Chapter 10

403 17 0
                                    

Warning TYPO

VOTE + COMMENT
AND SHARE!!

HAPPY READING❤

***

Saat di taman sekolah, Damara menemukan Qeyla yang sedang duduk di bawah pohon besar sambil bermain handphonenya.
Damara ingin menanyakan tentang semalam.

"Qey!" panggil Damara.

"Apa?"

"Lo kenapa ngasih Id line gue ke Damar? Lo tau kan, Id line gue kan privasi, kenapa lo kasih ke Damar?" tanya Damara to the point.

"Sorry, abisnya dia maksa...katanya ada yang penting,yaudah gue kasih"

"Tapi kenapa lo gak bilang dulu sama gue?"

"Yaudahlah Ra, waktu sudah berlalu, emangnya waktu bisa di ulang?"

"Nyebelin lo"

"Yailah Ra, mungkin dia mau pdkt sama lo"

Damara langsung membulatkan matanya.

"Apa lo bilang?!"

"Enggak, lagian Lo cocok kok sama Damar"

"Asal lo tau ya, gue sama Damar cuma teman, inget itu. Kita cuma teman, gak lebih"

"Gua liat, kok Damar perhatian banget sama lo. Lo inget kan, waktu lo pingsan dan di bawa sama Damar?"

"Ya kan dia cuma mau nolongin gue, emang salah ya?"

"Enggak sih Ra, tapi menurut gue, Damar itu mulai ada perasaan sama lo"

"Tapi gue enggak"

"Jangan bilang 'enggak' nanti suka. Gue cuma ngingetin...Ada peribahasa 'Benci jadi Cinta' "

"Ngawur lo"

"Yeh dibilangin"

"Awas lo sekali lagi ngasih Id line gue ke orang lain!" peringat Damara.

"Iya iya"

"Yaudah ayuk ke kelas"

"Ayuk"

Damara dan Qeyla berjalan di koridor. Banyak siswa-siswi yang menatapnya dengan tidak suka, tapi Damara abaikan. Menurutnya itu tidak penting.

"Itu kenapa sih, orang pada ngeliatin lo mulu"

"Syirik kali, kan gue cantik, wajar dong pada ngeliatin gue" jawab Damara dengan PD nya.

"Iyain"

Damara dan Qeyla melanjutkan perjalanannya menuju ke kelas.

"Eh gue denger sekolah kita mau ngadain camping ya?" tanya Amel kepada Qeyla.

"Gue gak tau, gue gak liat mading" jawab Qeyla.

Kringg...

"Ibu akan memberikan pengumuman" ucap bu Tika.

•DAMARA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang