6

2.5K 279 8
                                        

-o0o-

Pagi hari, Bella sudah berangkat ketempatnya bekerja karena harus menyelesaikan proposalnya yang disuruh bosnya tiga hari yang lalu, Entah kenapa dia sampai ketiduran malam tadi karena kalau itu tidak terjadi pasti proposalnya sudah selesai. Kakinya melangkah kearah ruangan CEO yang memang ruangannya berada dalam ruang lingkup yang sama namun terhalang oleh dinding kaca saja.

Saat pintu terbuka, kedua matanya gadis itu sedikit terangkat Saat melihat sosok Iqbaal yang tengah tertidur dengan pulas diatas bangkunya. Dahinya mengernyit dalam merasa aneh karena tidak biasanya pria itu datang pagi-pagi sekali.

"Kayaknya pak Iqbaal kedinginan banget." Gumamnya lalu melangkah mendekat kearah meja Iqbaal dan mematikan ad yang masih menyala.

Dia melepaskan jacket miliknya lalu membuatnya sebagai selimut bagi tubuh Iqbaal yang kedinginan, Gadis itu sedikit terdiam selama beberapa saat merasa terhipnotis oleh ketampanan wajah bosnya itu. Beruntung sekali wanita yang menjadi istrinya.

Dengan cepat, dia beranjak pergi menuju ruangannya dan segera menyelesaikan pekerjaannya agar dia bisa santai sejenak.

Kedua bola mata Iqbaal yang mulanya terpejam, Kini perlahan terbuka dan dia mengeryitkan dahinya dalam ketika menatap sebuah jacket berwarna pink yang menyelimuti tubuhnya. Dia menoleh kearah dinding kaca yang menampakkan sosok Bella yang tengah fokus bekerja seraya sesekali membenarkan letak kacamatanya.

Apa ini jacket Bella?.

Pria itu menggelengkan kepalanya pelan dan beranjak dari duduknya, Iqbaal melangkah kearah ruangan khusus miliknya, dia Akan membersihkan tubuhnya dulu setelah itu mulai bekerja.

-o0o-

(Namakamu) terdiam seraya menatap layar handphone nya dengan gelisah, semalaman dia sama sekali tidak bisa tidur karena memikirkan Iqbaal yang tak kunjung pulang kerumah. Dia benar-benar khawatir pada Pria itu, Iqbaal pergi dalam keadaan marah dan dimana Pria itu tidur semalam.

"Apa aku datang ke kantor nya aja yah... Siapa tau dia ada di sana. Sekalian Aku minta maaf sama dia, okey Aku bakalan kesana siang ini." Putusnya lalu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Karena memang dia baru bangun tidur.

-o0o-

B

ryan menatap Bastian yang masih terbaring koma dengan cup oksigen yang melekat diwajahnya. Pria itu tersenyum miris dan menepuk pelan bahu Bastian.

"Bangun begoo... gara-gara lo misi kita hengkang tau gak. Lo itu emang mau sadar ataupun tidurpun tetap aja bikin masalah yah." Pria itu terkekeh pelan dan menatap kepala Bastian yang terlilit oleh perban.

Kedua matanya mendadak berkaca-kaca dan air matanya meluruh begitu saja. Bastian adalah sahabatnya, dan dia Akan merasakan sakit jika seseorang menyakiti sahabatnya, Dia tidak Akan pernah bisa menerimanya.

"Gue janji sama lo, Bas. Gue Akan cari orang yang buat lo kayak gini, gue Akan bunuh Dia dengan cara yang tragis."

-o0o-

"Emm pak Iq-"

Ucapan Bella mendadak berhenti saat tangan Iqbaal terangkat kearahnya membuat gadis itu terkekeh pelan dan meletakan sebuah map keatas mejanya.

My Husband Is A MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang