Madoka-Chan

39 12 2
                                    

Disore hari yang agak cerah, Madoka-chan berjalan-jalan dengan ibunya ke suatu taman. Saat di taman ibunya lalu melihat seorang temannya juga bersama dengan putrinya di taman itu, keduanya lalu bertemu dan bercakap-cakap, sementara Madoka-chan pergi bermain dengan putri teman ibunya.

Beberapa menit kemudian, ibu Madoka melihat sekeliling dan tidak dapat menemukan Madoka di sekitarnya. Ibu Madoka mulai panik dan langsung menuju ke anak gadis yang tadi bermain bersama putrinya. Dia bertanya dimana putrinya pada anak tersebut, "Dimana Madoka?"
"Aku tidak tahu" jawab anak itu.
Ibu Madoka semakin panik, dan dia mencari Makuo di sekitar taman, namun tetap saja Makuo tidak ditemukan...

Akhirnya orang tua Madoka melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, dan berharap Madoka cepat ditemukan...
Polisi lalu memeriksa tempat dimana Madoka menghilang, tetapi tidak ada tanda-tanda menghilangnya Makuo di situ.

Setelah beberapa bulan Madoka tetap saja tidak ditemukan, dan polisi berusaha meyakinkan orang tua Madoka bahwa mereka akan tetap berusaha mencari putri mereka.
Sudah setahun Madoka menghilang, polisi lalu mendatangi orang tua Madoka dan meminta maaf karena tidak dapat meneruskan pencarian dan memasukkannya kedalam daftar kasus yang tidak terpecahkan.

Namun, orang tua Madoka tidak putus asa, mereka tetap berusaha mencari Madoka, dan akhirnya orang tua Madoka memutuskan untuk menyewa seorang paranormal untuk mengetahui keberadaan Madoka.

Cenayang itu memejamkan mata sambil memegang benda di kamar Madoka.
"Dia masih hidup" kata cenayang tersebut, orang tua Madoka merasa senang mendengar kabar gembira itu.

"Dia hidup, jantungnya masih berdetak, paru-parunya masih bernapas," kata sang paranormal.
"Iya kami tahu! Dimana dia sekarang?" tanya sang ibu bersemangat.
"Dia menatap barang-barang mahal dan rumah mewah, perutnya hanya diisi dengan makanan yang nikmat dan mahal." orang tua Madoka bernapas lega...

"Sekarang dimana dia?" tanya mereka lagi...
"Makuo masih hidup..." bisik cenayang itu. Seketika kedua orang tua Madoka saling berpelukan. Merasa senang dan penasaran ibu Madoka lalu bertanya "Jadi dimana Madoka-chan sekarang?"

Sebuah senyuman muncul di wajah cenayang itu.
"Jantungnya masih berdetak, paru-parunya masih bernapas..."
Kedua orang tua Madoka terlihat gembira dan saling berpegangan tangan.
"Kami tahu! Kami tahu! tanya ibu Madoja dengan semangat...
"Tapi dimana dia sekarang?"

"Madoka-chan memandangi barang-barang yang mahal dan bangunan-bangunan mewah..." sambung cenayang itu. "Perut Madoka-chan juga hanya diisi dengan makanan yang nikmat dan mahal."

Ibunya lalu menghela napas dan memohon, "Jadi dimana Madoka-chan sekarang? Kumohon beritahu kami..."
Seketika itu juga cenayang itu berhenti sejenak dan membuka matanya...

Lalu...
Cenayang itu menangis dan berkata dengan pelan.
"Dia berada dimanapun di dunia ini."

Orang tua Madoka hanya berdiri dan terdiam disitu, mulut mereka terbuka dan wajah mereka terperanjat. Ibu Madoka lalu jatuh tersungkur di lantai dan hanya bisa menagis. Mereka lalu mengerti maksud dari perkataan cenayang itu.

● ● ● ● ● ●

Sekarang...
Jepang

"Cerita itu berkisah mengenai Makuo-chan, seorang gadis kecil yang menghilang secara misterius tahun yang lalu."

"Bukankah cerita itu seperti cerita yang sedang ramai diperbincangkan di sekolah dan internet?
Jadi, apa kau bermaksud mengetahui apa yang terjadi pada gadis itu melalui pendapatku?"

"Ohhh...
Ternyata kau tahu tentang cerita itu...
Yahhhh...
Seperti yang kau katakan, jadi...
Menurutmu apa yang terjadi pada Madoka-chan?...
Sepertinya, kau punya kesimpulan lain dari kisah ini..."

"Hehhhh...
Sudah kuduga...
Jadi menurutku, ada kemungkinan besar Makuo diculik dan sudah meninggal, ia menjadi korban penjualan organ tubuh...
Lalu jantung dan paru-parunya masih berfungsi di tubuh orang lain dan perutnya hanya terisi makanan-makanan yang enak dan mahal, jika diartikan dari segi ekonomi hanya orang-orang kaya yang dapat membeli organ tubuhnya..."

"Hmm...
Penjelasanmu mengenai kisah ini benar-benar sangat logis dan dapat diterima oleh akal sehatku, aku bahkan tidak berpikir sampai kesana..."
"Kau memang hebat, Kyoka..."

Langit merah disenja sore menghiasi setiap bagian di sekolahku dengan kehangatannya...
Begitulah cara ia menemaniku dalam kesendirian di ruang kelas yang sepi itu...

● ● ● ● ● ●
To be continued...

🗾Maaf gan kalo ceritanya kepanjangan Oe Khilaff, terus kalo ada kesamaan nama dan cerita Oe mohon maaf...

UngawaruiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang