Ryan's Birthday party

21 12 0
                                    

Setelah selesai melihat dan membeli sepatu untuk kado Ryan besok Salsa langsung memutuskan untuk Pulang dan membungkus kado tersebut sendiri. Setelah selesai beres-beres dan mempersiapkan segalanya untuk hari esok. Salsa memutuskan untuk istirahat dan tidur.
Keesokan harinya, pukul 5 pagi Salsa melakukan rutinitasnya seperti biasa. Setelah beres-beres semua, Salsapun mengecek Hpnya yang dari tadi sudah ribut berbunyi ternyata pesan dari Mira dan Ryan di grup mereka

  Setelah beres-beres semua, Salsapun mengecek Hpnya yang dari tadi sudah ribut berbunyi ternyata pesan dari Mira dan Ryan di grup mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai hasil keputusan di grup. Salsa dan Mira mencoba menghubungi para senior mereka yang nantinya akan membantu merayakan pesta ulang tahun Ryan. Tepat pukul 7 pagi semuanya telah berkumpul di depan asrama. Salsa, Mira, Ryan, Jacob, Bryan, Rebecca dan Arinda salah seorang roommate Mira. Semua barang sudah beres namun mereka masih menunggu Yusuf yang sedang mengurus sesuatu di ruang ketua asrama. Maklum saja karena Yusuf merupakan wakil ketua asrama. Namun tiba-tiba Yusuf mengabari jacob bahwa dirinya nanti akan menyusul saja karena sepertinya urusannya akan lama. Lalu mereka langsung pergi menuju stasiun kereta untuk memesan tiket dan pergi menuju taman keukenhof. Mereka semua duduk berpasangan. Mira duduk dengan Ryan, Jacob dengan rebecca, Bryan dengan Arinda dan Salsa mau tak mau duduk seorang diri. Salsa tak keberatan harus duduk seorang diri karena ia kini sedang di temani oleh earphone barunya. Salsa memutar lagu kesukaannya dan mulai memejamkan mata sambil menikmati dan berkhayal tentang lirik lagu yang sedang diputarnya.
"Sa.. Bangun sa"
"Hmmm"
"Kita udah sampai Sa. Yuk bangun..."

Salsa langsung bangun dari tidurnya dan cepat-cepat turun dari kereta. Setelah keluar dari stasiun mereka memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu setelah itu langsung menuju ke keukenhof.

Semuanya terasa sangat damai saat hamparan bunga tulip memenuhi mata mereka. Salsa dan Mira sengaja sudah memesan pondok-pondok kecil untuk tempat mereka bersantai disana namun Ryan tidak mengetahuinya. Sesuai renvana yang di sepakati para cowok-cowok akan pergi bersama dan cewek-cewek juga. Hal ini dilakukan agar Ryan tidak curiga. Setelah para cowok-cowok pergi. Salsa, mira, Rebecca dan Arinda menyiapkan birthday party untuk Ryan. Mulai dari mendekorasi pondok hingga menyiapkan Kue ulang tahunnya. Setelah semuanya selesai Mira, Rebecca dan Arinda memutuskan untuk pergi berkeliling namun Salsa memilih untuk tinggal dan melanjutkan tidurnya yang terganggu saat di atas kereta. Entah mengapa rasanya salsa tidak enak badan, walaupun sudah mulai memasuki musim panas namun suhu di Belanda saat ini tetap saja dingin dan parahnya Salsa lupa membawa jaketnya. Salsa merasa lelah dan mulai tertidur. Tak lama setelah Salsa tertidur, datanglah Yusuf ke tempat pondok tersebut ia melihat sosok perempuan yang tidak dikenalnya tertidur dengan tangan dilipat di atas meja sambil kedinginan. Yusuf merasa familiar dengan wajah perempuan itu namun tak ingat pernah bertemu dimana. Melihat gadis itu seperti kedinginan Yusuf melepaskan jaketnya dan menyelimuti gadis itu dengan jaketnya dan langsung menelfon Bryan untuk emnanyai keberadaan teman-temannya itu. Setelah mendapatkan informasi tempat teman-temannya berada Yusuf langsung menuju kesana dan ikut jalan-jalan dan berfoto bersama disana. Akhirnya rombongan cewek dan cowok bertemu dan foto bersama di depan tiga kincir angin yang berada di tengah-tengah taman. Hari sudah menunjukkan pukul 1 siang dan mereka memutuskan untuk kembali ke pondok namun lagi dan lagi Yusuf harus pergi duluan karena Pamannya meminta ia untuk singgah ke rumahnya. Memang sih rumah paman Yusuf tak jauh dari taman bunga tersebut. Yusuf berpamitan dan langsung pergi ke rumah pamannya.
Setelah yusuf pergi mereka semua kembali ke pondok dan meninggalkan Ryan yang tadi pergi ke toilet. H itu sengaja dilakukan agar Nanti mereka bisa memberikan kejutan kepada Ryan
"Sa.. Bangun sa"
"Hmm iya mir" Jawab Salsa dengan suara yang lemah dan mata sayu
"Kamu kenapa sa? Sakit?" memegang kening Salsa
"Astaga sa! Badan kamu panas banget"
"Masa sih Mir? Aku baik-baik aja kok"
"Serius Sa. Aduh gimana dong. Aku ga bawa obat lagi."
"Ih apaan sih Mir. Aku gapapa. Serius deh"
"Beneran sa. Masi kuat?"
"Ya masilah Mir. Kita juga belum kasi Ryan kejutan. Oh iya yuk siap-siap nanti Ryan datang lho"
"Yaudah iyaa iyaa"

Summer Dream (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang