🌻🌻🌻
" aw..... " ringis jennie ketika tangannya tak sengaja
terkena air panasSaat jennie mengibas ngibas tangannya sebuah genggaman terasa di pergelangannya.
Limario menarik tangan jennie dan membawanya ke wastafel.
Dengan lembut limario mengusap tangan jennie yang mulai terlihat memerah.
Jennie yang sedari tadi hanya bisa memandang limario sedikit tersadar setelah mendengarkan ocehan limario.
" kenapa bisa seperti ini..?? Lihat kulitmu terluka,,,apa kamu tidak bisa lebih hati hati lagi..?? Huh.... " limario
" duduk di sini... " lanjut limario sembari menuntut jennie duduk di kursi
Jennie hanya terdiam dan mengikuti semua perjataan limario.
Limario pergi meninggalkan jennie dan beberapa detik kemudian limario kembali membawa sebuah saleb.
Limario menarik kursi tuk duduk di depan jennie.
" sini tangannya...?? " limario
Jennie mengangkat tangannya dan dengan cepat limario memegangnya dan memperhatikannya sejenak.
Setelah itu dengan perlahan limario mengoleskan obat kepada tangan jennie yang memerah.
" sudah....hhhmmm......sekarang jelaskan kenapa ini bisa terjadi..?? " tanya limario lembut yang langsung memandang jennie
" huh...itu....hhmm...aku ingin membuatkanmu kopi.. " gugup jennie ketika mendapat tatapan langsung dari limario
Limario tersenyum manis mendengar perkataan jennie.
" thanks... " ucap limario lembut dengan terus tersenyum
" buat apa..?? Aku belum sempat membuatnya... " jennie
Limario terus tersenyum dan semakin mendekati jennie.
" makasih karena kamu sudah berniat membuatkan aku kopi... " ucap limario semakin mendekatkan wajahnya kehadapan jennie
Jennie pun sedikit memundurkan wajahnya dan tak berani menatap mata limario.
" ii...yyaaa..... " gugup jennie melirik mata dan bibir limario bergantian
Limario terus mendekati wajah jennie.
" jen.......... " limario
Jennie beranjak dari duduknya dan berlari meninggalkan limario.
Limario mengangkat keningnya melihat jennie yang berlari.
" Jen... " panggil limario dengan sedikit terkekeh
" kenapa kamu begitu lucu... " gumam limario
Limario menggelengkan kepalanya dengan kekehan kecilnya.
dengan tergesah jennie memasuki kamar sae dan langsung menguncinya.
" hampir saja... " gumam jennie dengan nafas tersengal sengal
" kak...... " panggil sae sedikit mengagetkan jennie dan dengan perlahan jennie berbalik dan tersenyum mendekati sae yang sedang duduk di atas tempat tidurnya
" kenapa kakak kunci kamarnya..?? Kak lim...... " ucap sae terpotong
" tadi lim mau ke sini tapi kakak menyuruhnya beristirahat,,,dia terlihat lelah.. " jennie