#5.

40 8 2
                                    

#5. PENGGANGGU.

###


"Arga!" teriak seorang cewek di ujung koridor SMA Varenzora.

"Argaaa!"

"Arga ih! Lo denger gak sih?" gerutu cewek tersebut.

"Eh Westi! Tadi pagi lo sarapan apa sih? Berisik banget dah mulut lo!" celoteh Nathan.

"Apa sih lo, Than! Ngusik aja! Iri yah, lo!" cetus Westi.

"Sorry lah yaw! Gue gak pernah iri sama cewek kek lo!" balas Nathan.

"Gak us---"

"Eh lo berdua kalau masih mau debat, gue seret lo MPR! Mau?" tegas Ferdin. Jujur ia merasa terganggu dengan suara lengkingan Westi.

"Apa sih lo, Fer!" celetuk Westi kesal.

"Suara lo tuh berisik tahu gak?! Sadar diri sih lo! Mending tah suara lo mirip Adele!" ucap Ferdin.

"Udah-udah! Kalian bertiga gak usah berisik bisa gak sih?! Pusing gue denger nya!" ketus Devon, marah.

"Nathan sama Ferdin tuh yang mulai dulu!" Westi menyalahkan Nathan dan Ferdin.

"Kok gue? Lo kali!" cetus Nathan.

"Lo!" Westi mengarahkan jari telunjuk nya ke wajah Nathan.

"Lo!" Nathan tidak mau kalah.

"Lo duluan yang mulai Westi!" tegas Sakti.

"Kok kalian jadi nyalahin gue sih?" Westi menatap Nathan sengit.

"Emang lo yang salah! Kan lo yang mulai duluan. Kan lo yang teriak duluan! Jadi disini salah siapa? Gue, Nathan, Ferdin, atau lo?!" tegas Sakti.

"Iya gue yang salah, gue yang teriak duluan. Inti nya gue yang mulai duluan." ucap Westi sadar diri.

"Nah gitu napa, sadar diri!" celetuk Ferdin.

"Puas lo pada?" Westi menunjukkan wajah galak nya.

"PUAS. PAKE BUWANGET!" Ferdin tidak mau kalah.

Akhirnya yang terjadi antara Westi dan Ferdin adalah saling tatap menatap sengit.

"Udah sih lo pada! Gara-gara kalian Pak Bos pergi noh!" Sakti menunjukkan tangan nya kearah Arga yang sedang berjalan di Koridor Kelas XI IPA.

"Lo berdua kalau mau lanjut gak pa-pa, gue mau nyusul Arga." ucap Toni, lalu ia berlari menyusul Arga.

Vando, Sakti, Devon, dan Nathan ikut menyusul Arga.

"Gara-gara lo, Arga pergi! Ngambek-kan dia!" ucap Ferdin sarkas.

"Bodo amat!" ketus Westi sambil mengibaskan rambut nya kearah wajah Ferdin. Lalu ia berjalan, ikut menyusul Arga.

"Dasar cewek!" umpat Ferdin.

"Bego! Dia emang cewek, bego!" Ferdin menoyor kening nya sendiri.

###

Arga meletakkan tas nya diatas meja, ia pun duduk sambil menaikkan kedua kaki nya diatas meja.

"Ngapain lo pada disini?" tanya Arga dingin.

"Kelas kita emang disini, bego!" celetuk Nathan. Ia pun duduk di bangku nya yang berada di depan Arga.

Nathan membalikkan kursi nya kebelakang, kini Arga dan Nathan duduk berhadapan.

VARENZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang