Code = Doer

17 6 0
                                    

"Ini!!💢"

"Tidak perlu marah begitu, aku hanya minta tolong. Lagi pula jarak dari ruang makan ini dan dapur juga tidak begitu jauh.."

"Aku marah karena permintaanmu aneh.."

"Aneh?? Apanya yang aneh?"

"Seharusnya kau minta diambilakan cemilan lagi!! Bukankah jusnya masih ada, kenapa kau minta diambilkan yang baru??"

"Untuk apa diambilkan cemilan lagi, kasus ini juga sudah diujung, lagi pula jus ini sudah tidak dingin... aku ini haus bukan lapar!!!"

"Kenapa dia malah memarahiku??
Jadi bagaimana tentang petunjuk yang ditulis korban?"

"Oh.. tentang deretan angka itu? Sandi angka itu berisi huruf nama pelaku."

"A-apa.... seharusnya kau langsung memberitahuku tanpa harus ada penjelasan yang panjang lebar ini, ahhh waktuku terbuang percuma."

"Jika seperti itu cerita ini tidak akan menarik, lagi pula kau jangan menyalahkanku salahkan saja si Author yang membuat cerita ini!!!💢"

"Haihhhh, jika itu kehendak Author-san maka akan sulit dilawan, apalah dayaku yang seorang karakter fiktif pembantu..., jadi apa sandinya?"

"Baiklah... Izou-san kau tahu abjad bukan?"

"Tentu saja tahu, jika aku tak tahu abjad, aku tidak akan sekelas denganmu!! Memangnya kenapa?"

"Sandi ini dibuat berdasarkan urutan abjad jadi--"

"Jadi jika kita mengurutkannya sesuai dengan abjad maka akan terbentuk nama pelaku.."

"Kalau begitu dimulai dari angka 19, akan kuhitung dan kumulai dari abjad A, B, C, D,--"

"Terlalu lama.. aku akan kutulis kertas dan membuat urutannya!"

"Hohhh... kau benar-benar jenius Izou-san."

"Sudah selesai.. ini.."

"Mana-mana.. mari kita lihat... hmm.."

1 = A
2 = B
3 = C
4 = D
5 = E
6 = F
7 = G
8 = H
9 = I
10 = J
11 = K
12 = L
13 = M
14 = N
15 = O
16 = P
17 = Q
18 = R
19 = S
20 = T
21 = U
22 = V
23 = W
24 = X
25 = Y
26 = Z

"19-8-9-19-8-9-4-15 kalau begitu kita mulai dari 19, hmm ah.. ini dia 19 = S, lalu 9 hmm... hoi Kyoka kau juga harus membantuku.. ketemu.."

"Pembunuhnya adalah Shishido."

"He, ka-kau sudah mengetahuinya kenapa tidak dari tadi Kyoka-chan..."

"Bukankah sudah kukatakan jika aku sudah mengetahui siapa pelakunya apa kau lupa?? Izou-san tak kusangka di balik daya ingat otak yang kuat itu kau sangat pikun.. mungkin sebentar lagi kau harus membeli gigi palsyu, HAHAHAHAHAHAHAHHAHHA"

"Diamlah... lagi pula bukankah polisi sudah mengatakannya jika tersangkanya adalah Shikiri, Sakuno, dan terakhir Inami yang semalam datang ke sini, kenapa kau bisa nyasar ke sekuriti??"

"Apa kau lupa pesan si korban 19-8-9-19-8-9-4-15 = S-H-I-S-H-I-D-O."

"Tapi kenapa polisi mengira orang terdekat korban adalah pelakunya?"

"Karena mereka mengira biasanya orang terdekat memiliki maksud tersembunyi.."

"T-tapi.."

"Bukankah sudah kukatakan jika pelakunya mendatangi korban dua kali, dan apa kau ingat alibi yang kukatakan tadi jika korban langsung menghubungi sekuriti untuk datang kekamarnya karena ada orang asing yang datang mengetuk pintu kamarnya. Dan apa kau ingat siapa yang datang kekamar itu??"

"Shishido si sekuriti, jadi ada kemungkinan jika dia pelakunya. Dan mungkin si pelaku sudah menyadap telponnya, dan datang ke tempat korban. Jadi ada kemungkinan besar jika pelakunya adalah sisekuriti Shishido-san."

"Tidak ada cctv di sekitar kamar korban yang menjadikannya kendala dalam penyelidikan polisi. Mungkin yang ia tempati adalah sebuah hotel tua, biasanya hotel tua seperti itu hanya memasang cctv di lobby saja."

"Bagaimana dengan nomor kamar si Shishido, bukankah dia tinggal di kamar nomor 06 sepertinya polisi sudah memeriksa kamar itu tapi hasilnya nihil bukan? Belum lagi untuk apa dia menyewa kamar hotel tempat ia bekerja?."

"Saat.. Shishido-san menyewa kamar itu, mungkin di sedang menyamar, dan dia saat itu ia memilih kerja di shift malam, lalu dia datang kehotel dipagi atau siang hari dalam keadaan menyamar."

"Kenapa dia tidak melakukannya saat matahari masih diatas?"

"Jika dia melakukannya disaat dia tidak bekerja, polisi mungkin akan langsung mencurigainya, karena ia tidak ada di tempat kejadian perkara."

"Jadi karena itulah dia mengambil resiko dengan berada di tempat kejadian itu ya, dia melakukannya sampai sejauh itu hanya untuk mendapat kepercayaan dari polisi bahwa dia tidak melakukannya."

"Dan kamar yang di tulis korban itu salah!"

"Bagaimana mungkin salah, dia yang melihat jelas apa angka--"

"Itulah yang menjadi permasalahannya, jika angka 06 kau putar hingga 180° maka akan terbentuk angka 90, jadi mungkin korban melihat angkanya dengan posisi yang salah. Tapi masalah darimana korban tahu kalau itu kamar pelaku, atau jangan-jangan si pelaku berniat memberitahu jika ia tinggal di kamar hotel yang sama."

"Untuk apa dia melakukan hal yang bisa membuatnya dipenjara?"

"Orang yang menjadikan membunuh sebagai hobi, biasanya ia akan memberikan sebuah petunjuk untuk membingungkan para polisi."

"Hmm..."

"Intinya kasus pertama sudah selesai "Misteri Pembunuhan Yang Gagal!"

"Kenapa kau memberikan nama pada kasusnya??"

"Pelakunya adalah Shishido yang merupakan seorang sekuriti. Ia tinggal di hotel yang sama dengan korban, dengan nomor kamar 90. Case Closed."

"Ya.. ya.. baiklah, tapi tidak seperti biasanya kau sampai berpikir sejauh itu dan tidak mendapatkan jawaban yang lebih rinci."

"Aku tidak sehebat ibuku, jadi.. sulit bagiku untuk menyelesaikan kasus panjang seperti ini."

"Ya.. di kasus ini yang kau lakukan hanya memecahkan kode saja..."

"Kalau begitu kasus berikutnya "Misteri apel beracun Snow Red.."

"Jangan memberi nama kasus yang aneh-aneh Kyoka-chan..."

● ● ● ● ● ●
To be continued

Maaf kalo ceritanya agak nggak nyambung, kalo ada kesamaan cerita muhun dimaafkan, ini hanya FIKSI BELAKA. Terus kalo ada kesalahan penulisan dan huruf Oe minta maaf soalnya setengah dari nih cerita Oe kerjain pas lagi mabuk bis.. hehaha

UngawaruiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang