Jeno LeeJangan tidur larut malam
Kamu besok kerja
22.34Iya
Kamu juga
22.35Aku juga mau tidur
Selamat malam^^
22.35Selamat malam seyeng
Mimpi indah^^
22.35Jena tersenyum dengan lebar. Dia sudah melakukan rutinitas sebelum tidur. Saling mengabari satu sama lain. Jena menyukai Jeno lebih dari apapun. Tapi sampai sekarang, Jena masih belum siap untuk bertanya hubungan mereka apa. Jena perempuan biasa yang rawan baper, Jena merasa perhatian Jeno lebih dari sekedar sahabat. Padahal Jena kan ingin menikah muda.
Dulu saat Jena belum baper dengan Jeno seperti sekarang, Jena sempat bertanya pada Jeno, "Kamu pengin nikah muda, nggak?"
Jeno menjawab, "Tidak, sepertinya. Mungkin tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu tua juga"
Jena mengangguk, "Aku pengin nikah muda, Jen. Suka aja membayangkan aku hidup dengan suami dan mempunyai anak bayi. Nanti kalau anakku sudah dewasa, aku tidak terlalu tua" kekeh Jena.
"Bukannya ada yang dekat dengan Nuna?"
Jena mengerutkan dahi bingung, "Yang mana?"
"Itu, teman kerja Nuna?"
"Oh, iya. Cuma kita belum berpacaran"
Dan beberapa minggu setelahnya, Jena benar-benar berpacaran dengan teman kerjanya. Tapi hanya beberapa bulan. Karena lelaki itu terlihat selingkuh dan jalan dengan wanita lain karyawan satu kantor tetapi berbeda divisi. Jena menangis semalaman sampai matanya bengkak. Jena berfikir bahwa lelaki itu adalah sosok yang ia cari selama ini. Ternyata Jena salah. Bayangan Jena untuk segera menikah pun hancur sudah. Memang, yang paling menyakitkan biasanya adalah ekspetasi kita sendiri.
***
Jena melebarkan senyumnya saat menyapa para karyawan yang datang ke kantor pagi ini. Sesekali menundukkan kepalanya saat menyapa beberapa orang yang memiliki jabatan diatas Jena."Jena-ssi" panggil seorang perempuan berusia 25 tahunan dari balik meja receptionist.
"Coffee?" ucap Jena sesaat setelah menghampiri meja receptionist.
"Ya, seperti biasa" senyum pegawai itu sambil memberikan satu cup kopi panas pada Jena.
Setelah menerimanya, Jena mengucapkan terimakasih lalu melenggang pergi. Membuka chatroom yang sudah ia pinned itu.
Terimakasih! Aku akan menikmatinya!^^, begitulah kalimat yang ia ketik setiap paginya. Sebenarnya Jena sedang kurang sehat hari ini. Pekerjaan menumpuk dan lemburnya benar-benar menguras tenaga.
Jena bingung, ia pernah membaca bahwa jika sedang sakit tidak boleh meminum kopi karena kafein kopi bisa mengurangi cairan tubuh atau bisa disebut bersifat dehydrating. Sedangkan jika orang sakit memang harus meminum air putih yang banyak agar tetap terhidrasi. Tapi dia juga pernah membaca, jika hanya satu cangkir saja tak apa.
Ah, sudahlah. Jena hanya berusaha berfikiran positif jika kafein justru menjadi obat untuknya. Terlebih dari orang tersayang. Ups!
Lima menit setelah duduk di meja kerjanya, ponsel Jena bergetar menandakan ada chat yang masuk.
Jeno Lee
Iya
Nanti aku jemput makan siang bersama
Itupun kalau kamu bisa
08.07
![](https://img.wattpad.com/cover/193615784-288-k543907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAZE | LEE JENO✔️
FanfictionBagiku, Jeno adalah rumah. Namun, dalam beberapa hal dan keadaan, laki-laki yang ku cinta hampir dua tahun tak bisa lagi ku sebut rumah. Jeno tidak memilihku. "Aku tak pernah mengira akan meninggalkanmu, Jena." ujar Jeno kala itu ditengah hujan yang...