prolog

3K 200 3
                                    

Sebelumnya kalian pasti udah ada yang pernah baca kan cerita gue yang ini? Dan kemaren sempet gue unpublish karena emang ada masalah gitu, dan sekarang gue mau coba publish lagi tapi dengan alur yang gue udah ubah dikit.

Enjoy with part!

***

Seorang gadis berlari kecil menuju toilet, dia buru buru memuntahkan isi cairan yang baru saja keluar dari mulutnya. Seketika kepalanya terasa pening, dia lemas sekarang bahkan wajahnya pun sudah memucat.

Seingatnya, dia tidak sakit apapun dari kemarin bahkan tadi pagi sebelum menuju sekolah dia tidak muntah seperti ini. Apa gadis itu masuk angin?

"Gue.. Huftt Gue kenapa."

***

Seorang Pria berjalan ke arah kelasnya, yaitu kelas 11 IPA 1. Dia berjalan sambil bersiul siul dengan memainkan kunci mobil yang berada di genggamannya, saat sudah di depan kelasnya pria itu langsung memasuki kelasnya dengan santai padahal guru sudah terduduk manis di meja guru tetapi dengan seenaknya dia masuk ke kelas.

"Iqbaal, darimana kamu?" tanya seorang guru sambil memicingkan mata nya.

"Dari WC Bu, abis berak." jawab Iqbaal datar dan langsung duduk di tempatnya sendiri.

Guru itu menggeleng gelengkan kepalanya seraya menatap Iqbaal dengan tajam, sedangkan Iqbaal matanya terus saja mencari seseorang yang tiba tiba tidak ada di kelasnya.

"(Namakamu)..."

***

Iqbaal berlari mencari seseorang yang sangat sangat membuat Iqbaal emosi, kemana dia? Jangan coba coba untuk berpikir kabur dari gue pikir Iqbaal saat itu juga.

Setelah berlari cukup jauh memutari sekolahnya yang luas ini, Iqbaal memberhentikan langkahnya di depan pintu toilet perempuan. Dengan cepat Iqbaal memasuki toilet itu, masa bodo jika ada orang yang melihatnya.

"(Nam)?" panggil Iqbaal.

"Lo ada disini kan?!" ucap Iqbaal dengan nada tinggi.

Iqbaal membuka satu satu bilik kamar mandi perempuan itu, tetapi tidak ada siapapun disana. Dan pintu yang terakhir Iqbaal tidak bisa membukanya, karena pintu itu terkunci dari kamar mandi nya sendiri. Iqbaal sempat berpikir bahwa disana ada (Namakamu) yang sedang bersembunyi.

"(NAMAKAMU)?!" teriak Iqbaal sambil menggedor gedorkan pintu kamar mandi yang tidak bisa di buka itu.

Sepersekian detik Iqbaal langsung mendobrak pintu kamar mandi itu, karena jika itu bukan (namakamu) pasti sedari tadi saat Iqbaal menggedor gedor pintu pasti orang itu sudah marah besar.

Ketika Iqbaal sudah berhasil mendobrak pintu kamar mandi tersebut, alangkah terkejutnya Iqbaal yang sekarang tengah melihat (Namakamu) yang terduduk pingsan d depan closet, dengan cepat Iqbaal menggendong (namakamu) dan membawanya pergi.

"Lo kenapa sih? Nyusahin aja."

***

"Selamat Nak, kamu hamil." ucap Dokter sambil memandang (namakamu) yang terbaring lemah di kasur Rumah Sakit.

"A-apa d-dok? S-saya h-hamil?" tanya (namakamu) tidak percaya.

"Iya, sepertinya kamu nikah muda ya? Di masa SMA gini, kok kamu sudah hamil." jawab Dokter sambil tersenyum, tetapi itu seperti sindiran untuk (namakamu).

(Namakamu) meringis dalam hati, kenapa bisa (Namakamu) hamil? Padahal (Namakamu) sering meminum obat pencegah hamil ketika Iqbaal memaksanya untuk berhubungan layaknya suami istri.

Untuk memikirkan itu saja rasanya sesak, (Namakamu) ingin terlepas dari Iqbaal. Iqbaal ini hanya menjadikan (Namakamu) sebagai budak seks saja tidak lebih, sungguh kejam bukan? Bahkan untuk mengabari Iqbaal bahwa dirinya tengah mengandung anaknya Iqbaal pun rasanya (Namakamu) enggan dan takut, takut jika nanti Iqbaal akan memarahi nya dan meminta untuk (Namakamu) menggugurkan kandungannya.

"Sebelumnya, yang bawa saya kesini siapa ya Dok?" tanya (Namakamu) sambil memejamkan mata, menegarkan hatinya dari kesesakan.

"Oh tadi, ada seorang cowok yang dateng kesini bawa kamu tapi setau saya anak cowok itu pulang lagi."

***

Jakarta 11.05 AM

"Aku hamil anak kamu." ucap (Namakamu) sambil terisak.

"Mana mungkin, lo pasti bohong kan sama gue? Lo kayak gini karena lo ga terima kan kalo gue jadian sama Mika?" jawab Iqbaal dengan nada menuduhnya.

"Tapi ini kenyataannya, anak kamu Baal. Darah daging kamu." ucap (Namakamu) terisak.

"Gue gapeduli."

***

Ini gue rubah alur ceritanya okeh!

Cruel [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang