Thirdty Third

820 92 19
                                    

Author POV

Shinjuku.

Gedung markas black horse.

Orang dalam sana tidak mengetahui kalau mereka sedang kedatangan penyusup.

"Mike, sebenarnya aku masih muak denganmu atas perbuatanmu", suara baritone nan dingin membenarkan sarung tangannya. "Aku terpaksa kerja sama denganmu dan terlibat lagi dalam kelompok kalau bukan darurat"

"Hm, ya aku tahu maaf saja tidak cukup kan Erwin?", Mike -nama pria berkumis tipis- mempersiapkan senjata. "Aku sadar perbuatanku dulu salah, kau boleh bunuh aku setelah ini"

"Aku tidak mau keluargaku dalam bahaya, anakku masih kecil dan istriku sedang mengandung sekarang"

"Hm, selamat untukmu", tangan kekar Mike melempar  senjata laras panjang ke kawannya itu.

Yang menerima hanya berdehem dan lanjut jalan.

"Mau ke mana tuan?"

Sampai suara wanita membuat mereka berhenti dan menoleh ke asal suara.

"Bos ada--"

Dor!

"Erwin, kau kasar sekali"

"Diam, aku kesal denganmu Mike"

Mike & Erwin vs Rose.

Di sisi lain sudah ada keributan namun pesan mereka tidak sampai ke sang bos.

"Moshi, moshi, kikuemasuka?", Hange mengangkat halkie talki rusak. "Oh, iya! Rusak!"

"Penyu--GYAAA!"

"Penyu aku suka hewan itu", Samatoki memukul orang tadi//samatokeehh :v

Duo ini menyusup ke bagian ruang pengawasan.

"Ha'i, wakarimashita. Gin-kun"

Teriak kan orang-orang yang tertebas dan tertembak memenuhi ruangan tersebut.

"Jiro, sungguh kau tidak perlu terlibat"

"Betul! Jiro-san tidak perlu terlibat!"

"Hei, aku hanya balas budi"

"Hah, terserahlah apa kata Ichiro nanti?"

"Ja-jangan beritahu nii-san kumohon"

Trio bocil vs sistem keamanan :v

"Ho, hai mantan", seringai Kanao melebar melihat pria di hadapannya.

"Ho, hai mantan", seringai Kanao melebar melihat pria di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Kira-kira begini penampilannya cuma rambutnya hitam)

"Agasa Sano-kun"

"Kanao...", pria itu bergumam dan membuang senapannya.

"Eh, menyerah begitu saja?", terkejut Sonoda terheran-heran :v

"Bukan, dia tidak suka melukai perempuan dengan senjata", seringai Kanao melebar. "Ah, tidak...dasarnya dia memang lelaki pengecut"

Sonoda & Kanao vs Agasa.

Kericuhan dalam gedumg sudah terjadi.

Reader POV

Bau busuk ini aku kenal.

Aku di kamar rahasianya itu.

Di sini dia menanamkan trauma padaku.

Mataku mulai fokus, sentuhan hangat aku rasakan.

Yang pertama kulihat, "Levi..."

Suamiku sendiri yang sedang memelukku.

"Tenang sa...ja setelah ini...kita pu..."

"Levi!"

Lukanya semakin banyak!

Aku buru-buru merobek rokku dan membalut punggungnya yang terus mengeluarkan darah.

"Levi, bertahanlah! Levi!"

Tidak, jangan mati aku mohon jangan mati.

Tangannya yang terdapat jejak darah mencengkramku.

Ia hanya tersenyum padaku di sela napasnya yang terdengar pendek.

Levi bangkit dan aku hanya melihat punggung lebarnya yang berdarah dan lengannya yang membentang.

"Tidak akan...aku serahkan!"

Apa yang harus aku lakukan?

Ah, aku punya itu!

Aku meraba saku rokku.

Tidak ada?

Padahal aku ingat meletakkannya di sakuku!

"Mencari ini, koneko-chan?"

Pistolku!

"Sudah kupakai tuh"

Tidak mungkin! Aku melihat peluru di lantai dekat Levi.

Peluru kosong tergenang darah.

"Uso..."

"Nah, jika kau ingin si cebol ini selamat dan kakakmu selamat"

Aku menelan ludahku sendiri.

"Jadilah milikku, [Name]"

Levi POV

"Jangan dengarkan dia, [Name]!"

Perkataan yang membuat skenario terburuk.

Aku tidak akan membiarkannya mendekat sincipun.

Tidak akan!

Meski nyawaku...tidak! Aku tidak akan mati!

"Levi"

Panggilnya membuatku melihatnya dari sudut mataku.

"Maaf...tidak apa sekarang"

Apa maskudmu?

Jangan tunjukan senyum itu!

Aku mohon, jangan [Name]!

"Tidak! Apa yang kau pikirkan [Name]?! Dia orang gila yang--"

"Tidak apa, Levi"

Mataku tidak bisa berhenti melihatnya saat berdiri.

Hingga ia bejalan ke sebuah jendela besar yang ia buka.

Angin dinluar berhembus menerbangkan rambutnya.

Mataku pasti menipuku kan?

Dia membawa jack knife dari balik roknya?

Jangan katakan--

"Maaf Levi...sayonara"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jleb!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"[NAME]!!!!!"

The Dragon BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang