44.calon menantu

541 46 3
                                    

"Rendiii!!!!!" Teriak agatha dari arah ujung kolidor sambil berlari kecil kearah rendi yang baru saja keluar dari kelas nya,masa bodo dengan tatapan orang lain yang menatap heran,jijik,atau yg lain nya kepadanya

"Gosah teriak juga bego"ujar rendi saat agatha sudah ada dihadapan nya

"Kalem dong brother"ujar agatha

"Mau apa?"tanya rendi

"Gue pulang bareng lo yak?ya?ya?"bujuk agatha

"Ummm gimana yak?"gumam rendi sedang berpikir

"Lo bareng gue"ujar leon menyela rendi yang tengah berpikir

Agatha membulatkan matanya,ia kaget karna leon selalu tiba tiba muncul,jantung agatha kian berdetak tak karuan karna ia selalu mengingat kejadian kemarin

"Nah iya!,lo bareng ale ale aja,itung itung gue hemat bensin yakan?kalo sama leon kan lo searah ,kalo sama gue?yang ada bensin gue habis"ujar rendi mencari alasan tepat

Agatha mendengus sebal,karna rendi malah meng iyakan ucapan leon,apa rendi tidak tau kalo agatha sedang menjauhi leon untuk sementara?ah,tentu saja ia tidak tau,sial nya nasib agatha

"Tapi kan-

"Udah ya gue duluan byee"sela rendi lalu melangkah pergi meninggalkan leon dan agatha di kolidor berdua

"Bunda suruh gue buat ajak calon menantunya main ke rumah"ujar leon santai,tidak seperti perkataan leon saat di lapang basket sungguh dingin benar benar dingin,berbeda dengan sekarang ia terlihat santai

~calon menantu? ~agatha terkekeh geli di dalam hati

"Ya udah ayok"ujar agatha mengatasi kegugupan nya,lalu melangkah duluan menuju area parkir

Senyuman terukir di wajah leon,ia tau agatha sedang gugup ,dan senyum manis seperti ini hanya leon tunjukan kepada orang orang tersayang nya,dan jangan lupakan bahwa agatha sekarang tengah mengisi singgasana hati nya

Calon bini gue~batin leon seraya terkekeh geli

.................................

"Lo tunggu disini aja"titah gentha kepada haikal dan rendi yang tengah berada di halaman rumah nya yang mewah

"Ya udah cepet gih,panas gue"ujar rendi sambil mengibas ngibas kan wajah nya dengan tangan nya sendiri

Gentha menghiraukan ucapan rendi,dan langsung memasuki rumah nya yang bernuansa abu putih tersebut.

Gentha menghela nafas nya berat,di bagian ruang tamu ia melihat mamh dan papah nya tengah bersantai,dengan ditemani secangkir kopi,yang tentunya milik fahri selaku papah nya gentha,dan mamah nya bernama sabrina tengah memainkan handphone nya

"Gentha!,kesini kamu"ujar fahri tak sengaja melihat gentha yang akan menaiki tangga,sabrina pun ikut melihat putra nya yang sedang menghampiri mereka dengan muka datar nya

"Sini duduk nak"ujar sabrina sambil tersenyum seraya menepuk nepuk sofa dipinggir nya yang kosong
Gentha hanya diam berdiri di depan mereka dan wajah nya tentu nya datar

"Ada apa kalian memanggil saya?"tanya gentha datar sedatar datar nya

Fahri,dan sabrina menghela nafas bersamaan,mereka sungguh bingung dengan sifat es yang dimiliki putranya

"Genthaa...mamah dan papah hanya ingin menanyakan kabar terbaru tentang naya,apa kamu menemukan sesuatu?"ujar sabrina langsung keintinya

Gentha tersenyum miring mendapat pertanyaan itu dari sabrina

Aga-Tha (Selesai)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang