•DAMARA•

Chapter 9

Warning TYPO

VOTE + COMMENT
AND SHARE!!

HAPPY READING❤

***

Keesokan Harinya...

Damar sedang berjalan menuju kelasnya, langkahnya terhenti ketika sampai di depan ruang seni, ia mendengar ada seseorang yang sedang menyanyi, ia penasaran akhirnya ia melihat dari jendela. Ternyata yang sedang menyanyi adalah Damara, ia kagum pada suaranya. Suara itu mirip seperti suara Lana.

Mengapa sifat Damara sangat persis dengan Lana?
Akhirnya ia pun membuka pintu ruang seni.

"Hai" sapa Damar.

"Eh elo? Ngapain di sini?" tanya Damara.

"Tadi gue gak sengaja denger ada yang lagi nyanyi, gue penasaran, yaudah gue masuk, eh ternyata itu elo" jelas Damar.

"Ohh, hobi gue emang suka nyanyi"

"Lo mau gak nyanyi bareng sama gue? Gue yang main gitar, lo yang nyanyi. Gimana?"

"Mmm...yaudah boleh deh. Mau lagu apa?"

"Andmesh kamaleng, Cinta Luar Biasa"

"Oke"

Damar mulai memetik senar gitarnya.

Waktu pertama kali
Ku lihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak ku sangka
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untuk mu...

Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang ku punya hanyalah hati yang setia, tulus padamu...

Dududududu

Hari-hari berganti, kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu, anggun terikat
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu

Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang ku punya hanyalah hati yang setia

Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamau luar biasa

Oooowoooo

Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang ku punya hanyalah hati yang setia, tulus padamu...

"Suara lo bagus" puji Damar.

"Makasih. Lo main gitarnya juga bagus"

Damar dan Damara berjalan keluar dari ruang seni, saat di koridor, siswa-siswi berbisik-bisik.

"Itu siapa sih?"

"Ngapain sih dia jalan sama calon pacar gue?"