Confuse

50 10 0
                                        

Mark yang hanya diam melihat pertengkaran ku dengan Sehun pun akhirnya membuka suara.

"Kenapa Sehun bersikap seperti itu padamu Octa" Mark mulai mencecarku dengan pertanyaan.

"Aku tidak tau Mark" Aku menghendikkan bahu acuh. Kembali menyantap makan siangku.

"Tapi aneh, kau ada hubungan dengannya? Aku sering melihatmu bersama Sehun" Cecar Mark lagi padaku. Dan aku mulai sedikit jengah dengan pertanyaan Mark.

"Tidak, kami hanya sebatas rekan kerja" Aku masih sibuk dengan makananku.

"Tapi Sehun terlihat cemburu padaku" Kata Mark lagi sambil mengetuk ngetuk kan jari pada pelipisnya. Tanda Mark sedang berfikir keras saat ini.

"Cemburu!! Mana mungkin Mark. Aku hanya seorang gadis beruntung yang bisa bekerja pada Sehun karena sebuah kesialan yang aku alami." Aku berucap lalu berdiri sambil di depan Mark sedikit berputar sebanyak dua kali. "Coba kamu lihat diriku. Apakah ada yang menarik? Helloo.. Mark yang tampan. Sehun itu seorang maknae, banyak gadis yang memujanya. Sedangkan aku hanya remahan biskuit kering, jangankan suka padaku. Melirikku saja tidak"

Mark menatapku sambil berkedip kedip. Wajahnya polos sekali.. pengen nyubit pipinya, Boleh?

"Kau cantik Octa. Aku senang berteman denganmu" Mark menatapku sambil tersenyum manis.

Mendengar pujian Mark membuat pipiku memanas. Aku jadi salah tingkah. Aku segera duduk kembali melanjutkan makanku.

"Mark, boleh aku tanya satu hal?" Tanya ku mencoba mengganti topik pembicaraan.

"Hmm" Mark memandangku sambil menguyah makanannya.

"Kenapa kau ingin berteman denganku?" Sebenarnya sejak lama aku ingin bertanya ini pada Mark. Merasa aneh dengan sikap Mark yang begitu baik padaku.

Mark menelan makannya. Meminum jus untuk menyegarkan tenggorokannya. Berdehem sebelum menjawab pertanyaanku. 

"Kamu mengingatkanku pada seseorang Octa, senyuman mu. Sikap mu, mengingatkanku pada seseorang yang telah lama pergi" Mark seakan menerawang masa lalu.

"Siapa?"

"Sahabat ku, dia meninggal 6 tahun yang lalu karena sakit. Mungkin benar perkataan orang orang jika di dunia ini kita mempunyai kembaran entah berada di belahan bumi mana. Apa kau pernah mendengarnya?"

"Ya aku pernah mendengarnya. Bahwa di dunia ini ada seseorang yang mempunya wajah yang sama dengan kita"

"Nah, aku rasa itu terbukti sekarang. Kau sangat mirip dengan sahabat ku dulu" Mark membuka dompetnya, menunjukkan sebuah foto padaku.

"Waahh, iya mirip sekali denganku. Cuma bedanya sahabatmu memiliki mata yang lebih sipit dari ku" Aku sungguh takjub, ternyata ada seseorang yang mirip denganku.

Mark tersenyum padaku. Menyisipkan kembali foto itu ke dompetnya.

Setelah menyelesaikan makan kami. Aku dan Mark berpisah untuk mengerjakan kegiatan masing masing.

***

Aku kembali menuju ruang wardrobe. Baru saja pihak laundry mengembalikan pakaian yang sudah di cuci.

Memilah milah pakaian itu kembali. Menyusun pada setiap loker. Ada pula pakaian yang harus di kembalikan pada brand brand tertentu yang telah meminjamkan pakaiannya untuk pada kami.

Saat sedang asyik dengan pekerjaanku. Aku dikagetkan dengan seseorang yang menepuk keras bahuku. Membuat aku melonjak karena terkejut.

"Oppa hentikan itu, kau membuatku kaget" Aku mendengus kesal.

She Lost In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang