Jan lupa vote and comment
HAPPY READING
-o0o-
Pukul 02:35
(Namakamu) sedikit menggeliat saat suatu beban terasa menghimpit tubuhnya, kedua matanya sedikit terbuka menatap keadaan kamar yang gelap karena lampunya mati. Perasaan tadi dia tidak mematikan lampunya sebelum tidur, apa mati lampu?
Wanita itu menatap sebuah tangan kekar yang melingkar diperutnya dan dahinya mengernyit dengan dalam, dia menoleh dan mengangakan mulutnya saat melihat suaminya tertidur disampingnya dengan nyenyak.
Ya tuhan, apa ini mimpi?
Wanita itu menepuk-nepuk pelan pipinya dan terasa sakit, itu berarti dia tidak mimpi. Dia menoleh kearah tas Iqbaal yang tergeletak diatas lantai lalu tersenyum manis.
Iqbaal benar-benar pulang, jadi ucapan pria itu tadi saat mereka bertelponan memang benar.
'Cepet tidur... tunggu Aku pulang...'
"Aaaaaa Iqbaal pulangggg!!" Jerit (Namakamu) Lalu menindih tubuh Iqbaal dari atas seraya memeluknya dengan sanagt erat, sesekali dia menciumi wajah Iqbaal membuat pria itu terganggu dari tidurnya dan menatap istrinya yang terbangun.
"Ck... Sayang ini masih gelap ayo tidur ngapain bangun sihh."
"Kamu kenapa Gak ngasih tau Aku kalo Kamu udah pulang? Jahat banget sih katanya seminggu disana tapi udah pulang aja." Cerocos (Namakamu) Lalu kembali mendekap tubuh hangat suaminya.
Aah dia rindu Iqbaal; v
Pria itu terkekeh pelan lalu membalas pelukkan (Namakamu) tak kalah erat. "Iyaa.. tadinya mau seminggu tapikan tugasnya udah selesai, Yaudah Aku langsung pulang aja. Lagian Aku juga khawatir sama keadaan kamu."
(Namakamu) Mengangkat kepalanya lalu tersenyum manis, Wanita itu mengubah posisinya menjadi tidur disamping Iqbaal seraya menatap kedua mata suaminya dengan berbinar.
"Aku gakpapa kok."
"Terus kenapa bisa sampe drop hmm?"
Tangan (Namakamu) menggenggam lembut tangan Iqbaal lalu meletakkannya keatas perut datarnya membuat pria itu menautkan sebelah alisnya.
"Dia yang bikin kau drop."
Iqbaal termagu selama beberapa saat seraya menatap bingung (Namakamu) yang masih tersenyum kearahnya.
"M... Maksud kamu?"
(Namakamu) Tertawa kecil. "yaa... Aku hamil, masih kecil sih baru dua minggu."
"Are you serious?" Iqbaal menatap istrinya dengan tatapan tak percaya lalu menangkup kedua pipi Wanita itu.
(Namakamu) mengangguk mantap. Membuat senyum Iqbaal mengembang sempurna, Pria itu langsung menarik tubuh mungil (Namakamu) kedalam pelukkannya dan menghujani sang istri dengan ciumannya.
"Aku Bahagia...Aku Bahagia banget sayang Makasih buat kejutan ini." (Namakamu) Tertawa pelan lalu mengangguk.
"Aku juga kaget pas dokter bilang Aku lagi hamil, Awalnya Aku cuma testnya pake testpack biasanya ternyata hasilnya positif, Karena penasaran Yaudah deh Aku sama mama pergi kerumah sakit."
Iqbaal menatap wajah cantik (Namakamu) dengan kedua mata berbinar lalu mendekatkan wajahnya kewajah sang istri, Kedua bibir itu perlahan saling berpagutan satu sama lain, menyalurkan rasa rindu dan cinta yang teramat besar dari keduanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/201023597-288-k707848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Mafia
FanficApa yang terlintas dibenak kalian jika Mendengar kata mafia? Kriminal? Pembunuhan? Menjual obat-obatan terlarang secara ilegal? Tapi Bagaimana jika mafia itu adalah suamimu yang memiliki sifat lemah lembut dan sopan