(Namakamu) tersenyum saat melihat suaminya yang masih terbaring nyenyak diatas kasur, padahal semalam mereka tide cepat tetapi entah kenapa tidak biasanya Iqbaal bangun siang, Mungkin akibat kelelahan. Tidak tau sih dia subuh tadi Iqbaal kemana,-.
Wanita itu menutup tubuh polos Iqbaal dengan selimut dan mengusap lembut kepala pria itu, perlahan dia menunduk dan mengecup singkat kening suaminya.
"Aku gak berani bangunin kamu,kayaknya kamu kecapean banget, Yang kenyang yah tidurnya". Gumamnya diakhiri kekehan ringan lalu beranjak kembali meninggalkan Iqbaal.
Dia Akan pergi ke super market dulu untuk membeli bush buahan serta sayuran untuk suaminya, Bisa dibilang mereka cukup vegetarian makanya harus ada sayuran cukup banyak dikulkas kalian.
Sesampainya disuper market, Dia dia langsung mengambil keranjang dan mengambil beberapa sayuran serta buah, kakinya melangkah dengan santai seraya menatap keperluan lain nya yang tersusun rapih dirak khusus
'Bruk'
"Aduh mas maaf saya ga sengaja" (Namakamu) menatapmu punggung seseorang pria yang tanpa sengaja ia tabrak barusan.
Pria tersebut meringis pelan, dia membalikkan tubuhnya dan menatap wanita yang menabraknya. Terlihat dari ekspresinya, (Namakamu) sangat terkejut ketika melihat wajah pria tersebut yang lebih terlihat seperti monster. Sebelah mata yang membengkak, bibir sobek serta daerah pipi yang memar.
(Namakamu) menelan salivanya dengan kasar lalu tersenyum kaku. "Maaf mas, saya gak sengaja."
Pria itu tersenyum tipis dan mengangguk kan kepalanya. "Gakpapa kok, lain kali hati hati. "Ucapnya dengan suara maskulinnya.
Wanita itu mengambil sebuah detergen yang dia butuhkan setelah itu melenggang pergi dari hadapannya. Tanpa menyadari kalau pria itu terus menatapnya yang berdiri didepan kasir sampai keluar dari super market. Senyuman miring tersungging dibibirnya membuat siapapun yang melihat itu akan merasakan ketakutan.
"Gilaa.. Tuh cowok mukanya kenapa? Ampe bonyak gituh, iih serem banget... "Dumel (Namakamu) dan mulai menjalankan mobilnya, melaju pergi meninggalkan kawasan parkir super market.
-o0o-
"Ini foto target kita selanjutanya."ujar Bastian serata meletakkan sebuah foto keatas meja dan langsung ditatap dengan seksama oleh Aldi Dan Bryan.
Ketiga pria itu sudah berkumpul dimarkas sejak pagi tadi, dan melihat kejadian markas yang kacau balau membuat mereka cukup terkejut dan bertanya tanya apa yang sudah terjadi. Mereka juga sudah memeriksa ruang rahasia mereka dan tidak ada yang hilang, takut jika ada penyusup kesini, tapi siapa? Tempat ini sangatlah rahasia dan jauh dari perkotaan.
Aldi menautkan sebelah alisnya dan menghela nafas. "Lo kenal dia?"
Bastian menganggukkan kepalanya. Tanganya terangkat mengusap lembut dagunya yang ditumbuhi beberapa janggut.
"Dia presdir diperusahan Alean's Company, perusahaan yang lagi berkerja sama perusahaan ketua. Sikapnya angkuh dan juga tidak pernah menghargai orang yang jauh dibawah dia, gue sih sebel banget sama dia udah tua, songong lagi. Padahalkan harta gak dibawa mati yah."
Bryan terkekeh pelan lalu menyentil kening Bastian. "Shh gak sadar diri banget, lo juga mata duitan kali."
"Ya gue kan mata duitan juga gak songong."
"Yaiyalah, orang miskin kayak lo ngapain songong."
"Sembarangan lo kalo ngomong–."
"Udah-udah apaan sih malah ribut gak jelas." Lerai Aldi yang merasa jengah akibat perdebatan Bryan dan Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Mafia
FanfictionApa yang terlintas dibenak kalian jika Mendengar kata mafia? Kriminal? Pembunuhan? Menjual obat-obatan terlarang secara ilegal? Tapi Bagaimana jika mafia itu adalah suamimu yang memiliki sifat lemah lembut dan sopan