prolog

14.6K 599 5
                                    

Seorang gadis menarik koper ungunya setelah keluar dari taxi, matanya menatap sekeliling tepat menatap apartemen yang menjulang tinggi di depannya mantap, angin dari cuaca baik hari ini melambai-lambaikan rambut ungu alaminya.

Mata amethyst nya yang terlihat sayu itu menambah kesan anggun yang mengguar dalam dirinya. Gadis itu memasuki gedung apartemen dan memesan di resepsionis.

Setelah beres, dengan senyum di bibirnya ia berjalan menuju ke lift.

Ting!

Pintu terbuka, gadis itu masuk dan tak lupa menarik kopernya agar tidak tertinggal di depan pintu lift.

Ia menekan lantai 20, saat akan tertutup, ada tangan yang mencoba membuka pintu lift, saat pintu kembali terbuka ia bisa melihat tangan laki-laki yang baru saja masuk akan menekan tombol 20 juga, tapi sudah ia tekan lebih awal.

Gadis itu, Hyuuga Hinata bisa merasakan harum parfum yang memenuhi indra penciumannya, maskulin dan segar. Hinata membuang nafasnya, ia kadang tidak terbiasa jika hidungnya di penuhi dengan hal-hal yang memabukkan seperti ini.

Hinata melirik pria di sampingnya canggung, tinggi tegap, kulit putih, rambut dengan gaya berponi layaknya laki-laki korea pada umumnya. Yang membuatnya sedikit tercengang adalah seragam sekolah yang pria itu pakai, itu sama dengan sekolah yang akan ia singgahi nanti.

Hinata menggeleng pelan. bunyi dentingan lift terbuka membuyarkan lamunanya, ia segera menarik kopernya kembali dan menatap nomor di kunci yang ia pegang, entah hanya perasaanya saja atau bukan, tapi pria yang di lift bersamanya juga keluar dengan langkah yang terdenger mengikutinya dari arah belakang.

Hinata berhenti di pintu dengan angka yang tergambar disana 203, yap! dia di kamar nomor 203. Hinata membuka pintu kamarnya, bisa ia dengar suara pintu di belakangnya juga terbuka. Ia masuk terlebih dahulu, saat akan menutup pintu ia juga melihat pria lift sedang akan menutup pintu di sebrang sana.

Lelaki itu hanya menggerakan sedikit kepalanya ke bawah seperti menyapa? tanpa senyuman, wajah datar dan tatapan sulit di artikan, lalu menutup pintu tanpa menunggu respon dari Hinata.

Hinata hanya mengedikkan bahu singkat dan mulai memasuki apartemennya.

"Selamat datang di Konoha!!" serunya menghempaskan tubuhnya di kasur barunya, ia menatap arlojinya yang menunjukan pukul 3 sore, pantas jam anak SMA pulang.

Hinata menutup matanya dan teringat dengan tatapan datar pria tadi, "Baik tidak yah?" gumam Hinata bergidik ngeri, ia menggeleng, tidak boleh berpikir begitu, ia lalu menarik kopernya dan memilih membereskan barang-barang nya lalu menuju ke sekolah barunya sebelum benar-benar tutup.

.
.
.

TBC

.
.
.

New story🌙🌞✨🎊🎉

Huhuu, lama gak nongol" yah, sekali nongol buat cerita, hehehe:v

The Cold Boy || SH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang