Setelah sampai di asrama, Emily menginap semalam di kamar Salsa sedangkan Jeremy di kamar Yusuf dan Ryan. Salsa benar-benar meras bahagia hari ini. Ia melihat lihat ulang foto-foto mereka saat jalan-jalan hari ini di laptopnya. Emily yang kelwlahan langsung tertidur sampai di kamar Salsa. Setelah puas melihat-lihat foto kebersamaan tadi Salsa memutuskan untuk tidur karena esok adalah hari pertama ia mulai belajar dan kuliah di utrecht.
Keesokan paginya Salsa terbangun karena ada yang sedang ngedor-ngedor pintu kamarnya
"Saa! Salsaaaaa!" Teriak Mira dari arah pintu
"Iyaa iyaaa mir, bentar. Masi pagi jugaa" kesal Salsa berjalan menuju pintu kamar dan membukanya
"Pagii apaan sih Sa! Udah jam 11 tau! Dan kamu ninggalin kuliah jam pertama mu!"
"Hah! Masa sih Mir?"
"Oh My God! Beneran zeyeng! Nih lihat nih udah jam 11 lewat 12 menit Salsa Ariena Yandra!"
"Mampus! Aku mandi dulu Mir. Kamu masuk aja dulu"
"Hadeeuuh Salsa... Salsaa"
"Maaf Mir. Ketiduran... Hehe."
"Bisa-bisanya ya Sa. Kamu ketiduran dan ngak masuk kelas tadi pagi"
"Hehe"
"Yaudah cepet beres-beres Sa. Btw aku pinjam laptop mu yaa"
"Iyaa Mir. Pakai ajaa"********
Setelah selesai mandi, sarapan sereal dan mempersiapkan kebutuhan lainnya, Salsa mengajak Mira untuk pergi ke perpustakaan. Salsa ingin meminjam beberapa buku yang berkaitan dengan mata kuliahnya siang nanti. Namun Mira menolak ajakan Salsa karena ia akan pergi dengan Ryan untuk membeli beberapa barang. Salsapun langsung berpisah dengan Mira dan berjalan menuju Perpustakaan. Salsa mulai mencari-cari buku yang akan di pinjamnya hingga seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Salsapun terkejut dan menoleh. Ternyata seseorang itu adalah Yusuf.
"Hi Sa...."
"Eh.. Hi Yusuf"
"Lagi cari apa Sa?"
"Ini, lagi cari beberapa buku buat kelas nanti siang"
"Ooh... Udah makan siang belum?"
"Belum..." geleng Salsa
"Saya juga mau pergi makan ke kantin. Mau bareng?"
"Boleh boleeh. Aku pinjam dulu buku yang ini yaa."
"Okaay. Aku tunggu di depan"
"Iya yusuf"Setelah selesai melakukan registrasi dan meminjam buku di perpustakaan, Salsapun bergegas menuju luar perpustakaan, ia mencari sosok lelaki yang mengajaknya untuk makan siang tadi. Mata Salsa langsung tertuju pada sosok lelaki tersebut yang tengah menunggu Salsa di lorong sebelah kanan perpustakaan dengan menggunakan topi berwarna putih mengarah kebelakang. Salsa berdecak kagum dan berkata "Ya Allah, malaikat mana lagi yang engkau kirim saat ini ya Allah. Cakep bener... Hehe" Salsa tertawa kecil dan langsung mengucap "Astagfirullah Salsa salsa. Aduuh jaga mata jaga mata" ucapnya dalam hati sambil sedikit menampar gemas kedua pipinya. Salsapun berjalan menuju Yusuf dan menyapanya, setelah itu mereka berfua menuju kantin yang ada di seberang Kampus mereka. Diperjalanan mereka berbincang-bincang gembira sambil sesekali tertawa kecil sambil bernostalia tentang perjalanan hari kemarin. Namun langkah Yusuf terhenti saat ia melihat sosok gadis yang sangat ia kenal duduk di salah satu bangku taman yang ada di depan kampus sambil menangis. Yusufpun meminta Salsa agar duluan saja menuju kantin
"Hmm Sa..."
"Iya yusuf. Ada apa?"
"Maaf Sa, kamu mau duluan saja tidak ke kantinnya?"
"Kenapa? Kenapa tidak bareng aja?"
"Hmm. Aku ingin obrol sebentar dengan temanku yang duduk disana" sambil menunjuk sosok perempuan yang duduk di bangku taman
"Ooh okay. Aku duluan yaa"
"Iyaa salsa. Maaf ya. Aku akan segera kesana"
"Okaay Yusuf. Bye byee"
"Bye"Salsa mulai melangkah menuju kantin dan satu per satu pertanyaan muncul di benaknya
"Siapa perempuan itu?"
"Mengapa Yusuf bisa mengenalnya?"
"Ada urusan apa Yusuf dengannya?"
"Apa mungkin pacar yusuf?"
"Ataukan mantan yusuf?
"Apa sih hubungan mereka?"
"Hmm sekarang aku lagi mikir apa?"
"Sudahkah Salsaaaa!"
"Positif thinking aja. Mungkin teman sejurusan Yusuf"Banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan Salsa namun tetap ia pendam sampai Yusuf datang. Kurang lebih 30 menit Salsa menunggu kedatangan Yusuf namun Yusuf tak kunjung datang. Bahkan Salsa belum memesan satu menupun untuk di santap, ia tetap sabar menunggu Yusuf agar bisa makan siang bersama. Tak lama kemudian terlihatlah sosok lelaki yang ditunggunya itu. Berlari dengan nafas tergesa-gesa menghampirinya dan langsung berkata
"Sa.... Maaf"
"Iya gapapa Yusuf. Minum minum dulu nih"
"Maaf aku udah buat kamu nunggu lama"
"Santai aja suf. Yuk pesan makanan"
"Hah?! Kamu belum mesen dari tadi?"
"Belum.. Hehe"
"Kenapa belum sih sa?"
"Nungguin kamu biar bareng aja"
"Aduuh.. Yaudah deh sebagai gantinya nanti aku traktir es krim ya?"
"Beneran nih yaa? Di traktir es krim?"
"Iyaa Sa. Sebagai permintaan maaf aku karena udah buat perut kamu nunggu lama"
"Hehehe. Okedeh yusuf. Makasih banyaak yusuuf!"
"Iyaa sama-sama. Yuk pesan makanan keburu kelas nanti"
"Hehe iyaaa"Setelah menyelesaikan makan siang, Salsa mencoba bertanya kepada Yusuf tentang siapa perempuan tadi, namun raut wajah Yusuf langsung berubah
"Hmm... Yusuf? Salsa mau nanya boleh?"
"Boleeh Sa. Tanya apa?"
"Perempuan tadi...."
"Ng...?" Raut wajah Yusuf mulai berubah
"Ehh. Ga jadi Yusuf. Lupakan lupakan"
"Apa sih sa? Lanjutin ajaa"
"Beli es krim aja yuk?" Pinta Salsa
"Haha. Okay okaay. Makannya aku yang traktir jugaa. Kamu tenang aja"
"Adduh. Makasih lho Yusuf"
"Iyaa sama-sama"Baru saja selesai makan, Salsa dan Yusuf segera munuju minimarket terdekat untuk membeli beberapa es krim. Namun di tengah perjalanan menuju minimarket tersebut Yusuf mendapatkan telfon penting dari Dosennya. Setelah mendapatkan telfon tersebut Yusufpun berkata pada Salsa
"Sa. Aku balik duluan yaa. Soalnya Prof. Smith ingin bertemu dengan ku"
"Ahh. Iyaa gapapa yusuf. Hati-hati"
"Iyaa Salsa. Maaf yaa"
"Iyaa aku habis beli es krim ini juga langsung balik ke kampus kok soalnya ada kelas juga"
"Iyaa Salsa. Maaf yaa sekali lagi maaf"
"Iyaa. Santai aja Yusuf. Ini udah ke enam kalinya kamu bilang maaf hari ini ke aku kalau ngak salah"
"Pokoknyaa maaf sa. Soalnya aku yang ngajak kamu tapi malah ninggalin kamu gini"
"Iihh Gih sana pergi Suf. Nanti Prof marah lho nunggu lama"
"Iyaa iyaa. Byee byee Salsa. See you there"
"Daaah Yusuf. Hatii-hatiiii!"Setelah selesai membeli beberapa es krim, Salsa langsung bergegas kembali ke asrama karena ingin mengantar beberapa makanan untuk Emily yang masih di kamarnya dan langsung bergegas menuju kelas agar tidak terlambat lagi. Tak lama setelah Salsa duduk di kursi bagian tengah masuklah Prof. Smith, Mrs. Hannah dan Yusuf. Prof Smith menjelaskan bahwa Mrs. Hannah akan cuti karena sebentar lagi akan melahirkan anak keduanya sehingga Yusuf yang akan menggantikan sementara untuk mengajar dikelas Salsa tersebut.
"Hmm Kalau Cakep gini mah yg gantiin Salsa bakal ngerti dah pelajarannya" Gumam Salsa ngasal.Setelah mengantar dan menjelaskan sistem pembelajaran di kelas Prof. Smith dan Mrs. Hannah segera keluar ruangan kelas dan meninggalkan Yusuf yang siap-siap akan mengajar. Ya memang benar Yusuf saat mengajar di dalam kelas sangat berbeda dengan Yusuf yang biasa di lihat Salsa. Yusuf yang berperan di dalam kelas saat ini sangat profesional, berwibawa serta tegas dan pelajaran yang diberikanpun memang menyenangkan dan gampang untuk di ingat dan di serap. Salah seorang mahasiswi lainnya mengacungkan jari ingin bertanya lebih banyak tentang Yusuf sesaat Yusuf mengakhiri perkuliahan siang itu.
"Excuse me!"
"Ya? Wht's up?"
"May I ask you some question?"
"Yaa. Of course!"
"You look so young, How old are you?"
"I am still 24, more question?"
"Are you single? Ups!"
"Yes I am"
"Ah Okay. Thankyou"
"Urwelcome"Yusufpun membubarkan kelas dan melirik ke arah Salsa yang dari tadi sibuk membereskan beberapa buku yang ia pinjam tadi.
"Sa!"
"Iyaa pak. Hehe"
"Panggil nama aja. Udah ngak dikelas"
"Siap pak dosen"
"Saa!!"
"Hehe maaf. Habisnya Yusuf beda banget kalau lagi ngajar"
"Beda gimana Salsa?"
"Yaa kayak ada manis-manisnya gituu.. Hahaha Bercanda Suf. Ya beda aja lebih tegas aja gitu kalau lagi ngajar"
"Namanya juga harus profesional Sa"
"Iyaa juga ya. Bunda juga gitu kalau lagi ngajar."
"Bunda kamu Guru?"
"Iyaaa. Hehe"
"Hmm keren-kereen Sa"
"Iyaa dongss Bundanya Salsa gituu loh"
"Iyaa iyaa Sa"Salsa dan Yusuf berpisah di depan Asrama dan kembali kekamar masing-masing. Tak terasa hari sudah menunjukkan pukul 5 pm, emily dan jeremypun memmutuskan untuk kembali pulang kerumahnya serta berpamitan dengan Salsa dan juga semua teman-teman Salsa.
###############
Bagaimana hari-hari Salsa selanjutnya?
Akankah tetap lancar-lancar saja?
Staytune readers❤
Jangan lupa untuk meninggalkan jejaknya berupa comment atau vote ya readers❤🙏
Terimakasih❤❤❤Find me on intagram : @Kiislsbla
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Dream (On going)
Teen Fiction[Silahkan Follow dahulu sebelum membaca :) ] #1 Exchange Mendapatkan beasiswa exchange 1 Tahun di Belanda adalah hal yang paling di tunggu oleh Salsa. Seorang gadis Minang campuran Batak yang tak pernah menyangka bahwa salah satu mimpinya akan terwu...