Aqirra sayang,sungguh kepergianku ini makna dari devinisi cintaku.
Jika kau memahaminya kau pasti bisa menerimanya.Pohon-pohon kurma menghiasi tepi pantai Tyre dan membatasi jalan.
Ombak laut mediteranian berlarian menyambut Asokka. Mereka juga puas dengan pujian Asokka yang tanpa melupakan asma Sang Pencipta.
"Subhanallah... yah lad dahsyat." Asokka sangat mengagumi keindahan pantai Tyre. Sejenak ia melepaskan beban yang membelenggu sanubari.Entah siapa namanya , ia melihatnya lagi. Wanita yang menghentikan langkahnya tadi dihampiri oleh seorang pria yang baru turun dari speed boat. Sebuah amplop besar diterima dari pria itu.
Wanita tadi nampak menjaga jarak dan menunduk setelah menerima amplop. Pembicaraan yang sangat singkat dan wanita dengan tatapan mata seperti bayi itu menitihkan air mata.
Ini contoh tatapan mata seperti bayi😄
Asokka segera memalingkan muka,khawatir terpergok oleh keduanya.Tak lama kemudian wanita tadi berlalu.
Masih asyik dengan pemandangan pantai tyre,Asokka berjalan seraya menendang-nendang pasir putih. Kedua tangannya ia sembunyikan di saku celana.
"Assalamu'alaikum." seseorang menepuk bahunya dari belakang.
"Wa'alaikum salam " Asokka segera membalikkan badan.
Ternyata pria yang turun dari speed boat tadi yang menyapa Asokka."Asif anni haga(maafkan aku)" Ucap si pria melihat Asokka tampak terkejut.
"Tidak apa-apa... anda..."
"Begini, ada sesuatu yang ingin sekali aku ceritakan,""Aku??," Sambil terheran Asokka menunjuk dirinya sendiri.
"Sepertinya aku tidak punya banyak waktu lagi,"
Heran. Ia hanya diam dan bersiap-siap mendengarkan.
"Wanita tadi sedang menunggu suaminya. Tapi.... sebenarnya suaminya sudah meninggal. Dan aku tidak boleh mengatakan hal ini padanya"
"Apa??!" Asokka terkejut lirih. Bukan karena kematian seseorang ia menjadi terkejut,Asokka sangat heran mengapa ia diberi tahu.
"Entah mengapa aku tidak tahan ingin menceritakan ini. Jika terjadi sesuatu padaku,buat dia tahu yang sebenarnya"
"Tidak mungkin,aku..." Asokka hampir mengelak dari permintaannya.
"Aku tidak punya banyak waktu lagi..." pria tadi kembali menepuk bahu Asokka lagi . Ia pun pergi dari sisi Asokka yang masih terpaku.
Asoka mengusap wajahnya dengan kedua tangan seraya memejamkan matanya sejenak. Tanpa sadar, ia kehilangan pria dengan ransel besar dipunggungnya itu.
***
"Pukul delapan, aku harus segera kekantor." Arloji ditangannya menarik langkahnya untuk kembali ke ahla hayah. Banyak kedai -kedai yang menyajikan makanan ringan. Ia hanya melewatinya. Orang-orang yang bersantai seperti dirinya sudah berkurang.
Tak lama kemudian ia melihat orang-orang berkerumun di tepi jalan. Ada noda darah disekitar orang-orang yang berkerumun. Perlahan dengan penuh rasa penasaran,Asokka mendekati mereka.
"Ya rabb..." ada hal tidak terduga. Senyum perpisahan pria tadi melintas di ingatan Asokka.
Tanpa pikir panjang ia segera memangku kepala seseorang yang sudah bersimbah darah akibat tabrak lari."Ini kata-kata terakhir fursan," suaranya berat dan terbata-bata.
"Baiklah,katakan" Kata Asokka menahan air mata.
"Allah...Allahu akbar."
Berakhirlah hayat pria yang turun dari speed boat tadi dengan takbirnya.
Walaupun ia tidak berakhir dimedan jihad qital(perang), namun senyum manisnya seperti pertanda betapa ia merindukan pertemuan dengan Sang Robbul alamin.
"Ya Allah,ternyata akhirat sangatlah dekat" Gumam Asokka.
*******Pecahlah keheningan ahla hayah dengan isak tangis Aqirra yang sejak sepuluh hari menunggu kedatangan suaminya, Fursan.
Aqirra noory (tetapkan cahayaku) melalui kepribadian dan akhlaq yang baik hingga kubur menjadi taman-taman syurga nanti. Itu yang menjadi puncaknya harapan pertanda ridhoNya.
Harapan nama yang diberikan oleh orang tua.Nur dan dhiya' keduanya sama berarti cahaya. Perbedaannya jika noor cahaya yang berasal dari pantulan sedangkan dhiya' benda itu sendiri yang menghasilkan cahaya. Maka dhiya' digunakan untuk syams yakni matahari dan noor untuk qomar yakni rembulan. Dan Aqirra lah rembulan itu bagi seseorang.
Seseorang yang pernah mengusir kesendiriannya dan seseorang yang membuatnya menjadi sendiri.
*****
Aqirra sayang, sungguh kepergianku ini makna dari devinisi cintaku.
Jika kau memahaminya,kau pasti bisa menerimanya.
Bertahanlah untuk satu tahun lagi. Semoga kelak anak kita menjadi anak yang dipilih oleh Allah.Wajahnya masih tenggelam diatas meja. Beralaskan bantal ala jepang disetiap sisi meja pendek tadi menjadi konsep sederhana yang ia pilih bersama suaminya,Fursan. Entah hingga kapan aqirra akan menghabiskan air matanya.
"Bukankah aku tidak mengingkari janjiku?" Fursan diam-diam mengambil tangan aqirra membendung air matanya. Aqirra sontak terkejut dan menegakkan kepala. Ia menatap wajah karismatik Fursan dengan luapan rindu di cahaya matanya.
"Aqirra yang ku kenal tidak selemah ini." Senyuman Fursan membuat Aqirra berbalik menanam senyum di ingatannya.
"Jika itu bukan karena kau,aku tidak akan menjadi lemah." Ia biarkan Fursan tetap mengelus punggung tangannya.
Betapa Fursan ingin sekali memeluk bidadarinya namun, Aqirra terbangun. Ia hanya mendapati gelas Fursan sebagai temannya. Ia benar-benar tidak tahu dimana fursan dalam barisan kaum muslimin atau ditengah musuhkah? Kapan ia akan kembali dan yang lebih perih,timbul pertanyaan apakah ia akan kembali ?
"Lahaula wala quwwata illa billah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
LAW TISMA'IY
RomanceAku pikir memaafkan mu sama seperti menyakiti diri sendiri,ternyata itu adalah obatnya. Bayang-bayang wajah yang tersakiti membuat tidur asokka tak pernah nyenyak. Bumi yang ia pijak masih merekam betapa kejamnya kegelapan yang membuat Asokka berala...