Twentieth

1.3K 161 50
                                    

Author POV

Yokohama division.

Represent Yokohama//song from Hypnosis Mic: MTC

Markas Prot Mafia.

Terlihat sang bos duduk di kursi kebesaraannya.

Di dampingi seorang anak kecil berambut pirang.

Biar kecil dia sadis bro :'v

Sang bos menatap remeh dan tajam ke 3 orang di hadapannya.

Menatap dengan rendah.

Sangat rendah melebihi yang terendah.

"Hm, apa kata Levi-chan ya?", ditopangnya dagu tirus miliknya dengan kedua punggung tangan.

Duduk dengan satu kaki ia lipat.

Senyum miring menghiasai wajah tampannya yang mulai menua.

"Mengkambing hitamkan kami tidak akan gunanya", Mori berdiri dan menghampiri ketiganya yang ia lucuti bajunya. "Kudeta pun tidak akan berguna, kalian semua diberi jaminan apalagi hm?"

Seringainya tak pernah luntur dari wajahnya

Memutari ketiganya dengan dramatic.

DOR!

"Hm, berapa banyak yang ia kirim?", Mori menggunakan tubuh salah satunya untuk menghindari sniper dari jauh.

Di kejauhan si sniper dilumpuhkan anggotanya.

Ia lempar orang sekarat tadi ke sembarang tempat.

"Ho, mainnya sungguh bersih eh? Tidak, tidak, dia suka menculik anak gadis juga lalu membunuhnya", diambilnya sebuah berkas yang cukup tebal. "Pedofil he~", sendirinya pedo :v

Kertasnya terbalik sembari jarinya menari di atasnya.

Mengusap dagunya beberapa kali meresapi tinta yang tergores di sana.

"Chuuya-kun, bereskan para penghianat ini dan yang tersisa di kelompok yang beraliansi dengan kita dan Levi-chan tentunya", ucapnya dengan nada tenang.

"Ha'i", mr. Fancy hat membungkuk hormat.

Kyoto.

Markas kedua.

"Sa~ akui dosa kalian"

Tergantung beberapa pria di kuil kecil dekat markas.

Kuil penyucian mereka menyebutkannya.

Pendeta sadis, Guren Shinomiya.

"Ampuni kami! Kami dibohongi! GAH!"

Pecutan dan sayatan terlukis di tubuh mereka.

Cairan merah segar tidak berhengi mengalir dari goresan tersebut.

Air panas mendidih sebagai menghapus dosa mereka.

"GYAAA!!"

"Akui dosa kalian"

Dengan tenang, tangannya menyiksa para pria terikat menggantung.

Teriakkan kesakitan memenuhi kuil tersebut.

Ruang utama markas.

"Sudah berhasil menemukan posisi bos dan [Name]-san?", Sakata tampak sibuk dengan tumpukkan berkas di hadapannya.

"Belum, dari Yokohama juga belum"

"Ponselnya tidak aktif, sinyal gps hilang"

"Sial!"

The Dragon BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang