Just Do it

57 10 2
                                    

Lagi kangen  sama senyumnya mas mantan jadi aku pajang fotonya di atas. #authorhalu😅😘

***

Selepas semua member EXO pergi dari ruang wadrobe. Aku duduk di sebuah sofa di sudut ruang menghadap sebuah jendela. Menyandarkan tubuhku pada sofa. Masih menimang semua kejadian yang aku alami disini.

Bahkan terakhir aku mengabari orang tua ku kemarin sewaktu aku sampai di Myeongdong guessthose como. Setelah kejadian perampokan itu sampai sekarang, aku belum mengabari mereka. Mereka pasti kawatir padaku.

Kenapa aku ngga pinjam handphone Oppa cute. Aku merasa sudah banyak merepotkan dia. Sepertinya keterlaluan jika aku masih merepotkan Oppa cute terus.

Aku beranjak dari duduk ku. Oppa cute tadi berpesan padaku, untuk merapikan ruang wadrobe ini. Menggantungkan kembali pakaian pakaian sesuai nomor loker. Memisahkan pakaian kotor untuk selanjutnya di bawa ke tempat laundry khusus yang bekerjasama dengan kami.

Aku melipat beberapa baju kotor dengan hati hati. Menyusun nya pada paper bag besar. Menggantung kan kembali pakaian pakaian yang masih bersih ke lemari gantung.

Merapikan meja rias yang agak berantakan. Menyapu lantai yang kotor. Lalu memilah baju lagi yang tadi di bawa Oppa cute untuk jadwal EXO lagi selanjutnya.

Tak terasa waktu sudah menjelang sore. Untung tadi Oppa cute meninggalkan sekotak makanan untuk ku. Walaupun cuma roti isi sosis dan keju serta sekotak susu coklat untuk ku. Oppa cute sangatlah baik kepadaku.

Semua pekerjaan ku sudah selesai. Aku hanya perlu menunggu mereka kembali. Sambil menunggu mereka, aku kembali pada sofa tadi. Melihat pemandangan sore kota Seoul dari atas sini.

Pikiranku kembali melayang saat beberapa hari yang lalu. Saat orang tua berkata bahwa mereka memutuskan untuk berpisah. Sama sekali tidak pernah aku bayangkan keluarga yang hamonis seketika berubah menjadi keluarga broken home. Kembali perih yang aku rasakan. Aku menangis untuk sekian kali dalam diam.

Ceklek..!!

"Octa, kamu sudah selesaikan semua?" Oppa cute berjalan menghampiriku.

Aku segera mengusap kasar air mataku. "Sudah Oppa.. Apakah sudah waktunya pulang?" Tanyaku pada Oppa.

"Iya sudah waktunya pulang. Apa kamu merasa lelah?" Oppa cute menjawab sambil duduk di sebelahku.

"Tidak Oppa. Aku baik baik saja. Ayo kita pulang" Aku berdiri dan tersenyum lebar pada Oppa sambil  meraik lengan Oppa cute untuk berdiri.

Oppa cute menahan tanganku. Lalu tersenyum jahil padaku. "Apa kamu lupa dengan syarat dari Sehun. Dan kau akan serumah dengan 8 pria tampan" Oppa cute tertawa ke arah ku.

Aku mendelik menatap Oppa cute. Aku cubit lengannya keras. Bisa bisanya Oppa cute bilang begitu, dipikir bahagia apa jadi pelayan. Membayangkannya saja sudah membuat ku lelah.

"Awww sakit Octa. Aku laporkan kau pada Sehun. Biar hukumanmu di tambah" Oppa cute meringis sambil mengusap lengannya.

"Dasar pengadu, baru saja aku memuji dirimu baik. Aku menyesal sudah berfikir begitu" Aku mengerucutkan bibir ku sebal.

"Hahaha... dasar anak kecil" Oppa cute mengacak rambut ku lalu beranjak pergi meninggalkan aku sendiri.

Aku hanya bisa melongo melihat Oppa cute melenggang melewati pintu ruangan lalu menutupnya.

Dengan cepat aku berlari mengikuti Oppa cute dari belakang.

"Oppa tunggu aku..!!!" Aku berteriak kencang sambil berlari menghampiri Oppa cute.

She Lost In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang