untitled

531 73 4
                                    

Kondisi tuan Jung belum juga menunjukkan kemajuan yg berarti. Sudah seminggu Yoona dan ibunya tidak pulang, mereka menyewa sebuah kamar di daerah sekitar rumah sakit. Yoona terpaksa harus meninggalkan skripsinya sementara untuk menemani ibunya di rumah sakit. Karena selama seminggu kurang perhatian dari ibunya, Sohyun jatuh sakit. Tubuhnya demam tinggi disertai menggigil. Soojung panik namun ia tidak mungkin menelfon Yoona dan ibunya, itu bisa membuat mereka khawatir tentunya. Saudara dan tetangga pun seakan tidak mungkin membantu karena ia tidak ingin merepotkan. Astaga, soojung sangat membenci keadaan ini, ia menangis membenci dirinya sendiri. Soojung tidak bisa mengendarai mobil dan juga sepeda motor, bagaimana mungkin ia bisa membawa adiknya ke rumah sakit. Sohyun yg melihat keadaan unnienya yg frustasi langsung memiliki inisiatif untuk menghubungi amber dan Sehun. Sohyun mulai menghubungi amber namun sialnya amber sedang ada lembur sampai larut. Satu-satunya jalan adalah menghubungi oppa kesayangan Sohyun, siapa lagi kalau bukan Sehun.

*Text message*
Sohyun: oppa, bisa tolong ke rumahku? Aku membutuhkan bantuanmu.
Sehun: ada apa?
Sohyun: aku demam tinggi, dan soojung unnie sangat bodoh tidak bisa membawaku ke rumah sakit. Paliiii...

Mendapat pesan itu Sehun langsung bergegas menuju rumah keluarga Jung yg dapat di tempuh dengan waktu 15 menit jika tidak macet. Ia memencet bel yg langsung dibuka oleh soojung.

"Oppa, syukurlah kau datang. Tolong aku, Sohyun sakit aku tidak tau harus membawa nya dengan apa ke rumah sakit", kata soojung

"Hmm Sohyun yg memintaku untuk menolongmu yg kebingungan", kata Sehun dingin.

Sehun langsung mengangkat Sohyun menuju mobil milik appa mereka. Soojung duduk di belakang dengan posisi kepala Sohyun di pangkuannya. Sesampainya di rumah sakit, ternyata perawat yg menangani Sohyun adalah cinta pertama Sehun, yaitu jisoo.

"Oh Sehun? Kau kah itu?", Tanya jisoo menyapa.

"Ah jisoo Noona, kau bekerja disini?"

"Iyaa aku sedang dinas di rumah sakit ini, siapa yg sakit?"

"Adikku", kata Sehun mengaku Sohyun sebagai adiknya.

"Baiklah, aku akan menanganinya dengan baik. Kau dan kekasihmu cepatlah mengurus ke administrasi", kata jisoo pada Sehun yg menganggap soojung adalah kekasih Sehun.

Selesai mengurus administrasi, ternyata Sohyun tidak memerlukan rawat inap. Ia hanya kelelahan dan telat makan. Soojung benar-benar merasa bersalah. Ia memang tidak telaten mengurus orang lain, kepeduliannya terhadap orang sekitar memang sangat kurang termasuk dengan adiknya sendiri. Mereka pulang dengan keadaan Sohyun yg masih menggigil dan demam. Sehun merebahkan Sohyun di ranjangnya, menyuruh soojung mengambilkan air untuk mengompres Sohyun.

"Kalau adikmu demam, hal pertama yg harus kau lakukan adalah mengompresnya, memastikan berapa temperaturnya, memberinya makan, dan memberinya Paracetamol. Setelah itu biarkan adikmu tidur itu tandanya efek obatnya sudah bekerja. Jika selama tidur suhunya tidak menunjukkan perubahan, kau boleh langsung menelfon dokter untuk datang ke rumahmu", kata Sehun pada soojung sambil mengompres kepala Sohyun.

"Iyaa terimakasih, aku tidak pernah mengurus orang lain jadi aku sangat bingung tadi", kata soojung.

"Suapi adikmu, setelah itu berikan obat padanya. Aku ke balkon dulu mencari udara", kata Sehun memberikan bubur yg tadi mereka beli di perjalanan pulang dari rumah sakit.

Selesai makan dan minum obat Sohyun tertidur. Soojung menghampiri Sehun di balkon rumah.

"Kau sudah makan?", Tanya Sehun pada soojung.

"Belum, kau sudah?"

"Belum. Kenapa kau belum makan?"

"Karena malas"

YEOJA DONGSAENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang