Salsa, Mira, Ryan dan Pak Rendi memutuskan untuk mencari Cafe dengan masakan Indonesia. Karena lidah mereka sudah kangen saja dengan masakah Indonesia, padahal mereka hanya satu hari saja belum mengecap masakan tersebut. Sesampainya di sebuah cafe khusus masakan Indonesia, mereka langsung memesan dan menyantap sarapan pagi tersebut.
Setelah selesai makan, Pak Rendi mengajak ketiga mahasiswa itu untuk pergi berkeliling Amsterdam, lumayan masih ada waktu 1,5 jam lagi sampai mereka akan bertemu kembali dengan rombongan lainnya.
Mereka memutuskan untuk mendatangi museum. Tropen Museum adalah tempat yang akan mereka kunjungi. Tropen museum atau museum of tropics adalah salah satu museum terbesar di Amsterdam, dengan kapasitas delapan eksibisi permanen dan beberapa seri eksibisi temporer, termasuk karya fotografi modern dan tradisional termasuk juga ada beberapa peninggalan sejarah dari Indonesia tentunya."Waaahhh" Ucap Salsa takjub melihat isi dari museum tersebut bagaimana tidak museum yang telah berdiri sejak 1864 itu memang dapat membuat takjub orang yang melihatnya. Bahkan pengunjung tiap tahunnya bisa mencapai 185.000 orang.
"Pak, Yuk kita kesana pak. Salsa udah ngak sabar pengen lihat-lihat dan dokumentasi pak" Ucap Salsa
"Kalian pergi bertiga saja. Bapak kelupaan beli sesuatu, nanti bapak jemput dalam 1 jam lagi disini. Ingat HP nya jangan lupa dihidupkan"
"Siap pak!" Seru ketiga mahasiswa tersebut
"Salsa,Ryan kita kesana yuk?" Tunjuk Mira ke arah beberapa alat kebudayaan disebelah kirinya
"Yukk yukk" Seru Salsa dengan semangat
"Gua ikut aja deh asalkan bareng kalian ga masalah" Jawab RyanTak lama setalah sampai di tempat yg ditujupun salsa merasa sedikit gelisah dan berkata
"Eh eh Salsa kebelet nih guys"
"Yaudah Sa, pergi aja sendiri. Tu di ujung lorong sebelah kanan ada toiletnya"
"Iya Mir. Jangan tinggalin Salsa yaa"
"Iyaa iyaa Siap. Nanti Telfon aja kalau ngak ketemu. Hehe..."
"Iyaa deh. Salsa ke toilet dulu. Tunggu yaa"
"Iyaa iyaa. Hati-hati yaa. Jangan sampai nyasar" Timpal RyanSalsa berjalan menuju toilet yang letaknya lumayan jauh dan ternyata rame banget yang memakai toilet saat itu. Setelah setengah jam menunggu lamanya. Akhirnya Salsa selesia dengan urusannya dan toilet. Ia pun berjalan menuju tempat teman-temannya Namun Mira dan Ryan sudah tidak ada di tempat tersebut. Salsa melihat ke sekeliling dan tidak menemukan temannya itu. Setelah 15 menit berlalu ada pengumuman bahwa Museum hari ini akan ditutup lebih cepat karena akan ada Acara besar di Pusat Kota. Salsa langsung kaget mendengarnya. Berniat ingin menelepon teman-temanya ataupun Pak Rendi, sialnya HP Salsa ternyata kehabisan baterai.
"Arrgghhh! Mengapa disaat seperti ini sih kamu mati Hand phone ku!" Ketus SalsaKarena satu persatu orang di dalam museum mulai keluar Salsapun memutuskan untuk keluar juga mana tau teman-temannya sudah menunggu diluar pikirnya. Namun sesamoainya di Luar, Salsa tak melihat satupun tanda-tanda adanya orang Indonesia disana. Salsa memutuskan untuk duduk di bangku Taman disebelah Museum
"Hey, Are you OK? "
Pertanyaan tersebut tersontak membuat Salsa terkejut dan langsunv menghapus air matanya. Yaa ia telah menangis setengah jam di kursi tersebut. Tak tau harus bagaimana. Dilihatnya ke arah kiri ada seorang Lelaki tinggi semampai, memiliki Iris mata hijau kebiruan, wajah Asia barat dan raut khawatir yang bertanya padanya.
"Oh I'm Okay"
"But. Why you cry? Ah sorry. Kamu orang Indonesia?"
Mendengar pertanyaan tersebut Salsa merasa heran dan senang sekaligus. Ia heran mengapa perawakan bule begini bisa berbahasa Indonesia dan senangnya karena akhirnya ia bisa bertemu dengan oranv yang bisa berbahasa Indonesia.
"Ah iya Saya Orang Indonesia. Lagi terpisah dari teman-teman saya dan HP saya juga sedang mati"
"Oh. Here.. Kamu bisa memakai power bank ku untuk ng-Charger HP mu"
"Terimakasih. Im glad to meet you here"
"Yeah No Problem"Setelah HP Salsa hidup kembali, ia langsung menghubungi teman-temanya yang ternyata sudah panik dari tadi mencari dirinya.
"Salsa!" Panggil Mira dari arah seberang jalan
"Mira,, Sini sini" sambil melambaikan tangan ke arah Mira
"Kamu kemana aja sih Salsa! Kami dari tadi nyariin kamu lhoo!" Sambil mencubit pipi Salsa
"Aku ngak kemana-mana Mir, tadi toiletya ngantri. Pas Aku balik, kalian sudah ngak ada"
"Hehe. Maaf yaa tadi karena ada pengumuman kami langsung buru-buru keluar"
"Iyaa besok jangan tinggalin Salsa lagi yaa"
"Terus kamu ngapain sendiri disini?"
"Salsa ngak sendiri kok ini ada Abang baik yang nemenin Salsa"
"Mana Sa? Ga ada orang disini"
"Mungkin sudah pergi duluan Mir"
"Yaudah yang penting kamu sudah Ketemu... Hehe. Yuk kita bakal naik bus lagi menuju Utrecht"
"Yukk Mir"Diperjalanan dalam bus menuju Utrech Salsa terus berfikir-fikir tentang pemuda tadi. Bahkan dia tak sempat lama melihat wajah pemuda tersebut. "Bahkan kami belum berkenalan tapi dia sudah baik sekali dan bodohnya Aku lupa mengucap terima kasih" Ujar Salsa dalam hati. Yasudah mana tau kapan-kapan ketemu lagi. Hehe... Pikir Salsa. Salsapun tertidur dalam perjalanan dan terbangun saat sudah sampai di Utrech.
Akhirnya Salsa dan teman-temanSampai di Utrecht. Beres-beres kamar Asrama. Mengurus persyaratan dan hal lainnya akan mengisi hari-hari Salsa dan teman-temannya selama 10 hari sebelum hari Kuliah pertama di mulai
Yuk Staytune di Summer Dream!
Silahkan beri komentar terbaikmu baik itu kritik ataupun saran😊
Jangan lupa tinggalkan bintangnya juga, karena satu bintang darimu sangat berharga❤
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Dream (On going)
Teen Fiction[Silahkan Follow dahulu sebelum membaca :) ] #1 Exchange Mendapatkan beasiswa exchange 1 Tahun di Belanda adalah hal yang paling di tunggu oleh Salsa. Seorang gadis Minang campuran Batak yang tak pernah menyangka bahwa salah satu mimpinya akan terwu...