Saat ini kamu dan eunsang tengah berada di gramedia, eunsang sedari tadi terus-menerus mengoceh tentang buku komik yang hendak di belinya. Tentu itu membuatmu naik darah menghadapinya.
"Ara-ah, kira-kira mana yang bagus menurutmu?" tanya eunsang padamu.
"Yang ini? Tidak-tidak! Bahkan covernya saja tidak menarik!
Eh tapi kalau yang ini ceritanya terlalu biasa"." hei bantuin dong ! Diam saja kau sedari tadi" ucap eunsang
"Ya! bagaimana aku mau membantu, setiap aku hendak bicara kau selalu memotongnya !" kesal mu yang membuat eunsang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.
"Hehe, maaf aku terlalu antusias" balas eunsang
Kamu memutar bola mata malas dan bertemu lah pandangan mu pada sebuah buku, kamu mengambilnya dan memberikan pada eunsang.
"Ini" ucapmu seraya menyerahkan buku itu pada eunsang, eunsang kini menatapmu kesal dan mengembalikan kembali buku tersebut.
"Aku tidak sedang mencari buku mate-matika" ucapnya dengan nada bicara yang tidak bersahabat, dan saat itulah kamu tertawa terbahak-bahak.
"Aduh.. Eunsang bukankah saranku sangat bagus?, buku itu bisa membuat nilai matematika mu menjadi 100, tidak lagi 30. Kau pikir itu nilai ukuran sepatu hahaha" ucapmu seraya tertawa.
"Menyesal aku telah mengajak mu kemari, yasudah aku ambil yang ini saja" ucap eunsang kesal seraya mengambil komik naruto.
"Kau tunggu saja di luar, biar aku bayar ini dulu. Setelah itu temani aku ke minimarket untuk membeli rameyon di sana" ucap eunsang sebelum pergi menuju kasir.
Kamu pun mengagguk sebagai jawaban dan segera keluar dari gramedia.
Setelah menghabiskan waktu di gramedia, kamu dan eunsang menuju minimarket dekat dengan rumah kalian untuk membeli rameyon. Kini kamu dan eunsang telah sampai di minimarket, eunsang langsung berlari saja menuju jajaran di mana rameyon berada. Kamu pun hanya bisa mengikutinya dari belakang seraya mengumpati sahabatmu itu.
Setelahnya memilih rameyon yang hendak di makan, kalian pun menuju kasir untuk membayarnya.
"Sini punya mu" ucap eunsang seraya mengambil paksa rameyon di tangan mu.
Kamu pun menatap eunsang gemas, sambil menunggu eunsang yang tengah mengantri. Kamu pun berjalan-jalan mengelilingi minimarket guna menghilangkan rasa bosan mu.
Sesampainya di bagian minuman, kamu seperti melihat seseorang yang tak asing bagimu. Spontan kamu menyipitkan matamu guna mengingat siapa orang yang kini tengah membelakangi mu.
"KAU !" teriak mu begitu orang yang kamu anggap kenal itu menoleh ke arahmu. spontan kamu menutup mulutmu erat menggunakan kedua tangan mu, Benar adanya bahwa orang tadi adalah pria bernama ham wonjin. Woah, benarkah ini takdir untuk kalian?
"Hei, lama tak berjumpa ya?" sapa wonjin seraya berjalan mendekati mu yang tengah terkejut.
"Sedang apa kau di sini?" tanya mu
"Awalnya hanya sekedar mampir membeli susu, namun sepertinya aku pun harus mampir ke hati mu mulai saat ini" gombal wonjin yang membuat pipi mu bersemu merah.
'Sial, aku baper' rutukmu dalam hati.
"Ara-ah, kau di mana !" ucap eunsang sedikit berteriak
Kamu yang tersadar akan eunsang yang sedang mencari mu itu sontak hendak pergi begitu saja, namun wonjin terlebih dahulu menahan tangan mu.
"Jadi nama mu ara ya ?" tanya wonjin yang langsung kamu balas dengan anggukan kepala.
Mengapa wonjin baru tau nama mu sekarang? karena dia lupa untuk menanyakan nama mu waktu kamu di antarkannya pulang kerumah mu dengan wonjin 3 bulan yang lalu, jadi wonjin baru tau nama mu sekarang.
"Eum..., nama yang bagus untuk gadis seperti mu" ucap wonji seraya menatap mu lekat tak lupa dengan senyuman manis di bibirnya.
Kamu hanya bisa terdiam seraya mengerjapkan mata mu
berkali-kali."Hujan lagi-lagi muncul saat kita di pertemukan, jadi ingatlah di saat ada hujan di situ pasti ada aku. Aku pamit dulu ya?" ucap wonjin lirih seraya mengusap rambut mu lembut dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan mu yang masih terdiam di tempat itu.
"Hei, apa yang kau lakukan di sini?, kau mau minuman?" tanya eunsang seraya menepuk pundak mu yang membuat mu tersadar dari lamunan.
"Ah-- ti--tidak kok, ayo kita makan " ucap mu dengan gugup sembari berjalan meninggalkan eunsang yang sedang menampilkan raut wajah bingung.
"Kenapa anak itu jadi aneh begitu?" gumam eunsang bingung.
Haii!!! Aku update ni! Maaf aja ni Aku gantungi sedikit ceritanya, maaf juga ya beberapa minggu ini jarang update. Karna lagi gak mood banget, sumpahh.
Gegara bias aku pada keluar dari grupnya. huaaaa sedih banget tuh aku :( kenapa harus serumit ini sihh permasalahannya T^T
Woojin, hwall, wonho tetap strong walaupun kalian udah gak gabung lagi di grup, aku tetap ngebiasin kalian bertiga kok.
Aku sayang kalian bertigaaa, aku sayang woojin, sayang hwall, sayang wonho jugaa huhuu..
buat para readers yang ngebiasin mereka bertiga tetap kuat ya, tetap harus selalu suport mereka juga, walaupun mereka udah gak gabung di grupnya masing-masing harus selalu suport mereka apapun yang terjadi. Udahh ya gak kuat aku tuh, bawaannya melow mulu.Sekian dari curhatan author
Jangan lupa votmentnya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan • Ham Wonjin [HIATUS SEMENTARA]
Teen FictionSetiap perpisahan selalu saja menimbulkan rasa rindu untuk berharap pertemuan itu kembali datang