mandi.

"Heh heh" - min jee

"Ini mulut sembarang ngomong aja, kan ah" - ucap min jee memukul mulutnya sendiri

Min jee duduk di pinggir kasur, memikirkan ucapannya tadi. Tiba tiba dia mendengar suara Yura nangis, dia bergegas ke kamar sebelah liat Yura.

Min jee menggendong Yura.

"Hei anak cantik bunda, jangan nangis dong, ini bunda udah disini, ngapa? Laper ya?" - ucap min jee lalu duduk di sofa yang ada di kamar Yura.

Min jee memberikan asi kepada Yura, umur Yura belum genap setahun.

"SAYAAANGGG" - teriak Jeno dari kamar sebelah.

Min jee berjalan ke kamar sambil menggendong Yura.

"Apasih teriak-teriak" - min jee

"Dasi aku dimana?" - tanya Jeno

"Dari masa SMA sampai sekarang dasi terus yang hilang ya, carilah di gantungan-gantungan" - min jee

"Gak ada" - Jeno

"Ada tu, kalau ga ada hilang lah sama kamu tu" - ucap min jee lalu duduk di atas kasur masih dalam keadaan menggendong Yura.

Jeno masih sibuk cari dasi nya, dan akhirnya

"Hehe ketemu" - ucap Jeno dan melihatkan dasi nya ke min jee

"Makanya mata tu dipakai kalau cari sesuatu" - min jee

Min jee mendudukkan Yura di atas paha nya, Yura udah bisa duduk, cuma masih oleng aja.

"Pakaikan" - ucap Jeno ke min jee, dia minta pakaikan dasi.

Karena posisi min Jee duduk dikasur, jadi Jeno berdiri dengan lutut nya di depan min jee, wajah Jeno bertemu dengan wajah anaknya yang lucu itu.

"Pagi anak ayah, udah sarapan ya?" - ucap Jeno sambil menoel noel pipi Yura dan sesekali mencubit pipi anak nya itu.

"Jangan dicubit pipinya yah, sakit itu" - min jee

"Gemesin ih, kek bunda nya" - Jeno

Min jee tersenyum "udah siap nih" - min jee

Jeno mencium seluruh wajah anak nya itu, terutama di bagian pipi tembem Yura. Yura merasa kegelian, dan menjauhkan wajahnya dari ayah nya.

"Nampak tu jadi takut dia" - min jee

Jeno udah siap mau berangkat kerja.

"Ayah pergi dulu ya, jangan lupa mandi sama makan, nanti ayah sarapan di kantor aja, tadi pagi udah sarapan bentar" - ucap Jeno kepada kedua wanita yang ada di hadapan nya itu dan mengelus kedua rambut kedua perempuan yang ia sayangi.

Jeno berjalan keluar kamar, min jee mengikuti sambil menggendong Yura. Sampai akhirnya Jeno pergi kerja.















Kelamaan aku up?

Masih nungguin cerita ini?

Young marriage || Jeno.L✅ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang