0.8

37 8 0
                                    

" mengapa saat kita berdua, hujan selalu menemani kita?, sepertinya hujan adalah saksi bagaimana hubungan kita kedepannya. Bukankah begitu menurutmu?" sambung wonjin seraya tersenyum.

Keadaan kembali hening dengan suara rintikan hujan yang tak begitu deras lagi sebagai saksi bahwa untuk kesekian kalinya kamu dan wonjin di pertemukan di keadan yang sama.

Sesampainya di area parkir sekolah wonjin pun berjalan menuju di mana motornya berada.

Ia membangunkan mu terlebih dahulu

"Hei bangun!, kita sudah sampai" wonjin sedikit berteriak di telingah mu, sontak kamu terkejut dan memukul kepalanya menggunakan payung yang ada di tanganmu itu.

"Tak perlu berteriak di telingah ku bisah kan?" ucapmu dengan kesal.

"Suruh siapa kau tertidur?, lihat lah kau membuat pulau di bajuku"

"Ya! Tidak ada ya!" elak mu

"Ckk... Ya sudah cepat naik" titah wonjin seraya memberikan helm padamu.

"Naik?, untuk apa aku naik ke motor mu?" tanya mu tanpa menerima helm yang wonjin berikan untukmu.

"Kau tak lihat kaki mu semakin membiru?, cepat biar ku antarkan ke dokter" kesal wonjin seraya memasangkan helm itu padamu.

"Eihh... Kau menyukaiku ya?" goda mu pada wonjin yang tiba-tiba saja menjadi baik.

Wonjin yang kesal karena ucapan mu barusan langsung memukul helm yang tengah kamu pakai saat ini.

"Percaya diri sekali kau" racau wonjin.

Wonjin pun mengemudikan motornya menuju rumah sakit untuk memeriksa ke adaan kaki mu yang terkilir itu.

Setelah dari rumah sakit, wonjin memilih mengantarkan mu untuk pulang. Walau awalnya kamu sempat menolak ajakan darinya.

"Terima kasih banyak, maaf membuatmu membolos les" ucapmu seraya membukukkan badan mu.

"Tidak masalah, mungkin ini sebagai pertanda perpisahan?, karna sepertinya kita tidak akan bertemu lagi kedepannya" ucap wonjin seraya mengelus kepala mu lembut.

"Ku kira kau orang yang berengsek, ternyata bisa baik juga ya hahaha" ucapmu seraya tertawa.

"Dasar" balas wonjin seraya menatap mu malas.

"Ya sudah, kau pulang lah dengan selamat"! Ucap mu seraya tersenyum.

" jika kita bertemu lagi nantinya, ku pastikan tidak akan melepasmu barang sedetikpun. Mengerti?" ucap wonjin seraya mendekatkan wajahnya padamu dan mengecup pipimu sekilas.

Kamu tersentak akan perlakuan wonjin barusan, kamu menatapnya yang sedang memasang raut wajah seperti tidak terjadi apapun.

"Aku pulang ya" pamit wonjin seraya menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan area rumah mu.

"Tidak tidak! Kau tidak boleh menyukainya" ucapmu seraya memukul pelan pipi mu.

Hai hai !! Aku update hujan ham wonjin, pasti pada nungguin aku update ya..
Eh, tapi gak mungkin kayaknya orang yg votmen gak ada kan ya. Jadi aku gak bisa terlalu banyak berharap.

Pada votment dong pleass!!
Yang aku butuh tuh coment kalian! Biar semangat yang update.
Jadi malas update kalok kaya gini, pleass dong di coment ya!!

Ohya, follow juga aku wattpat aku.
Ok, sekian terimakasih.

Hujan • Ham Wonjin [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang