Menghabiskan waktu dengan tidur di perjalanan selama 4 jam membuat Salsa bersemangat kembali. Akhirnya mereka tiba ke kota tujuan yaitu kota Utrect. Kota nan indah dengan mayoritas pelajar dan kariawan serta tempat wisata itu membuat mata Salsa bersemangat. Pukul 4 sore waktu setempat mereka sampai disana langsung turun dari bus dan melanjutkan perjalanan berjalan kaki menuju kampusnya. Tibanya di kampus mereka langsung mendaftarkan diri di asrama dan bersiap-siap karena akan ada pesta penyambutan mahasiswa baru dan mahasiswa exchange nanti malam di aula kampus. Pukul 8 malam tepat semuanya sudah berkumpul di aula, sambutan demi sambutan berlalu hingga sampai di acara puncak yaitu makan malam bersama, bermain dan bernyanyi di depan api unggun serta pertukaran kado. Salsa tak mengira akan ada banyak orang dan seramai ini karena penyambutan ini sangat meriah bahkan para mahasiswa senior dan sedang menjalankan study doktorpun ikut merayakan. Tentunya para mahasiswa exchange tidak mengetahui tentang bagian tukaran kado karena hal ini memang sengaja tidak di beritahukan oleh pihak kampus, maka masing-masing dari mereka harus memberikan salah satu barang yang sedang mereka pakai atau bawa sebagai kadonya. Salsa yang sedang mendengarkan lagu favoritenya melalui ipod tersontak kaget. Ia tak membawa apa-apa, ia juga lupa memakai jam tangan atau gelang. Yang ia bawa hanya ipod berwarna peach kesayangannya dan mau tidak mau ia harus menjadikan ipod kesayangannya tersebut sebagai hadiah pertukaran kado. Di dalam setiap kado dituliskan pula nama dan jurusan serta negara asal masing-masing. Walaupun berat hati harus merelakan ipod kesayangan berada di tangan orang lain namun Salsa tetap semangat menjalani perayaan malam itu dan tak lupa ia meninggalkan pesan didalam kadonya yang bertuliskan "Hi! I'm Cupi, the Ipod☺ Please take care of me cause Salsa really love me"Yaaap benar "Cupi" adalah nama kesayangan ipod Salsa, yang ia dapat saat ulang tahun ke-17 hadiah dari sang ayah waktu itu. Bagaimanapun juga Salsa harus merelakan cupi ke tangan orang lain dan semoga orang tersebut juga bisa merawat dan menjaganya.
"Salsa!" Panggil Mira sambil memegang pundak Salsa
"Iya mir?"
"Kamu kasih kado apa?"
"My cupi" dengan senyum kearah Mira
"Huh? Cupi? Apa itu?"
"Ini" Sambil menunjukkan ipod kesayangannya tersebut
"Bukannya itu ipod yang kamu ceritakan saat di bus tadi?"
"Iyaa Mir"
"Tapikan itu berharga buatmu Salsa. Yakin ingin memberikan itu?"
"Iya mir. Aku tau tapi aku tak bawa apa-apa lagi dan mungkin memang sudah waktunya cupi ke tangan yang lain" dengan nada sok bijak dan menatap dalam Mira
"Hehe... Mira tertawa kecil melihat tingkah temanny Itu. Yasudah Sa. Semoga Cupi bahagia dengan sahabat barunya nanti"
"Hehe. Iyaa mir...""Semuanya berkumpul dan membentuk lingkaran kita akan memulai pertukaran kadonya, yang para senior dan sedang menempuh gelar doktor juga ayo bergabung" ujar salah satu panitia
Semuanya membentuk lingkaran dan kado mulai di opor satu persatu dengan irama musik yang menyenangkan. "Good bye cupi, semoga besok kita bertemu lagi" ucap Salsa dalam hati. Sudah sekitar 15 menit kado terus berputar hingga music berhenti dan hadiah yang ada di tangan itulah hadiah yang kita dapat. Namun kado hanya boleh dibuka setelah sampai di kamar asrama masing-masing. Setelah selesai bertukar kado dan berbaris yang rapi. Akhirnya acara penutupan dari pimpinan kampus dan acarapun selesai sebelum tengah malam. Semuanya pulang dan memasuki asrama masing-masing.Sesampainya di depan asrama Salsa melihat Mira sedang mengobrol dengan beberapa lelaki yang ternyata adalah ketua asrama cowok tempat ryan akan tinggal. Namun saat Salsa melangkah mendekat salah satu teman dari lelaki tersebut berjalan pergi kembali ke arah Asrama cowok. Salsa menghampiri mereka dan berkenalan dengan para lelaki tersebut
"Maaf kak, perkenalkan ini teman saya Salsa dari Indonesia juga dan temannya ryan juga" ucap Mira
"Hy kak. Aku Salsa"
"Hy Salsa. Saya Bryan dan ini teman saya Jacob, kedatangan saya kesini ingin mengabari bahwa Ryan dari sore meminta izin untuk pergi ke kota karena ada barang yang lupa ia beli namun sampai sekarang belum juga kembali"
"what! Ryan belum pulang? Sudah hampir tengah malam begini. Mengapa tidak lapor polisi kak?" Tanya Salsa kaget
"Teman saya yang tadi pergi sudah mencoba menghubung polisi tapi seperti yang kita ketahui lapiran baru bisa di terima setelah hilang 2x24 jam"
"Ternyata sama seperti di Indonesia ya kak" ujar Mira
"Bagaimana kalau kita susul saja ke Kota kak?" Ajak Salsa dengan khawatir
"Jam segini hanya ada kereta bawah tanah Salsa dan tidak aman untuk perempuan. Kalian tinggal saja biar kami saja yang mencari Ryan karena ini juga kesalahan kami karena tidak menamaninya"
"Ta...tapi kak gak bisa begitu! Ryan teman kami! Kami harus ikut juga" jawab Salsa
"Yasudah jika kalian memaksa. Ganti pakaian yang tebal malam akan semakin dingin nanti berkumpul lagi disini dalam 15 menit" Ucap Bryan
"Iya kak" Ucap Mira dan Salsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Dream (On going)
Fiksi Remaja[Silahkan Follow dahulu sebelum membaca :) ] #1 Exchange Mendapatkan beasiswa exchange 1 Tahun di Belanda adalah hal yang paling di tunggu oleh Salsa. Seorang gadis Minang campuran Batak yang tak pernah menyangka bahwa salah satu mimpinya akan terwu...