7

2K 190 13
                                    

Jan emosi :)

Vt?cmnt,ok.

***

Malam harinya, tubuh (namakamu) menggigil. Badan nya panas, Iqbaal bingung harus berbuat apa? Apalagi sekarang (namakamu) sedang mengandung anaknya, ditambah dia sakit, kekhawatiran Iqbaal bertambah.

"Kamu tunggu disini sebentar ya, aku mau bikinin dulu teh manis anget sama bawain kompresan buat kamu." ucap Iqbaal kepada (namakamu).

"I-iya Baal, shh dinginn.." jawab (namakamu) menggigil.

Iqbaal berlari menuju dapur, dia langsung mengambil panci yang langsung di isi air dan di panaskan di kompor. Lalu mengambil gula, gelas, teh dan sendok dan mengairi nya memakai air panas yang berada di dalam termos.

Setelah dirasa semuanya sudah beres, Iqbaal langsung kembali ke kamarnya dengan membawa teh manis hangat dan kompresan air hangatnya.

"Masih dingin?" tanya Iqbaal sambil memandang (namakamu), lihat (namakamu) sangat pucat bahkan bibirnya jadi berwarna putih karena dia kedinginan.

"Sini minum dulu teh anget, nanti aku kompresin." ucap Iqbaal sambil menatap (namakamu), sedangkan (namakamu) berusaha bangun dan dibantu oleh Iqbaal.

"Shh, panass." ucap (namakamu) saat meminum teu manis hangat.

"Iya gapapa, sengaja supaya perut kamu anget karena kamu lagi dingin kan. Tapi badan kamu panas banget." jawab Iqbaal semakin khawatir.

"Ga-gapapa kok Baal." jawab (namakamu) gugup.

"Sekarang kamu tiduran aja dulu, aku mau kompres kamu supaya lebih enakan." dan (namakamu) pun menuruti ucapan Iqbaal.

Iqbaal pun dengan telaten mengompres kening (namakamu) menggunakan air hangat tadi, setelah beres mengompres ternyata (namakamu) tertidur. Dengan cekatan Iqbaal menyelimuti (namakamu) dari kaki sampai dada, dan Iqbaal pun langsung menyusul (namakamu) menuju alam mimpi dengan memeluknya sangat erat.

"Goodnight, cepet sembuh."

***

"Aku berangkat sekolah dulu ya?" ucap Iqbaal saat (namakamu) baru saja membuka matanya.

"E-eh? A-aku juga mau sekolah Baal." jawab (namakamu) serak, lalu melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 06.20

"Nggak, kamu istirahat aja disini. Aku udah ijinin kamu ke sekretaris kok." ucap Iqbaal dengan nada lembut tetapi penuh penekanan.

"Ta-tapi Ba---"

"Jangan ngeyel jadi orang bisa nggak si? Badan kamu masih kurang sehat, istirahat aja di rumah." ucap Iqbaal tegas.

"Iyaudah, maaf." jawab (namakamu), Iqbaal menghela napas.

"Yaudah, aku berangkat dulu ya. Oh iya di meja ada sarapan yang udah aku bikin, iya roti bakar lumayan kan? Buat ganjel perut, jan lupa dimakan." ucap Iqbaal sambil mengacak ngacak rambut (namakamu).

"M-makasih Baal."

***

Iqbaal baru saja sampai di sekolahnya, dia langsung masuk ke kelasnya dengan wajah yang tidak bisa di artikan. Bastian yang merasa Iqbaal aneh, langsung sama dia menghampiri Iqbaal.

Cruel [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang