Second

2.4K 285 21
                                    

Author POV

Apa yakuza berpenampilan mencolok?

Ada yang iya dan ada yang juga tidak.

Biasanya yang mencolok hanya gabisa kecil atau mengaku yakuza atau juga palsu.

Yakuza asli dan profesional menyebar di mana-mana.

Berbaur dengan orang biasa.

Berbaur dengan siapa pun.

"Sensei, mohon bimbingannya"

Siapa tahu mereka ada di sekitarmu.

Contohnya pria kurang tinggi yang berprofesi sebagai dosen ini.

Levi Ackerman.

Dari kelompok klan Ackerman.

Kelompoknya tersembunyi.

Ada yang bilang tidak memiliki nama.

Hanya saja disebut kelompok Ackerman.

Levi sering membantah soal itu.

Menutupi identitas aslinya yang seorang bos yakuza.

"Revisi"

"Lagi (T▽T)?"

"Perbaiki semuanya"

Dikenal dengan dosen paling killer dan sadis karena tugas yang diberikan :v

"Levi, lembutlah sedikit"

"Huh, aku tidak akan segan meski itu istrimu sendiri Erwin"

"Kudengar kau akan dijodohkan ya?"

"Berhenti bicara tentang hal itu"

"Mau ke mana?"

"Bukan urusanmu"

Dan dosen yang membuat jengkel mahasiswanya karena seenaknya pulang :v

Membuat mahasiswa pusing :'v

Lelaki ini menghabiskan waktunya paling banyak di luar rumah.

Patroli rutin.

Atau sekedar minum-minum.

Tentu di tempat biasanya :v

Bar yang terdapat di gang sempit.

Kadang ia habiskan di dojo.

Dojo kendo khusus untuk anggota yakuza atau orang yang diizinkan oleh sang bos.

Dikenal kelompok paling kejam di Jepang.

Meski begitu, mereka tidak narkoba, membuat onar, dan mengganggu masyarakat lain.

Justru sifat mereka sedikit diragukan.

Levi POV

Aku kelamaan minum gara-gara si mata empat sialan.

Sudah larut tidak ada keributan atau apapun.

Baguslah kalau begitu.

"Kereta terakhir sudah berangkat dari tadi cih"

Lihat saja nanti mata empat kampret!

Dia mabuk dan aku terpaksa mengantarnya ke tokonya.

Hanya itu tempat tinggalnya.

Cih, miskin gegara hal bodoh yang dia lakukan.

"Hm? Mayat?"

Perlahan aku mendekati seonggok manusia yang terbaring di semak mawar.

Tidak ada bekas luka tusuk.

Darahnya tidak ada yang keluar.

Apa dia di--

"Hmh..."

"Woi, okitte", masih hidup rupanya.

Dari wajahnya sepertinya aku kenal.

"Ng...eh! Sudah gelap!?"

Tidak salah lagi rupanya.

"Sedang apa kau tidur di situ?"

Hm, sudah kuduga.

"Darimana asalmu?"

"A-aku harus pulang naik kereta terakhir!"

"Sudah berangkat dari tadi"

"Eh!?"

Apa dia tertidur seharian di sini?

Siang tadi tidak ada apapun di sini.

Sampai sekarang baru ada dia.

"A-aku tadi ke sini untuk perjodohan, tapi ditunda lalu aku mau ke stasiun untuk pulang...terus aku tidak ingat apapun", gumamnya terdengar.

"Ikutlah ke tempatku"

Wajah apaan itu?

Seperti melihat orang mesum saja.

Entah kenapa jantungku berdebar kencang.

Apa aku sakit?

"Menikahlah denganku"

"Eh?!"

(Wajah reader :v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Wajah reader :v)

Sudah kuduga tidak salah lagi.

"Ki-kita baru saja bertemu tu-tuan, ti-tidak bisa begitu!"

"Huh"

"Tu-tunggu tuan, turunkan saya atau saya teriak!"

"Kakimu terkilir bukan? Aku obati di rumahku, menginaplah tidak apa lagipula ini sudah larut"

"Tapi!"

"Ini perintah dariku yang akan dijodohkan olehmu"

"Eh?"

The Dragon BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang