Hari ini hari Jumat malam Sabtu, Sehun bergegas pulang dari kantornya. Ia bersemangat pasalnya besok adalah weekend, rasanya tidak sabar untuk menonton film dari laptopnya sampai tengah malam, bangun tidur siang, dab makan enak. Semua itu ingin Sehun lakukan sendiri untuk memanjakan dirinya karena belakangan ini tugas kantor sangat menuntutnya fokus tanpa jeda. Saat sudah sampai rumah dan mandi Sehun duduk di pinggir ranjang mengeringkan rambutnya yg basah karena keramas. Handphone Sehun berdering dan muncul nama Yoona disana.
"Sehunahh kau dimana?"
"Di kos, wae?"
"Ayahku mengalami kecelakaan di tempat dinas kerjanya. Apa kau bisa menolongku? "
"Jinjja? Tentu saja bisa. Apa yg bisa kubantu?"
"Tolong aku jemput soojungiie di kampusnya. Ia sedang ada jam tambahan sampai nanti jam 18.30 aku, Sohyun, dan ibuku sudah berada di rumah sakit tadi diantar oleh Siwon oppa"
"Baiklah aku akan menjemputnya sekarang"
"Dan tolong, jangan katakan jika ayahku kecelakaan pada soojung"Sehun bergegas menuju kampus soojung menggunakan sepeda motornya, masih ada banyak waktu sampai kelas kuliahnya selesai. Sesampainya disana Sehun langsung sibuk mencari nomor soojung yg pernah mengirimkan pesan padanya, dan untungnya ketemu.
*Text message*
Sehun: soojungiie, ini aku sehun. Apa kelasmu sudah selesai?
Soojung: belum, tapi sebentar lagi akan selesai. Ada apa?
Sehun: kalau begitu temui aku di gerbang kampusmu, aku sedang berada disitu menunggumu.
Soojung: kau menjemputku?
Sehun: hmm ya.
Soojung: ada apa?
Sehun: Yoona yg menyuruhnya.Tidak berapa lama kemudian soojung muncul bersama teman seangkatannya dan ada Jong-in disana, soojung melihat Sehun yg sedang duduk di motornya memakai jaket tampak sangat cool sekali.
"Wah apa itu pacarmu?", Tanya seorang teman.
"Ah bukan itu teman kakakku", jawab soojung.Jong-in yg mendengar hal tersebut merasa lega pasalnya ia sempat berpikir macam-macam saat melihat soojung dijemput seorang pria.
"Maaf aku tidak membawakanmu helm, aku hanya punya satu helm", kata Sehun pada soojung saat menaiki motornya.
"Iyaa tidak apa-apa. Sebenarnya ada apa? Kenapa unnie memintamu menjemputku? Dan apa yg sebenarnya terjadi pada ayahku?"
"Ah ternyata kau sudah tau, Yoona tidak mengizinkanku mengatakan apapun aku hanya disuruh untuk menjemputmu. Dan lagi sebenarnya aku juga tidak tau keadaan ayahmu sekarang"
Soojung hanya melamun selama perjalanan, ia terus-terusan memikirkan keadaan ayahnya. Jujur ia khawatir karena ayahnya memiliki riwayat jantung, dan dia tidak tau keadaan seperti apa yg sekarang menimpa ayahnya. Menyadari wanita dibelakangnya sedang memikirkan hal yg tidak-tidak, Sehun memutuskan membuka obrolan.
"Kau baik-baik saja? Kenapa hanya diam?"
"Aku hanya memikirkan keadaan ayahku"
"Ayahmu pasti baik-baik saja, jangan berpikir yg macam-macam soojungahh"Sehun tidak mendapatkan jawaban apapun, karena setelah itu soojung menangis. Gadis itu tampak kalut dengan pemikirannya sendiri. Mendengar isakan tangis dari soojung, Sehun memutuskan untuk berhenti ke pinggir jalan. Memastikan keadaan soojung.
"Sudah jangan menangis, sebaiknya kau mendoakannya. Ayahmu pasti baik-baik saja soojungiie", Sehun mengusap air mata yg jatuh di pipi gadis itu.
"Aaa..ku...tidak tau Pi... Pi Kiran ku sangat kalut", kata soojung dengan suara isakan yg semakin kuat membuat Sehun memeluk gadis itu untuk sekedar menenangkannya.
"Tenang saja, ada oppa disini. Jangan menangis, ok? Mari kita jalan lagi", Kata Sehun.
Saat mereka ingin melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba hujan turun, dan cukup lebat.
"Tenang, di motorku ada 2 jas hujan", kata Sehun
"Kalau begitu cepat keluarkan", jawab soojung.
"Ini untuk mu, dan ini untukku, shit, aku hanya membawa celananya saja", kata Sehun.
"Lalu bagaimana?", Tanya soojung.
"Kau pakailah punyaku yg lengkap. Aku biar memakai celananya saja", kata Sehun.