3

2.9K 245 0
                                    

-o0o-

Seorang pria menyunggingkan senyum sinisnya saat melihat selembar foto wanita cantik yang saat ini ada di hadapannya. Jempolnya mengusap lembut foto tersebut dan dia mencium terletak pada wajah wanita yang mampu membuatnya jatuh cinta setiap detiknya. Kedua matanya menatap pria bertubuh kekar, yang menjabat sebagai bodyguard nya, Dia merogoh saku jas yang melekat di badannya lalu melemparkan seamplop uang membuat sang bodyguard menunduk hormat.

"Kerja Lu bagus, pertahankan. Lu boleh pergi, Nanti gue Akan hubungin Lu lagi kalo ada rencana yang gue susun lagi." Ucapnya dengan nada dingin.

"Baik tuan." Pria itu memundurkan kakinya selangkah lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan besar nan elegant milik bosnya itu.

'Karel Dewa Susanteo' nama yang tertera jelas diatas meja yang berpangkat presdir muda, Pria tampan dengan sejuta pesona nya. Dia adalah putra semata wayang dari keluarga Susanteo, maka dari itu tidak heran jika Dia dijuluki Pria muda terkaya.

Pria itu menyunggingkan senyuman manisnya dan menatap sebuah lukisan yang menampilkan sketsa wajah seorang Pria yang selama ini menjadi rivalnya. Lukisan tersebut sudah dibilang hampir hancur karena penuh dengan pisau yang menancap dibagian tubunya. Kaki Karel melangkah mendekati lukisan dengan pisau kecil yang dia genggam.

'Slebb'

Pisau tersebut menusuk tepat mengenai dada pada tubuh si lukisan. "Sebentar lagi, Baal. Semuanya akan hancur dan lo akan bertekuk lutut dibawah kaki gue."

-o0o-

Iqbaal menatap ke tiga anggota nya dengan serius lalu beralih kearah foto yang Aldi serahkan padanya saat dia baru datang ke tempat ini.

"Awalnya kita mau kasih itu sama lo kemarin, tapi lo ga mau di ganggu kan?"

"Oke, gue sama Aldi yang bakal lakuin misi ini."

Kedua mata yang lainnya membulat dan menatap Iqbaal tak percaya. "Dia rekan bisnis lo Baal, serius? Lo gak bakal rugi gitu?"

"Tau, bangkrut baru tau rasa lho."

Iqbaal terkekeh pelan lalu melipat kedua tangannya didepan dada. "Kita dibayar kan? Bahkan duitnya Pun lebih besar dari impetaris yang dia kasih ke gue, kita hancurin dia dan upahnya kita buat panti asuhan dan anak jalanan gimana?"

Mereka semua saling terdiam dan menatap satu sama lain, sontak semua orang tersenyum lebar dan mengangguk mantap.

"Oke juga ide lo."

"Gue baru tau orang sekejam Iqbaal Dhiafakhri yang hobinya bunuh orang mau buat panti asuhan dan buat anak jalanan, keren."Bastian mengacungkan jempolnya kearah Iqbaal membuat pria itu menatapnya dingin.

"Yang pembunuh itu, Iqbaal Arjun bukan Iqbaal Dhiafakhri,  mereka beda yah."

"Ceelah gaya lo, iya Iqbaal Arjun pembunuhan kalo Iqbaal Dhiafakhri mah tukang ngebucin tiap malam sama istri."celetuk Bryan yang sukses membuat semua orang tertawa kecuali Iqbaal yang hanya cengengesan tidak jelas.

Ini lah mereka, tidak ada yang mengetahui sikap gila mereka jika sedang berkumpul bersama seperti sekarang, hanya candaan dan lelucon yang yang saling terlontar, berbeda ketika mereka akan menjalankan aksinya, mereka akan berubah menjadi kucing manis menjadi singa yang menyeramkan.

Iqbaal terkekeh pelan."yaudah sii, eh diem gak gue ketua disini yah."cetusnya yang mampu membuat semuanya terdiam.

"harus kalian ketahui, tekan bisnis gue atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'Si tua yang pelit', dia itu sebenarnya koruptor. Gak ada yang tau soal dia yang selalu melakukan pengelapan dana uang masyarakat, makanya gue gedek. Yaudah lah."

My Husband Is A MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang