10.000 ¥

28 9 0
                                    

"Jadi menurutmu?"

"X melakukan sesuatu untuk menarik perhatian, namun perbuatannya itu bukanlah tindak kriminal. Namun kemudian X melakukan tindak kriminal."
"Sepertinya tindak kriminal yang dilakukannya sangat samar hingga baru diketahui setelah ia mengirim surat. Dan akhirnya, X menyesali perbuatannya. X telah melakukan suatu perbuatan yang harus segera ditangani oleh pihak berwajib. Jadi kasus ini pasti lebih dari sekedar pencurian biasa."

"Kalau begitu?...

"Sesuatu yang menarik perhatian...
"Melanggar aturan saat berbelanja...
"Karena Kouzuki adalah toko yang menjual alat tulis, rasanya tidak mungkin mereka menjual barang berharga."
"Berbelanja...
Hehhh...
"Begitu rupanya...

"Begitu rupanya?"

"X membayar dengan uang palsu 10.000 Yen."
Mendengar hal itu, Izou-san tiba-tiba berdiri dan terdiam..
"Apa ada yang salah dari perkataanku?"

"Ta-tapi... tapi..
"Tapi kan yang seperti itu tidak mungkin terjadi!"
"Yang seperti itu terlalu mustahil!"
"Yang seperti itu sama sekali tidak masuk akal!"
"Pasti ada kesalahan!...

Setelah kata-katanya selesai Izou-san langsung mendekatkan wajahnya ke wajahku seolah tanda jika dia tidak setuju
"A-ah...
"Tenanglah...
"Ini... hanya permainan, kan?..."

"Ah, maafkan aku..."

Kami berdua langsung memalingkan wajah kami satu sama lain. Dengan wajah yang memerah kami tidak saling tatap seperti biasanya...
"Begini ya...
Kau tidak perlu sampai segitu--"

"Tidak, hanya saja itu mustahil, Kyoka!"

"Kenapa kau bilang itu mustahil?"

"Kasus uang palsu yang yerjadi belakangan ini, memang menggunakan pecahan 10.000 Yen."
"Karena mengetahui hal itu, maka kau menduga bahwa X-san menggunakannya, bukan?"

"Ya."

"Tapi, tidak mungkin X-san bisa memiliki uang palsu itu, tidak jika dia memiliki uang palsu itu bisa saja dia menukarnya, kan?"

"Apa maksudmu?"

"Menurutmu Kyoka, dari mana X bisa mendapatkan uang palsu itu?"

"Dari ATM, mungkin?"

"Bukan..
"Jarang sekali ada uang palsu bisa menembuas sistem keamanan ATM maupun bank. Lagi pulan jika bank saja bisa tertipu, mana mungkin X-san yang orang awam bisa menyadatinya."

"Itu mungkin uang kembali-- Ah!"
Hmm...

"Benar."
"Tidak mungkin ada orang yang meneriama pecahan 10.000 Yen sebagai kembalian." "Terkecuali koin untuk acara khusus, 10.000 Yen adalah pecahan uang paling besar di Jepang."

Hm
"Aku mengerti dengan apa yang ingin kau katakan."
"Itu berarti, kemungkinan besar X mendapat uang palsu itu dari seseorang secara langsung."
"Namun bila seandainya ayah X memiliki sebuah bisnis, dan secara kebetulan menerima uang palsu, dan uang palsu itu diberikan kepadanya sebagai uang saku, X pasti akan mengatakan kepada ayahnya kalau uang yang diterimanya itu palsu."

"Benar sekali."
"Selain itu, jika uang itu didapat dari hasil kerja sambilan, ia pasti bisa menukarnya di tempat ia bekerja sambilan."

"Kalau ketemu di jalan?"

"Itu juga aneh, Kyoka!"

"Yah, kalau memang benar X menemukan uang itu secara kebetulan dan bermaksud untuk mencari keuntungan, mana mungkin ia akan meminta maaf setelah melakukan perbuatannya. Sejak awal X pasti akan merasa bersalah jika menggunakannya, bukan?"

"Kalau kita tidak bisa mengungkap bagaimana X mendapatkan uang palsu itu, itu artinya teorimu juga tidak memiliki landasan."

Hahhh...
"Itu benar sekali...
"10.000 Yen, ya?"
"Izou-san, apa kau suka uang?"

"Bagaimana, ya...
"Dari pada dibilang benci kurasa lebih tepat kalau dibilang suka."

"Apa kau akan menyesal jika telah menjatuhkan uang 10.000 Yen?"

"Pastinya aku akan menyesal."
"Terkecuali uang itu didapatkan dengan cara yang tidak baik."

"Semua orang tidka akan rela kehilangan uangnya, apalagi uang 10.000 Yen."
"Alasan mengapa X merasa bersalah, namun tetap menggunakan uang itu adalah karena itu adalah uangnya sendiri. X pasti menerima uang itu dari seseorang atas sesuatu yang telah dilakukanya. Kalau bukan karena pekerjaan ataupun uang saku, maka kemungkinannya hanya satu. X meminjamkan uangnya kepada seseorang, namun saat dikembalikan X merasa kecewa karena uang itu palsu."
"Muncul perasaan bersalah karena telah memakai uang palsu di toko yang dikelola oleh pasangan lansia, yang seperti itu bisa saja terjadi, kan?"

"Tapi, seharusnya X-san bisa menukarkan uang tersebut pada orang yang telah mengembalikannya, bukan?"

"Masa?"
"Uang palsu itu, kalau dalam permainan kartu adalah joker, tidak ada seorangpun yang menginginkannya."

"Jadi, bagaimana kejadian X-san mendapatkan uang palsu itu dari orang yang mengembalikan uangnya?"

"Baiklah, kalau begitu, kemungkinan keadaanya seperti ini...
Y: "Oi, X-kun, aku ingin mengembalikan uang
yang waktu itu kupinjam."
X: "Ah, Y-senpai, terima kasih."
Y: "10.000 Yen, kan? Nih uangnya."
X: "Ah, baik, terima kasih..."
"Lalu, X kaget karena uang yang didapatnya ternyata palsu."
"X meminjamkan uangnya kepada Y, yang merupakan seseorang yang kedudukannya lebih tinggi darinya. Itulah mengapa X tidak bisa menolak saat Y memberinya uang palsu. Kalau begitu bisa disimpulkan X hanya satu orang. Kouzuki adalah toko kecil yang menjual alat tulis dengan harga murah, aneh sekali jika ada murid SMP berbelanja dengan uang 10.000 Yen. Seorang saja sudah aneh, apalagi kalau berdua atau bertiga."
"Sepertinya dia mengerti."
"Lalu bagaimana dengan Y? Ia pun mendapatkan uang palsu itu dari seseorang. Mungkin ia juga mendapatkannya dari Z, yang kedudukannya lebih tinggi darinya. Kalau semua orang di atas Y kita kelompokan menjadi Y, Y mendapatkannya dari siapa?
Mungkin saja sebuah sindikat kriminal, seperti pemalsu uang itu sendiri."
"Kurasa tujuan polisi mencari X sampai ke sini, adalah untuk menanyakan dari mana ia mendapatkan uang itu."
"Teoriku selesai sampai di sini."
Hmm..
"Padahal aku sudah panjang lebar, tapi dia hanya diam saja?"
"Benar-benar kejam!"

"Kouzuki itu letaknya di sana ya?"
Tanyaku sambil melihat ke arah jendela...

"Bagi yang berbelanja di Kouzuki depan stasiun pada tanggal 10 November, harap segera melapor pada Ibuki di ruang guru."
"Hanya dari satu kalimat, kita bisa mendapatkan banyak hal."

"Kau benar, permainannya sudah selesai."

"Kyoka...

"Apa?"
"Bukankah Kyoka mengadakan permainan ini karena ingin membuktikan sesuatu padaku?"

"Benar juga...
"Apa ya?...

"Kyoka, bagaimana jika kita cari tahu lagi dengan teorimu?"

"Sudah cukup, aku mau pulang!"

Keesokan harinya...

"Paman...
"Apa yang kau baca?"

"Ahh... Kyoka, aku sedang membaca koran pagi, sepertinya polisi sudah menangkap sindikat pencetak uang palsu."
"Aneh-aneh saja orang zaman sekarang..."
Hahahahahh...

"Padahal yang kemarin cuma main-main... tapi..."
"Kenapa bisa tepat ya?..."

● ● ● ● ●
To be continued

Maaf kalo ada kesamaan alur cerita dan nama tokohnya...
Jangan lupa vote cerita Ungawarui, satu vote dari kalian udah ngebuat hati Oe berbungga-bungga... :v

UngawaruiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang