PART 3

17 2 2
                                    

Vanya terkejut dan langsung menjauh dari gadis itu karena melihat wajah gadis itu sangat pucat dan menyeramkan,namun raut wajahnya mengisyaratkan kesedihan.

"Akh....." jerit Vanya.

Tanpa pikir panjang Vanya segera lari meninggalkan gadis itu,sampai akhirnya Vanya telah keluar dari lorong tersebut,Vanya sangat ketakutan tiba-tiba larinya terhenti karena dia menabrak seorang pria yang berada di depannya membuat Vanya tersungkur dan buku yang di bawa oleh pria itu terjatuh dan berserakan ke lantai.

"Aaww... ,Im so sorry gwe ngga sengaja"ujar Vanya.

"Lo itu gimana sih liat-liat dong"

"Kok lo ngegas sih gwe kan udah minta maaf"

"Emangnya dengan lo minta maaf semua masalah akan beres,lo liat tuh buku gwe semuanya jatuh ke lantai"

"Ya udah iya gwe ambilin"

"Itu buku yang di sebelah kanan lo belom"

"Aduh... Iya-iya bawel banget sih lo"

"Cepetan dong udah mau bel masuk"

"Nih... Buku lo"

"Thank you ya udah di ambilin,btw lo siswa baru ya kok gwe baru liat lo di sekolah ini"

"Kalo iya emanag kenapa masalah buat lo"ujar Vanya ketus.

"Ya ngga ada masalah sih tapi gwe heran aja gitu kok bisa pihak sekolah nerima murid bule galak kayak lo"

"Apa lo bilang?..."ucap Vanya dengan nada tinggi.

"Gwe bilang bule galak" jawab pria itu tepat di depan wajah Vanya.

"Enak aja lo bilang gwe bule galak,dasar cowok tengil"

"Lo tu yang tengil,udah deh mendingan gwe pergi aja males gwe ngobrol sama bule galak kayak lo"ujar pria itu lalu pergi.

"Pergi sana,pergi yang jauh kalo bisa ngga usah balik lagi"

"Vanya ngapain sih lo ngomel-ngomel di sini,apa karena masalah di kantin tadi?..."ujar Vania yang baru saja datang.

"Ngga kok bukan masalah itu"

"Lha terus?..."

"Itu tadi cowok tengil bikin gwe emosi"

"Hah... Cowok?... ,emangnya ada masalah apa lo sama tu cowok kok lo bisa marah sama dia?..."

"Aduh Vania gwe males bahas tu cowok, kapan-kapan aja ya gwe ceritain,mendingan sekarang kita balik ke kelas aja"

"Ya udah deh terserah lo aja"

Ketika mereka hendak pergi mereka mendengar suara gaduh di dalam kelas yang tidak terpakai,sontak mereka berdua pun saling memandang.

"Vanya lo denger ngga suara itu?..."

"Iya gwe denger kok."

"Suara apa ya kok gaduh banget?..."

"Ya mana gwe tau Vani... ,eh... tapi kayaknya arah suaranya dari dalam kelas ini deh."

"Ya udah yuk kita liat ada apa di dalam kelas ini"

"Aduh... Vani lo ngga usah aneh-aneh deh,iya kalo di dalam kelas ini manusia kalo misalnya setan gimana?..."

"Vanya Vanya... Sejak kapan lo percaya sama setan ha?... ,udah mendingan kita langsung liat aja."

"Em... Lo aja deh yang liat gwe mau ke kelas aja"

"Engga-engga lo ikut gwe sekarang ayo..." ucap Vania sambil menggandeng paksa Vanya.

TERROR OF THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang