Saat kamu sedang menunggu hujan reda, tiba tiba saja ada yang mendorongmu dari Arah belakang hingga buku - buku yang kamu pegang beserta tubuhmu terjatuh pada genangan air.
"kau tidak apa - apa?" ucap seseorang yang menabrakmu tadi sembari mengambil bukumu yang sudah basah terkena genangan air.
"ya! kau bisa lebih hati - hati tidak dalam berjalan! aish!" kesal mu.
"Maaf aku tidak sengaja menabrakmu tadi" jawabnya sembari menundukkan badan berkali - kali.
"Huft! !" kamu pun segera bangkit memaki orang itu
"buku - buku ku jadi basah semua !
Lalu bagaimana aku harus belajar untuk ujian sebentar lagi?!" kamu benar - benar merasa kesal." aku berjanji akan mengganti buku mu. Tapi untuk sekarang aku harus pergi, permisi" ucapnya hendak pergi begitu saja. Namun kamu segera menahan tangannya.
"ada apa lagi ? aku benar - benar sedang terburu - buru sekarang dan aku sudah hampir telat" ucapnya seraya memohon.
Kamu melirik nametagnya Yang terpasang di baju seragam miliknya
"ham wonjin" gumam mu
" kau berasal dari mana? di mana sekolahmu? dan berikan aku nomor teleponmu !"
Ucapmu seraya melepas tanganmu yang berada di lengan pria itu." untuk apa kau bertanya itu kepadaku?
Kau tertarik denganku?" tanya wonjin yang membuatmu memutar malas bola matamu."ya ! bagaimana aku bisa meminta ganti rugi jika aku tak tau siapa kau dan dari mana kau berasal, bodoh?" kesal mu.
" aishh lain kali saja jika kita bertemu kembali ! sudah ya kau membuang waktuku yang sangat berharga"
wonjin pergi begitu saja meninggalkanmu."ya! brengsek!"
"huft, bagaimana ini?" lirihmu sambil menatap buku di tanganmu yang sudah basah.
" bagaimana aku hendak meminta ganti rugi jika yang kutahu hanya namanya saja! tidak mungkinkan aku harus teriak memanggil namanya?buku-buku berhargaku " ucapmu sembari mengacak rambutmu dengan prustasi.
To be
Continuehai hai hello guys
Aku update
Jangan lupa bintangnya ya!!
Vote and coment juga 😇😉Salam manis bucinnya wonjin 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan • Ham Wonjin [HIATUS SEMENTARA]
Teen FictionSetiap perpisahan selalu saja menimbulkan rasa rindu untuk berharap pertemuan itu kembali datang