Satu persatu pesawat kerajaan memasuki celah Jurizix, bergantian melakukan patroli. Suasana hening, cahaya dari lampion yang mengambang di udara dan kunang – kunang yang berterbangan menerangi Helxdamra menuju tengah malamnya. Lavio, tengah wajah penuh pikir, mengambang di udara memandangi kerajaan yang berkilauan dari tengah kota Helxdamra. Sesekali ia melihat tongkat Felixia miliknya yang ikut bercahaya di tengah gelapnya malam.
" apa yang membuatmu begitu berpikir keras Pangeran? "
Suara yang terdengar begitu tenang tetap mengejutkan Lavio dari lamunannya. Lavio melihat ke belakang, menyapa suara yang mungkin akan jadi teman bicaranya beberapa menit ke depan.
" Kunku "
Ya, Delabre kunku yang sedari tadi memerhatikan Lavio memandangi kerajaan mencoba untuk menyapa, menemaninya memikirnya hal yang dia sendiri juga tidak tau.
" sudah hampir dua jam kamu berdiri disini memandangi nya? Ada apa gerangan Pangeran? "
Kunku berdiri sejajar dekat Lavio, tangannya memegang kalung yan terbuat dari kayu bulat kecil.
Lavio hanya tersenyum kecil, ia hanya tak menyangka ada orang yang memerhatikannya selama dua jam memandangi Kerajaan.
" banyak hal kunku "
" seperti ketakutan mu terhadap Kerajaan yang kamu cintai? "
" Tahta? "
" Kerajaan mu? "
" Rakyat mu? "
Kembali Lavio tersenyum ringan, sesekali menundukkan pandangan tanpa mengeluarkan sepatah katapun, tingkahnya menunjukkan jawaban kunku benar.
" ternyata benar " Kunku tersenyum kecil.
" kamu tau Lavio, kamu sangat mirip dengan Baginda Raja "
Kunku menatap Lavio sambil tersenyum.
" aku tak merasa demikian kunku, aku sangat jauh dibawahnya, lemah, dan tidak bisa menjadi kebanggannya "
Lavio terlihat murung, dia masih merasa tidak yakin dengan dirinya.
" mungkin berbeda dengan Zelatred, aku tidak mengenal ayah mu dari kecil. Tapi aku cukup mengenal baik dirinya, dia sama seperti mu "
Kunku kembali menambahkan, kemudian melanjutnya.
" Dulu aku adalah seorang Bitsu dari Cina, kehidupan Mareal. Ketika kakekmu Leix Renahm mencari ayah mu yang diculik oleh pemberontak kerajaan ke Bumi, dia menemukan ku dan membawa ku kesini, menjadikan aku orang kepercayaan nya "
Kunku bercerita tentang dirinya, Lavio semakin seksama mendengar. Ia pernah mendengar cerita ini dari ayahnya sebelumnya. Kunku kembali melanjutkan.
" keputusan ku untuk ikut bersama kakek mu adalah suatu keterpaksaan "
" Terpaksa? " Lavio sedikit terkejut
" kenapa bisa Kunku? "
" ya. Waktu itu aku tidak punya pilihan lain, aku merasa hidupku benar – benar terancam, bahkan aku kehilangan kedua orang tua ku ketika pemberontak dari kerajaanmu menghancurkan kuil tempat aku tinggal "
" saat pertama kali ke Helxdamra, itulah pertama kali aku mengenal ayahmu. Waktu itu dia masih seumuran kamu, dan kalian benar – benar sangat mirip. Dia rendah hati, mudah bergaul, bijaksana. Hanya saja,.. "
" hanya saja apa kunku? "
Lavio semakin hanyut dengan cerita kunku, ia kembali mendengarkan dengan seksama. Tapi kunku malah menyudahi ceritanya di malam yang semakin larut.
YOU ARE READING
FIVE DIMENSION LIFE (Lavio Renahm)
FantasyHidup tidak hanya tentang apa yang kita lihat, tidak hanya tentang apa yang ada dihadapan kita. Banyak rahasia dibalik kehidupan yang tidak diketahui. Kehidupan Lima Dimensi, adalah lima kehidupan yang berjalan berdampingan, pada satu tempat, pada s...