Chapter 17

311 18 0
                                    

Warning TYPO

VOTE + COMMENT
AND SHARE!!

HAPPY READING❤

***

Kini Damar sedang berjalan di koridor sekolah.
Damar tak sengaja melihat sosok Synta yang sedang tertawa bersama gengnya.

Damar pun langsung berjalan kearahnya, ia ingin bertanya tentang kemarin, kenapa synta tega melakukan itu ke Damara. Sebernarnya apa salah Damara? Sampai-sampai ia nekat melakukan itu.

"Synta!"

"Apa sayang? Kangen ya sama aku?"

"Jijik tau gak?"

"Gue mau nanya soal kemarin, kenapa lo segitu teganya ngelakuin itu ke Damara?!" lanjutnya.

"Ngelakuin apa sih? Aku gak ngelakuin apa-apa tuh" elaknya.

"Gak usah belaga bego deh! Gue tau, pertama kemarin lo itu numpahin kuah bakso ke tangan Damara. Ke dua lo ngunci-in Damara di kamar mandi. Iya kan?!"

"Enggak kok"

"Gue bilang gak usah bohong!" marah Damar.

"Apa untungnya sih lo ngelakuin itu semua?!" lanjutnya.

"Mmm...iya aku ngelakuin itu juga karna kamu Damar"

"Karna gue?"

"Iya karna lo, gue itu gak mau liat lo deket-deket sama si 'Anak manja' itu, makanya aku ingetin dia buat gak usah deketin kamu lagi"

"Oh jadi Damara itu ngehindar dari gue karna lo, iya?"

"Ma-maaf Damar, aku gak mau kamu deket-deket sama dia, karna kamu cuma milik aku Damar. Aku cinta sama kamu, tapi kenapa kamu gak pernah ngelirik aku, bahkan kamu gak pernah balas cinta aku Damar?"

"Jangan minta maaf ke gue, minta maaf ke Damara!"

"Gue ingetin ke elo, gue gak cinta sama lo, jadi lo jangan ngejar-ngejar gue, dan jangan terobsesi sama gue. Cinta itu gak bisa di paksa!" lanjutnya.

"Kenapa? Kenapa kamu gak bisa cinta sama aku? Apa karna Damara? Iya?"

"Iya! Gue jatuh cinta sama Damara. So lo gak usah ngejar-ngejar gue, dan jangan ngusik hidup Damara lagi!" peringat Damar.

Setelah mengucapkan kalimat itu, Damar langsung pergi meninggalkan Synta dan gengnya.

***

Damara sedang ada di belakang sekolah, tepatnya di taman.
Saat ini ia sedang mendengarkan lagu pakai headshet sambil membaca buku.

Tiba-tiba tangan seseorang menutupi matanya.

"Ini siapa sih? Lepasin! Gue gak bisa liat" sambil ngelepas tangan itu dari matanya.

"Gue penculik" ucap orang itu.

"Jangan culik gue! Badan gue itu kurus, culik yang lain aja!"

•DAMARA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang