Mohon maaf terlalu lama. Aku saranin kalian sebelum baca part ini, kalian baca part sebelumnya supaya gak lupa.
Mereka semua sudah sampai di desa yg mereka tuju. Pemandangan asri nan sejuk dan juga tenang seolah menyapa mereka. Sehun tau soojung menyukai tempatnya ini. Melihat soojung yg sedang menikmati keindahan alam desa itu sehun tersenyum. Seraya dalam hati berucap "selamat menikmati liburan singkat mu soojungie, selamat menikmati hari bebas tanpa kekangan keluargamu"
Mereka semua menuju ke rumah yg akan mereka tempati selama project pembangunan desa berlangsung. Mereka semua tinggal di satu rumah yg cukup untuk mereka. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
"Disini kita semua harus mandiri. Cuci pakaian kalian sendiri. Cuci bekas makan kalian sendiri. Untuk membersihkan rumah kita akan dibagi menjadi regu seperti piket. Tugas piket untuk berbelanja, membersihkan rumah dan memasak", kata chanyeol
"Yuri akan membuat regu piketnya. Yuriahh buat yg aku perintahkan lalu serahkan padaku nanti sore. Sekarang kita beristirahat dulu", kata changmin
Terdapat dua kamar untuk, kamar tersebut diisi oleh soojung, yuri, wendy, dan seulgi. Dan laki laki diminta untuk tidur di ruang tengah rumah itu. Chanyeol sedikit kesal karena hari itu sangat dingin dan dengan teganya ia harus tidur di ruang tengah tapi mau bagaimana lagi itu memang sudah menjadi aturan dari sang ketua.
*text message*
Soojung: kau tidak apa tidur di luar oppa?
Sehun: tidak apa apa soojungie aku kan laki laki
Soojung: oke kalau begitu aku bisa tidur dengan tenang kalau begitu.Soojung tidur dengan teman temannya di kamar sedangkan sehun tidur di ruang tengah bersama para laki-laki. Saat semua orang sedang istirahat, Tubuh sehun menggigil kuat namun masih bisa ia tahan.
"Yak! Kau kenapa? Kenapa tubuhmu seperti ini? Kau sakit?", tanya chanyeol yg terbangun.
"Sssttt kau ini berisik sekali. Aku tidak apa apa hanya aku lupa untuk makan", jawab sehun
"Kau kedinginan oh sehun. Kau butuh yg hangat. Ini sebaiknya kau menghangatkan tubuhmu dengan rokok", kaya chanyeol memberi rokok.
"Ah iya aku lupa. Terimakasih aku masih punya. Aku izin merokok dulu kau mau ikut?"
"Tidak terimakasih harap merokok di luar oh sehun"
Sehun keluar rumah untuk duduk di teras sambil membawa gitar, handphone, rokok, dan kopi. Walaupun di luar dingin, tetapi rokok berhasil menghangatkan tubuhnya saat itu.
*text message*
Suzy: kau masih bangun?
Sehun: iya masih ada apa?
Suzy: bisakah aku menelfonmu?Sehun hanya membaca pesan terakhir dari suzy karena ia enggan untuk berbicara dengan suzy. Hatinya terlalu benci dengan perempuan itu. Sedang asik dengan alunan gitarnya, handphone sehun berbunyi yg mana dering itu adalah panggilan dari suzy. Sehun akhirnya mengangkat telfon itu. Soojung yg merasa sangat terganggu dengan suara berisik di luar akhirnya melongok ke arah jendela luar dan melihat sehun disana.
"Apa kabarmu baik baik saja?", tanya suzy mengawali telfon
"Baik baik saja, kau bagaiman?"
"Kurang baik. Orangtuaku tidak menyetujui hubunganku dengan kekasihku"
"Bersabarlah pasti akan ada jalan jika kau mencintainya"
"Bagaimana hubunganmu dengan anak kecil itu?"
"Siapa maksudmu? Soojung?"
"Hmm iyaa yg kau kenalkan padaku di supermarket tempo hari"
"Baik baik saja. Sudah dulu ya aku ingin tidur"Sehun mematikan telfonnya karena sudah muak dengan suzy yg selalu saja mengganggunya. Soojung bingung kenapa namanya disebut sebut oleh sehun dalam perbincangannya dengan suzy. Iya, soojung memang menguping. Soojung yg terlanjur tidak bisa tidur akhirnya memutuskan untuk keluar menemui sehun di teras.
"Apa yg kau sedang lakukan di luar oppa?"
"Kau belum tidur?", tanya sehun
"Kau berisik bagaimana bisa aku tidur huh?"
"Hahaha maaf membuatmu terbangun", kata sehun pada soojung
"Kenapa kau membawa bawa namaku tadi?"
"Kau mendengarnya?"
"Iyaa, apa bae suzymu selalu saja mengganggu seperti itu?"
"Dia hanya gagal moveon dariku"
"Apa kau merasa kau tampan sekali oh sehun?"
"Memangnya tidak?", kata sehun
"Sudah lah aku masuk dulu tidak enak didengar yg lain"
"Aku juga sudah selesai merokoknya, sudahlah aku juga ingin masuk ke dalam"
Sehun tidur dan soojung masuk ke kamarnya. Pagi harinya mereka bersiap untuk ke lapangan memulai project yg akan mereka jalani. Tempatnya tidak jauh dari basecamp mereka. Jadi mereka semua memutuskan untuk berjalan. Di tengah perjalanan wendy bertanya pada seluruh anggota group.
"Semalam siapa yg mengobrol di luar? Kedengarannya sangat akrab sekali", tanya wendy tanpa bermaksud apapun.
"Siapa? Aku semalam tidur", kata chanyeol
Sehun dan soojung saling menatap seakan mereka terjebak pada pertanyaan ujian yg sangat sulit.
"Ah itu aku, sedang mengobrol dengan temanku via telfon", kata sehun berbohong
"Pantas saja kau mengobrol sangat akrab sekali. Tidaak mungkin kan kau mengobrol dengan yuri eonnie ataupun soojung"
"Manusia semacam oh sehun mana mungkin mengobrol akrab dengan lawan jenis", kata changmin
"Iyaa dia masih terbawa suasana budak cinta dengan bae suzy. Tidak berani dengan wanita lain karena takut pacarnya marah", kata chanyeol meledek
"Itu dulu brengsek", kata sehun kesal
Soojung yg melihat wajah sehun tahu sekali bahwa sehun tidak nyaman ketika nama bae suzy disebut oleh chanyeol. Tampaknya bae suzy sangat menyakiti hati sehun sampai sehun menjadi seperti ini sekarang.
"Soojungie kau diam saja. Ada apa?", tanya junmyeon
"Tidak apa apa aku hanya lelah", jawab soojung
"Mau aku bantu bawakan tasmu?", tawar junmyeon
"Tidak usah terimakasih aku bisa membawanya sendiri", kata soojung menolak.
Jongin memperhatikan soojung dari jauh karena merasa heran tidak seperti biasanya soojung melamun seperti itu. Soojung memang dingin tapi soojung tidak pandai melamun, pikir jongin.
"Ada apa dengan temanmu?", tanya jongin pada seulgi
"Sepertinya sedang ada yg dia pikirkan",jawab seulgi
"Apa?"
"Ya mana aku tau coba saja tanya sendiri"
"Tidak mau, ditanya oleh junmyeon yg tampannya seperti langit saja dia tidak menjawab apalagi ditanya olehku", kata jongin merendah
"Kau juga seperti langit jongin.. langit di malam hari", kata seulgi
"Langit di malam hari? Maksudmu aku indah?", tanya jongin
"Bukan. Tapi gelap", jawab seulgi langsung tertawa
"Yaish sialan"
Tidak terasa mereka telah sampai di tempat project, mereka semua melihat potensi apa yg mereka bisa bangun di desa ini. Ditemani oleh warga sekitar, mereka menyapa warga mendengar keluh kesah dari warga di sekitar tempat itu. Saat sedang ke rumah kepala desa, ternyata kepala desa itu memiliki anak yg bernama bae joohyun. Tuan bae dan keluarganya sangat baik dan ramah dalam menyapa sehun dkk.
Di perjalanan pulang mereka semua membicarakan kecantikan bae joohyun, terlebih chanyeol.
"Cantik sekali bukan anak tuan bae tadi", kata chanyeol pada semua temannya
"Tetap saja marganya bae", kata sehun
"Kenapa?", tanya jongin
"Sehun trauma dengan wanita bermarga bae jonginahh", jawab chanyeol meledek sehun
"Mungkin kau bisa mencoba wanita bermarga jung", jawab jongin