Hinata dan Sasuke sekarang berada di apartemen Hinata, Hinata berada di kamarnya sedang mengganti pakaiannya. Sedangkan Sasuke berada di depan televisi ruang tamu apartemen Hinata, menonton kartun sebuah spons dan bintang yang berburu ubur-ubur.
Hinata keluar dari kamarnya langsung memasuki dapur, mengambil beberapa snack dan satu gelas ice cream di kulkas, lengkap sudah. "Sasuke, kau mau minum atau makan?" tanya Hinata dari arah dapur.
Sasuke menggeleng masih fokus menonton televisi, memperhatikan bagaimana spons itu memasak hamburger. Hinata menghampiri Sasuke dan duduk di sebelahnya, ikut menonton. "Kok kepiting anaknya seekor paus?" tanya Sasuke sembari menoleh ke arah Hinata dan mencomot snack di tangan gadis itu.
Hinata mengedikkan bahunya, "Tanya saja sana sendiri," jawabnya sambil menahan tawa.
Sasuke membuka mulutnya, Hinata mendengus lalu menyuapkan satu sendok ice cream ke dalam mulut Sasuke. "Besok kalau ada apa-apa bilang kepadaku lagi," kata Sasuke.
Hinata hanya mengangguk tanpa mau mengatakan sesuatu, iya kalau dia bisa menghubungi Sasuke sedangkan ia sudah ketakutan bagaimana?
"Aku mau menonton drama," kata Hinata sembari beranjak dari sofa dan memasuki kamarnya, Sasuke masih setia dengan snack dan ice cream di depannya, hingga akhirnya ia memilih mengikuti Hinata masuk ke kamarnya dengan membawa snack dan ice cream.
Sasuke memperhatikan gerak-gerik Hinata duduk di karpet dan melihat sebuah drama dengan snack di tangannya.
Sasuke tersenyum tipis, ia mendekati Hinata dan duduk di belakangnya, bisa ia lihat Hinata menatapnya tajam. "Heh!! Apa yang kau lakukan?" tanyanya tajam.
Sasuke tidak menjawab dan memeluk tubuh Hinata dari belakang, "Fokus ke dramanya saja," katanya sembari mencium pipi Hinata dan menaruh dagunya di pundak Hinata.
Hinata merasakan pipinya memanas lalu kembali menfokusnya intensinya ke video di laptopnya, mencoba tidak peduli dengan Sasuke, walaupun hatinya terus melompat merasakan deru nafas hangat Sasuke menerpa lehernya.
"Jangan pikirkan terus yang tadi, aku akan lebih melindungimu dan memperhatikanmu untuk seterusnya," kata Sasuke memeluk pinggang Hinata semakin erat membuat gadis itu sedikit tertarik ke belakang.
"Iyaa, jangan dekat-dekat Sasuke," protes Hinata mendorong wajah Sasuke dari pundaknya, pasalnya tubuhnya sudah gemetaran mendengarkan suara berat Sasuke di telinganya.
Sasuke tidak memperdulikannya.
"Ada apa di dapur?" tanya Sasuke yang kini bermain dengan rambut Hinata.
Hinata menggeleng, "tidak ada, kalau mau makan masak sendiri di rumahmu, aku sibuk."
Sasuke terkekeh geli, ia pun meraih ponselnya yang ia lempar tadi di kasur Hinata lalu berniat memesan gofood.
"Mau makan apa?" tanya Sasuke ke arah Hinata yang langsung menoleh, soal makanan baru dia tertarik, dasar!.